Jangan mencinta•-

15.3K 798 12
                                    

Note: Untuk penggunaan gaya bahasa (Lo gue, aku kamu), ini bukan random apalagi semau author, jadi itu adalah salah satu karakter tokoh, jangan bingung lagi ya.

A/R
_______________________________

Jangan mencintaiku lagi, karena semua sudah berubah, kita tak akan bersatu lagi.

_____________________

Alasya menatap dirinya dari pantulan cermin, merapikan sedikit rambutnya yang tampak begitu indah, lalu memoleskan sedikit lipbalm berwarna pink dibibir nya.

Ia merampas tasnya lalu bergegas menuruni anak tangga, setelah menuruni anak tangga terakhir, langkahnya terhenti mendapati seorang laki-laki yang tersenyum kearahnya.

"Hey baby! good morning! udah siap?" tanya lelaki itu menyapa sambil merentangkan kedua tangannya dan mendekat kearah Alasya.

Alasya menepis tangan lelaki yang hendak membelai rambut itu, dan sebisa mungkin ia harus melangkahkan cepat kakinya, menjauh dari sini cepat-cepat.

Tiga langkah berjalan, lelaki itu menarik pergelangan tangannya, hingga tubuh Alasya kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

"Al? maaf, gue gak sengaja" ucapnya lelaki ini sambil berjongkok lalu memegang pipi Alasya, memastikan gadis ini baik-baik saja.

Alasya menepisnya cepat.

"Pergi!" usir Alasya.

"Al? Mana yang sakit?" tanya lelaki itu sembari memegang ke kedua pipi Alasya.

"Diem! pergi atau gue teriakin maling!" teriak Alasya didepan wajah lelaki itu.

"Darl! kamu ngusir aku?"

Alasya menghela nafas kasar, ia bangkit dan berlari, setelah sampai di depan mobilnya ia merasa sedikit lega, setidaknya jika lelaki itu masih mengejarnya sampai sini, ia bisa langsung masuk mobil lalu pergi.

"Dasar kambing pemaksa, awas aja kalo sampe gangguin gue lagi. Gue pastiin lo masuk kekandang dengan semestinya." gerutunya sambil memegang erat tali tasnya.

Alasya masuk kedalam mobilnya, setelah duduk dikursi pengemudi, ia termenung sejenak, melirik pintu besar rumahnya.

Dimana didalamnya ada seseorang yang ia sebut kambing pemaksa itu. Cowok tampan yang datang kedalam kehidupan Alasya untuk terus memaks Alasya membalas sebuah rasa yang tak pernah ada untuknya.

"Ngapain sih dia balik lagi?" tanya nya heran dengan keadaan yang begitu menyulitkan seperti ini.

Alasya memijat pelipisnya, detik ini beban hidupnya naik berkali-kali lipat.

Alasya menacapkan gas mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Semua pandangan buruk melayang dipikirannya, Papa dan Mama nya sudah seminggu meninggalkannya di Jakarta seorang diri.

Dan sekarang? orang tuanya malah mendatangkan seseorang yang sangat ia benci. Sulit dimengerti.

* * *

Refal melemparkan tasnya disamping kursi yang ia duduki, ia menatap Jhonatan, ayahnya, dengan tatapan intens dan dominan kesal.

"Fal, ayo sarapan!"seru Fiona sambil mengoleskan selai berwarna coklat itu diatas roti tawar.

Refal hanya diam, raut wajahnya sudah terlihat jika ia benar-benar kesal. Meruntuki hal yang terjadi di dalam kehidupannya.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang