Singkat•-

4.3K 213 3
                                    

_______

Jika menjauh dan pergi mampu membuatmu bahagia, maka jangan ragu tuk memintaku agar kebahagiaan mu mampu kulihat, tak mengapa walau jauh, karena biar bagaimana pun bahagiamu bahagiaku juga.

_________________

Alasya membuka matanya, rasanya malam begitu cepat berlalu, namun ia harap kebahagiaan tadi malam tak akan pernah berlalu.

Alasya menggerakan Diva yang tidur diantara Bella juga Rani, Diva mengucek matanya pelan.

Diva bangkit dengan wajah masih mengantuk, Alasya menyengir kearahnya, lalu menarik tangan Diva agar ia benar-benar bangun sepenuhnya.

"Masih jam empat Al, lo mau ngapain? mau bangunin Refal atau ikut tidur bareng dia?" tanya Diva konyol.

Alasya tertawa dan memukul bahunya, "Ngawur lo, gue cuma mau tanya sesuatu"

Diva berdecak sebal, "Temenan sama lo emang butuh kesabaran banyak ya, sepenting apa pertanyaan yang buat lo seenaknya bangunin gue ege!"

Alasya terkekeh, "Kalau cewek ngajak balikan cowok? aneh atau gimana?"

Diva menghela nafas kasar,  jelas pasti otak Alasya masih dipenuhi dengan nama lelaki tampan itu, "Pasti Farrino Arkeano Refal!" decak Diva kesal.

Alasya menutup mulutnya untuk menahan tawa, "Iya, tepat kemarin malem, dia ngasih gue jaket, persis sama apa yang gue pikirin juga" Alasya sedikit mengecilkan suaranya.

Diva memeluk lututnya, meski hanya sedikit kaget, Diva masih mau menemani Alasya bercerita tentang kisah percintaannya yang berlangsung tadi
malam.

Alasya pun ikut memeluk lututnya, ia menarik selimut yang ada disamping tubuhnya lalu menutupi lengannya.

"Kenapa gak dipake jaketnya?" tanya Diva.

Alasya menarik jaket hitam yang ia lipat rapih diatas kopernya, lalu menciumnya cepat, aroma itu... Alasya kembali terbang.

"Ya ampun, untung Calvin kemaren nyamperin gue, kalau enggak, gue pastiin lo bakal musuhin gue selamanya"

Alasya menatap bingung, "Kenapa bisa gitu?"

"Ya pastilah gue nyariin lo, kalau bener gue nyariin lo waktu itu, jelas gagal semua momen romatisnya, lemot banget lo elah" kesal Diva mengantuk.

Alasya masih tersenyum, "Kita balik jam berapa ya?"

"Gak tau Dhitto, tanyain aja dia" jawab Diva ngegas.

"Elah sensi banget, awas lo nyariin gue nanti" jawab Alasya menunjuknya.

"Emang lo mau kemana?"

"Gue mau ngabulin permintaan Refal, itu bakal bikin gue bahagia" Alasya menjatuhkan tubuhnya disamping Bella dan menatap langit-langit tenda berwarna kuning cerah itu.

"Gue tunggu kabar baiknya aja" ucap Diva ikut berbaring dan memeluk selimutnya.

* * *

Dua puluh lima menit kemudian...

"BANGUN! BANGUN!" ucap Dhitto mampu membuat semua orang memegang telinganya cepat.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang