Kesal•-

5.5K 289 1
                                    

____________

Seandainya kamu tahu, rasa ditinggalkan seseorang yang sudah kamu percayai untuk menerima rasa itu sangat menyakitkan.
______________________

-Alasya Refalasya

Diva: Gue tunggu ditempat biasa! kalo lo
lambat gue tebas leher lo.

Alasya bergedik ngilu membaca pesan dari Diva itu, segera ia balas untuk sejenak memberi kepastian pada Diva.

Alasya: Bawel! intinya lo tunggu gue disana.

Alasya sedikit merapikan rambutnya dengan segera ia keluar kamar dengan segera bergegas, menonton balapan Velite Astara dengan SMA Ginastra.

"When you support the winner of this heart, Alasya!" gumam Alasya bersemangat.

"Sayang? ayo makan bareng!" ajak Roy yang sedang duduk di ruang makan itu, Alasya yang baru selesai menuruni tangga pun hanya menggeleng.

"Alasya mau keluar Pa" ucap Alasya mendekat, mencium pundak tangan sang Ayah.

"Hm, yaudah hati-hati Al" ucap Roy dengan senyuman tipis.

"Oke! Alasya berangkat Pa, bilang Mama, jangan kangen sama Al" cengirnya.

"Gak, gak usah ditanya deh Al" ucap Roy mengembangkan senyumannya.

"Ih kok gitu, yaudah Al duluan" ucap Alasya menghela nafas kasar.

Semenjak Papa dan Mamanya pulang dari luar negeri waktu itu, perubahan kedua sikap orang tuanya menjadi sangat perhatian bahkan akur satu sama lain.

Syukurlah.

* * *

"Kok lo sendirian?" tanya Calvin membuat jantung Diva dag-dig-dug tak karuan, kaget.

Diva memukulnya sangat keras, membuat Calvin meringis dan bingung, "Kenapa lo mukul si ege! emang orang nanya jawabannya dipukul?"

"Lo kaya pocong, dateng tiba-tiba!" Diva memukulnya lagi.

"Emang lo pernah liat pocong?" tanya Calvin bingung.

"Ya pernah lah, dasar bagong!"

"Hah? pocong mana?"

"Nih didepan gue" ucap Diva menujuk wajah Calvin.

"Sialan lo, dasar jomblo!"

Diva memutar bola matanya malas, bosan menanggapi omongan tidak jelas manusia satu ini, ia melirik jam, sudah setengah jam menunggu Alasya, tapi gadis itu tak kunjung datang.

"Kacang, lo sendiran aja ya Diva?" tanya Calvin dengan nada menggoda.

"Sama pocong! diem lo babi" sembur Diva sambil mengecek ponselnya.

Calvin menarik sedikit rambut Diva yang teruai cantik, "Kasar lo jadi cewek"

"Apaan sih lo, lo juga kasar narik rambut gue" ucap Diva mengibaskan rambutnya hingga mengenai mata Calvin, lagi.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Where stories live. Discover now