Tak terlihat•-

7.3K 370 9
                                    

A/R
_______

Menolak untuk tidak memikirkan mu itu, sulit.

_____________

Langit gelap masih enggan hilang padahal matahari sudah mulai menyinari pagi seorang Alasya Refalasya.

Gadis ini sudah bangun pukul 04.00 dini hari untuk menyiapkan segala tak tik nya untuk Refal.

"Coba kemaren gue gak kabur ninggalin Refal, pasti sekarang dia disini" gerutu Alasya mengingat ucapan Refal yang akan menjaganya sampai besok.

Gadis ini menyibakkan rambutnya dan menggulungnya agar tidak mengganggu kegiatan memasak ala kadarnya.

"Duh motong bawang aja serasa motong batu, keras, panas, kaya hati dia... huek!" celetuk Alasya sambil fokus memotong bawang dengan pandangan serius dan sesekali tertawa.

Bukankah cewek ini kemarin malam sangat kecewa dengan Refal? tapi mengapa perlakuannya begitu berbanding terbalik sekarang.

Itulah yang namanya cinta, sesakit apapun balasannya, namanya cinta juga tetap akan menjadi cinta.

Athala mengucek matanya, sambil mengumpulan nyawanya yang masih setengah tertinggal dialam tidur, ia mendengar suara bising dan aroma yang menyengat di indra penciumannya.

Sesegera mungkin ia menuruni anak tangga sambil menyeimbangkan tubuhnya.

"Sayang? kamu yang masak" tanya Athala yang masih di tengah tangga, sambil menajamkan matanya.

Alasya menoleh, lalu mendegus, bisa kacau rencananya kalau kambing pemaksa itu mengetahuinya.

"Ah elah, ngapain sih lo kesini, udah sono, balik tidur! Sekalian nggak usah bangun aja selamanya!" degus Alasya mengacak pinggangnya.

Athala masih terlihat sangat ngantuk, tapi ia menggeleng, curiga akan perbuat Alasya, pasti ini semua untuk Refal.

"Mana gue cobain!" ucap Athala sambil menuruni tangga dengan cepat.

"Enak aja lo, udah sana lo tidur, mata lo udah kek kambing kurang tidur, eh tapi lo emang kambing sih. Halah ganggu banget sih lo" ucap Alasya mengerutkan bibirnya.

Athala terkekeh dengan semua ocehan cewek bawel ini, "Eh.." Athala melotot kearah belakang, dan segera mematikan kompor yang masih menyala itu.

"ASTAGA! masakan gue gosong" ucap Alasya melihat masakannya sudah sebagian berubah warna menjadi hitam.

Gadis itu meleparkan sendok yang ia genggam, lalu menatap emosi  lelaki yang menggaruk alisnya ini.

"Lo kenapa sih ganggu gue terus? masakan gue jadi gosong gara-gara lo! Deket sama lo itu emang nggak pernah dapet keberuntungan." omel Alasya akibat kedatangan Athala yang selalu mengerecokinya dan merugikan dirinya.

Kini Athala mencari pembenaran, "Lo yang aneh, masak tapi mandangin gue, jadinya ya gosong!"

Kini Alasya mengepalkan tangannya kuat-kuat, lalu memilih diam sejenak dan menghela nafas kasar, ia berbalik menatap masakan yang kini sudah tak bisa dimakan itu.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz