Epilog

21.9K 607 105
                                    

___________

Sejuta cinta itu terlalu sedikit untuk mengungkapkan seberapa besar rasa ini tertanam, kisah cinta ini terlalu pahit juga terlalu manis, keindahan muncul begitu saja, tak lupa kesedihan yang membuat semua hanya tinggal kenanangan.

___________________

Setelah suasana kembali didinginkan oleh perintah Refal yang menghimbau untuk tidak ada kericuhan, mereka melanjutkan pesta itu.

Bersenang-senang, tertawa dengan segala keramaian yang tersimpan utuh.

Alasya masih duduk sambil ditemani oleh Diva yang memperban lukanya dipelipisnya.

"Kasar banget sih Refal, benci banget gue" ucap Diva penuh emosi.

Alasya masih merenung dan menatap kosong, "Lo masih cinta sama dia? Ha?" tanya Diva sedikit mengeraskan suaranya.

Alasya mengangguk, melihat jawaban dari sahabatnya pun Diva menggeram kesal, kenapa secinta itu Alasya dengan Refal?

"Kayaknya otak lo udah teracuni janji palsunya dulu" kesal Diva membuang wajahnya.

Alasya masih sempat-sempatnya tertawa mendengar kalimat dari Diva.

Tak ada yang menyakitkan ketika ia bisa melihat Refal dekat dengannya.

* * *

"Lo gak kesel njir? Alasya bela-belain gelud sama Jessy buat Refal" senggol Dhitto pada Giraka.

"Ya jelas lah bro, yakali gue santai"

Dhitto mengangkat salah satu sudut bibirnya, "Lah ni lo santai lagi! bego!"

Giraka langsung mengepalkan kedua tangannya seraya menggeram kearah Dhitto yang melotot bingung, "Sialan jadi serem"

"Makanya jangan berani-berani sama gue" ucap Giraka berusaha menyantaikan wajahnya.

"Ganteng tapi PEA, sama aja boong!" ucap Dhitto penuh celotehan tidak jelas.

"Julid banget sih lo jadi orang, asal lo tau ya, gue tadi itu nganterin Alasya!" decak sebal Giraka mengulang kalimat diperbincangan sebelumnya.

"Percuma nganterin, tapi dianya juga gak cinta"

Giraka menelonyor ketua kelas termenyebalkan ini, hingga mata Dhitto mengarah ke Jessy yang sedari tadi mencuri pandangan Refal, namun tak juga dihiraukan oleh pangeran sekolah itu.

BRAK!

Suara keras itu membuat semua menoleh kearah pintu masuk pesta ini, namun ditengah keramian. semua menjadi tediam dan kaget.

"Brengsek siapa itu!" ucap Giraka menatap ngeri.

Segerumbulan orang berjaket hitam menodongkan pistol mengarah kearah salah satu perempuan yang ada didekat meja.

Alasya menahan rasa sakit dikepalanya, ia melotot tajam, kini semua mulai mundur secara perlahan.

"SIAPA KALIAN!" ucap Dhitto memanjukan langkahnya.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Where stories live. Discover now