Semoga bahagia•-

7.4K 291 11
                                    

________

Semua kebahagiaan didalam bayanganku adalah kenyataan semu dan tak terlihat nyata didalam cintaku.

_______________

Alasya benar-benar rindu menjahili Refal, sedari pagi ia benar-benar tak menatap Refal secara dekat, matanya hanya bisa menatap dari kejauhan.

Sangat sedih.

Setelah menutup telefon dari Renata, Alasya melangkah cepat dimana mobil Sang Mama terparkir dan siap mengantarnya pulang.

Gadis itu terus melangkah hingga sampai depan mobil Mamanya, dan pikirannya tetap mengarah pada sosok Refal.

Alasya membuka handle pintu mobil dan masuk dengan cepat sambil mengangkat kopernya, gadis itu dengan cepat memilih untuk menyenderkan kepalanya dipunggung kursi.

"Gimana seru sayang? capek banget ya?" Renata menoleh kebelakang.

"Capek dan seru Ma, Alasya bakal banyak liburan sama mereka bulan-bulan ini" jelas Alasya tersenyum dan menegakkan dirinya.

Tak bisa dipungkiri, Alasya begitu bersyukur untuk saat ini karena kedua orang tuanya sudah terlihat jarang bercek-cok an lagi.

"Syukurlah, Mama izinin kok, asal kamu bisa jaga diri aja. Seandainya ada Athala, pasti Mama gak perlu terlalu banyak khawatir"

Alasya menipiskan senyumannya, kenapa selalu Athala? Ah gadis itu begitu lelah untuk menyanggah kalimat Mama nya.

"Hehe, Alasya bisa jaga diri sendiri kok"

Renata menatap wajah anaknya yang tiba-tiba berubah, "Hm. Yahh malah ngobrol gak jadi pulang kan" sadar Renata.

Alasya terkekeh, "Yaudah Ma, ayo gas!"

* * *

Jessy menarik kopernya dimana mobil Jhonatan menjemputnya, ia selalu kesal dengan Ayahnya—James, yang selalu tak ada waktu baginya, untung ada ayah Refal yang mau saja menjemputnya.

"Masuk Jes" suruh Jonathan dengan wajah berseri-seri.

Jessy tersenyum, "Makasih ya Om, sudah mau jemput Jessy"

Jhonatan menatap kedua manik indah gadis ini, "Kalau kamu butuh apa-apa, hubungin aja Om"

"Emang om mau kalau Jessy mintain bantuan, Om beda ya sama Refal" ucap Jessy tersenyum cerah.

Jhonatan terkekeh, baru kali ini ia tersenyum pada gadis yang sangat ia restui dengan anaknya itu, "Bagaimana pun juga, kamu itu bakal jadi mantu Om, ya kalau kamu gak keberatan kamu boleh manggil Om jadi Papa."

Jessy mengerjap, "Om gak keberatan?"

Jhontab menggeleng dan terus tersenyum, beberapa hari ini memang ia sedang dekat dengan Jessy. Bahkan curhatan Jhonatan tentang Fiona pun Jessy mengetahui.

Apakah itu berlebihan?

* * *

Refal yang baru saja sampai pun menghela nafas kasar, ia segera menyegarkan dirinya kekamar mandi.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Where stories live. Discover now