Berkunjung•-

4.5K 213 5
                                    

___________

Selalu kuingat kata yang indah keluar dari bibir manismu, dan akan selalu kutunggu bukti nyata yang menjawab semua pertanyaanku

_________________

Alasya mengetuk pintu besar itu, namun suara brisik dan menganggu justru terdengar dari arah dalam.

Alasya tahu tak ada Jhonatan ataupun Fiona disini, karena Calvin sudah pernah berpesan, bahwa kedua orang tua mantan kekasihnya itu pulang kira-kira jam sembilan malam.

Suara tertawa bahkan cekikikan semakin terdengar, gadis itu tak merinding, melainkan penasaran.

"Ada cewek kali ya?" tanya Alasya was-was.

Alasya iseng membuka pintu itu. Beruntungnya pintu itu tak terkunci, ia tersenyum lalu membawa kotak berwarna biru pastel itu masuk kedalam.

"Yuhu... cewek cantik dateng nih? mana sambutannya?" Alasya masih mengok-nengok ruangan rumah Refal.

"Astaga kambing ngepet, lo ngangetin banget" pekik Calvin yang masih memegang tongkat panjang itu.

"Lo habis gebukin bebeb gue? bener-bener ya lo" Alasya mendekat dan mencak-mencak.

Calvin memasang wajah kikuk, "Pangeran lo tuh yang tiba-tiba ngunciin gue di kamar mandi, mana air nya dimatiin lagi. Bisa mati tau gak gue!"

Alasya yang mendengar penjalasan singkat itupun tertawa puas, "Lo ngelawak apa curhat?"

"Haduh, untung aja cakep lo, kalo enggak tongkat ini pasti udah melayang ke.."

"Kemana? hah? mau apa lo" Alasya menyemburnya.

"E-enggak, eh itu Refal disana, mukanya tambah ganteng, udah sana lo samperin" ucap Calvin tak ingin membuat dirinya mematung melihat gadis ini.

Alasya menyegir, "Emang anak baik"

Alasya berjalan kearah anak tangga menuju ke arah kamar Refal.

"Woi Calvin jelek sini lo..." Refal melongo saat membuka pintu dan medapati gadis itu tersenyum kearahnya.

"Lo? dateng darimana?" tanya Refal menatap kejam gadis ini.

"Dari sini" Alasya menujuk dada Refal, dari hati maksud gadis ini.

Refal menepis telunjuknya, "Pulang!"

"Ngusir?"

Refal mendekat kearah Alasya, membalikkan tubub gadis itu membelakangi nya, lalu mendorongnya pelan kedepan, "Pulang! udah malem"

Alasya berbalik dan membinarkan matanya, "Serius kamu seperhatian itu? astaga sayang, you are my smile!"

"Astaga, apa daya gue disini jadi krupuk kering liat kemesraan sepasang mantan kekasih yang kayakanya udah ada bau-bau mau balikan" ucap Calvin menatap mereka.

Refal melemparkan pandangan kesal kearah Calvin yang masih memegangi tongkat itu.

Calvin begendik ngeri dan memilih untuk kabur.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang