Rival•-

5.3K 285 3
                                    

A/R
______________

Jika dengan caraku terlalu sulit untuk dimengerti, maka kini giliran waktu yang akan memudahkanmu untuk mengerti.
________________________

Setelah hampir setengah jam menyusuri jalan, kini gadis ini menghela nafas lega, Alasya sudah sampai ditempat yang ia ingin datangi sedari tadi.

Alasya menatap tempat ini dalam-dalam, karena sudah begitu larut malam, membuatnya terasa sangat sepi, tapi masih ada beberapa orang yang menetap di tempat ini.

Alasya merotasikan matanya kesegala arah bertepatan dengan Calvin yang memarkirkan mobil lalu memberhentikannya

"Beneran udah selesai ya pertandingannya?" tanya Alasya menatap Calvin yang sedang melepas
seat belt nya.

"Udah, katanya lo mau ketemu pangeran kesayangan lo itu. Iyakan?" tanya Calvin menoleh kearahnya.

"I-iyalah, mana? Cepet keburu gue kehabisan nafas, dia itu kayak oksigen dihidup gue. Lo mau gue mati?" tanya Alasya membentak kesal.

Calvin tertawa sambil membuka pintu mobil, melihat itu Alasya pun juga mengikutinya, Calvin yang berjalan dengan santai pun selalu membuat Alasya berdecak sebal.

"Jalan lambat banget sih? Nggak bisa lari? Kaki lo keseleo akibat kesandung ulet bulu ya?" tanya Alasya berdecak sebal.

Calvin tertawa, lelaki ini menarik tangan Alasya lalu membawanya berlari.

"Woi! cewek lo nyariin nih! Gue nemu ditaman, kasian nggak waras banget!" celetuk Calvin berada ditengah cowok Velite Astara itu.

"Alasya!" sapa Reno antusias, dia salah satu anggota geng bapalan Refal.

Mendengar Reno menyebut nama Alasya, sontak beberapa lelaki yang ada disana ikut mengarahkan pandangan mereka pada gadis berambut sebahu ini.

"Wih Alasya, malem-malem gini masih setia aja sama si kutub." ucap Deon membuat tawa mereka mengurai.

Alasya hanya tersenyum tipis, gadis ini melangkahkan kakinya mendekat kearah Refal yang hanya meliriknya lalu membuang wajah.

"Udah Fal, sana lo bawa minggir dulu si Idola, ntar semua pada gegretan sama nih cewek. Gue nggak mau banyak rival" ucap Calvin.

Alasya tersenyum lebar, gadis ini menarik cepat tangan Refal dan berusaha membuat Refal pergi dari sini.

Namun nihi Refal menepis tangan Alasya, lalu pergi begitu saja meninggalkan mereka.

"Udah lo susul aja tuh cowok, gangguin dia sampe gangguan jiwa oke?" seru Dhito menepuk bahu Alasya.

"Oke!"

"Refal tunggu!" teriak Alasya melangkahkan kakinya lebar-lebar.

"Ngapain lo kesini?" tanya Refal membuat Alasya hampir menabrak tubuh lelaki ini karena tiba-tiba berbalik.

"Tadi mobil gue—." Refal menutup mulut Alasya dengan telapak tangannya

"Ngapain lo kesini?!" tanya Refal mengulang pertanyaannya.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Where stories live. Discover now