👶🍼 : tiga

39.6K 3.1K 172
                                    

"BUNDAAAAAAA! AKHHH... KEPALA JINA SAKIT SEOJIN JANGAN DITARIK! HUEEEE BUNDAAAA."

Hana yang sedang bersantai di ruang tamu tersentak kaget. Dengan hati-hati wanita yang tengah mengandung delapan bulan itu mendatangi kedua anaknya yang bermain di taman mini yang ada di samping dapur.

"Astaga Seojin, rambut kakak jangan ditarik seperti itu nak."

Dengan akal yang masih terbatas, si kecil Seojin hanya mengerjapkan matanya bingung menatap sang bunda.

"Buna! Jina!" Dia memekik dengan tangan yang ia goyangkan—membuat kepala Jina sedikit oleng ke kanan.

Astaga, sepertinya sebentar lagi akan ada acara jambak-jambakan.

"Seojin sayang, sini sama bunda nak." Hana merentangkan kedua tangannya, berharap tangan mungil yang menggenggam rambut kakaknya itu melonggar.

Begitu tarikan di rambut Jina terlepas, Seojin dengan lincah berlari menuju Hana. Dia melompat kegirangan meminta gendong sang ibunda.

"Bunaaa... Endong!"

"Gak boleh!" Jina buru-buru menarik badan sang adik. "Kasian adek di perut bunda."

Merasa kalau ia dimarahi karena keinginannya agar digendong sang bunda tak diiyakan, wajah Seojin memerah siap untuk menangis beberapa saat lagi.

Hana memijit pelipisnya.

Kemana suaminya saat ini?

Hana sebenarnya tidak tega membiarkan sang putra menangis sekeras itu. Sedangkan Jina menunjukkan ekspresi bingung, bagaimana caranya menghentikan tangisan sang adik.

Entah karena mendengar tangisan Seojin yang begitu nyaring dari luar—atau memang Jeno sudah selesai dengan urusannya membersihkan kolam ikan didepan rumahnya, lelaki yang hanya memakai celana jeans pendek selutut dan singlet langsung menggendong tubuh pangeran kecilnya.

"Abang kenapa menangis?"

Hana sempat melotot karena Jeno menggendong putranya dalam keadaan berkeringat. "Ayah... Astaga, itu Seojin bau keringat!"

Jeno menatap Hana dengan alis mengkerut bingung. Lantas pria itu mengendus ketiak kirinya guna memastikan apakah dia benar-benar bau keringat. Dan ternyata benar.

Ayah dua anak menyusul tiga itu hanya menunjukkan cengirannya lalu membawa anak lelakinya ke kamarnya untuk diajak mandi. Lagi pula wajah Seojin juga kotor akibat bermain masak-masakan dengan sang kakak.

"Ayah kamu itu..." Hana hanya menggelengkan kepalanya maklum melihat kedua lelakinya yang pergi meninggalkan dapur. "Untung bunda sayang."

Jina mengerjapkan kedua matanya kemudian menatap sang bunda yang mengelus perut buncitnya.

"Bunda..."

Hana langsung menoleh ke putrinya, "Iya sayang?"

"Ayo pindah ke ruang keluarga." Tangan gadis itu menggandeng milik sang bunda. "Kasian bunda kalau berdiri lama, kasian adek bayinya juga."


















🍓
kangen buku ini:(

🍓kangen buku ini:(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now