Memelukmu•-

5.6K 221 2
                                    

______

Jika aku lelah, izinkan aku untuk bersandar dibahu mu yang dulu selalu menjadi tempat ternyamanku disaat diri ini sedang rapuh

______________

Hari demi hari kegiatan rutin Alasya adalah menunggu tanggal 14 tiba, tanggal terindah dalam disetiap bulan.

Namun senyumannya kian menggembang karena hari ini adalah tanggal 13, artinya besok adalah hari Anniversary Refal dan Alasya, walau mereka sudah putus Alasya tetap akan selalu menjadikan tanggal itu adalah tanggal kebahagiannya.

Dan ditanggal itu ia juga selalu berharap jika Refal kembali menembaknya untuk menjadi kekasihnya lagi, agar tanggal indah itu kembali
menjadi milik mereka berdua.

Bukan dirinya seorang.

"Besok hari sabtu?" Alasya mengetuk dagunya, memikirkan sesuatu yang sepertinya ia lupakan.

"Camping!" ingat Alasya.

"Ya tuhan, semoga Refal ganteng nembak aku lagi, Aamiin" ucapnya menagadahkan tangan penuh harapan.

Semenjak diputuskan oleh Refal, kelakuan Alasya semakin nekat untuk mengejar apapun yang ia mau, bahkan kata lebay juga cocok untuk sifat gadis ini.

Kini gadis itu bersiap untuk mengenakan baju seragamnya.

Alasya membuka pintu kamarnya, ia berlari keluar sebelum sembari mengambil roti untuk sarapan.

"Mamah.." teriaknya heboh.

"Ditaman Al" ucap Roy yang masih sibuk membuka koran paginya tanpa melihat wajah gugup anaknya.

Alasya menghampirinya dengan cepat, tanpa sadar sebuah injakan membuatnya terjatuh dari anak tangga itu.

Alasya mendudukan dirinya cepat menatap rok abu-abunya yang kotor juga lutut lecet nya.

"AAAAA..." teriak Alasya kencang

"Alasya" Roy turun dengan cepat menghampiri Alasya yang mengaduh sakit, begitu juga Renata yang masih membawa gunting taman ditangannya.

"Kenapa bisa jatuh sih Al?" Renata meminta pak Joel untuk mengambil antiseptik agar tidak ada infeksi dilutut Alasya.

"Mama kemana tadi? Alasya kan jadi harus buru-buru nyamperin Mama" ucap Alasya memegangi kakinya.

"Kamu ini juga pecicilan, kenapa harus lari segala?" sahut Roy.

"Besok Alasya camping! saking excited nya sampe lari, untung aja Alasya gak nyungsep di got ya Pa"

Roy tertawa, "Habis nyium lantai masih bisa ngelawak aja ya anak Papa"

"Camping sama siapa? jangan bilang sama.."

"Sama semua temen kelas" jawab Alasya memandangi lututnya.

"Izinin yah Pa, Aww.." Alasya merasakan perihnya obat antiseptik itu mengalir dilukanya.

Roy menatap ngilu, "Iya boleh, asal kamu jaga diri aja disana, nanti bilang keperluan yang kurang sama Mama kamu"

"Huwaa.. Makasih Papa Mama yang ganteng dan cantik!"

My cold Ex Boyfriend [Completed]Where stories live. Discover now