Ikatan cinta erat•-

6.9K 303 8
                                    

________

Sejauh apapun kau menyembunyikan rasa, pasti dengan alami tatapanmu mampu mengode sebuah rasa saat kau menatapnya

_______________

Calvin melirik jam tangannya, sudah pukul sebelas malam dan ia masih saja kesal dengan Refal yang tiba-tiba sadar lalu membuatnya kaget akan emosi yang berkobar-kobar.

Niat Calvin dan Reno memanggil Alasya pun gagal dengan sendirinya, ditambah om Jonathan yang terus menelfon Calvin tanpa henti.

Calvin menolak semua panggilan masuk itu, alasannya hanya karena Refal, Refal tak ingin pulang.

"Besok kita ujian Woi! lo mau gak lulus karna semua tingkah konyol lo itu?" degus Reno.

Refal mengatur nafasnya, ia mengacak rambut frustasi, ia tak mungkin mengaku bahwa ingin terus bersama Alasya didepam Calvin dan Reno.

"Lo berdua balik aja sekarang" ucap Refal menatap Reno dan Calvin yang benar-benar kesal dengan tingkah Refal.

Mendengar kalimat Refal, Calvin justru merebahkan dirinya disofa panjang itu, namun Reno memilih untuk keluar dari apartemen Refal.

"Jangan konyol, nanti gak lulus" celetuk Calvin memejamkan matanya.

* * *

Alasya memakan roti dengan selai coklat itu dengan terburu-buru, lalu menyium pundak tangan Roy dan Renata dengan cepat.

"Doain Alasya supaya bisa ngerjain ya Pa, Ma" ucap Alasya tersenyum sambil mengacungkan jempolnya.

"Pasti sayang, sukses ya!" ucap Roy tersenyum.

"Jangan mikirin yang lain, fokus sama soal aja ya" ucap Renata memperingati.

Alasya mengangguk dan melambaikan tangan lalu berlari cepat kearah garasi mobilnya.

Alasya tak sabar melihat Refal, Alasya sangat merindukan wajah tampannya, juga tatapan tajamnya.

* * *

Alasya turun dari mobil dengan cepat. Ia membawa nametag nya sambil berlari kearah ruangan ujiannya.

Segerumbulan siswa kelasnya sudah memenuhi pintu ruangan itu, Alasya berhenti sejenak. Suasana serius dan gaya bicara yang ia rindukan akhirnya dapat ia lihat lagi untuk hari-hari terakhir ini.

Alasya mendekat. Kearah Dhito yang menyemangati dirinya juga teman-temannya. Tentunya dengan toa kesayangannya, namun kali ini suaranya tak akan membuat telinga panas, namun justru terasa sedikit hangat walau dengan nada yang lebih keras dari biasanya.

"Ini ujian terakhir kita, kita sukses bareng-bareng ya"

Alasya tersenyum berdiri disebelah Diva, matanya masih sibuk mencari keberadaan Refal. Menahan rasa khawatir dengan senyuman yang terus ia pajang dibibirnya.

"Udah senyum aja pagi-pagi" goda Diva menyenggol bahu Alasya.

Alasya terkekeh, "Disemangatin sama pacar"

My cold Ex Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang