Berkali-kali•-

5K 293 3
                                    

_________

Semua cara mu tak berpengaruh pada rasaku yang sudah hilang ini.

___________________

-Farrino Arkeano Refal.

Refal menuju kearah parkiran motornya, sepertinya lelaki ini akan membolos sejenak untuk menghilangkan sesuatu yang mengganjal di pikirannya.

"Refal, mau kemana sih?" ucap Alasya mengejar Refal.

Refal masih sibuk menaiki motornya dan memasang helm nya, tanpa memperdulikan Alasya sedikit pun.

"Yaudah aku ikut ya!" putus Alasya setelah melihat Refal tak meresponnya, gadis itu mendekat dan berusaha naik diatas motor Refal.

"Lo ngapain?" Refal membuka helmnya.

"Ikut kamu lah"

"Ngapain!"

"Mau jelasin, kalo sebenernya kemaren itu Athala emang sengaja deketin mukanya ke aku, terus pasti ada yang sengaja foto itu semua!" ucap Alasya mengerutkan bibirnya.

"Terus?"

Alasya menghela nafas, "Jangan marah sama aku ya, kemaren itu aku dihalang—."

"Gue gak peduli!" Refal kembali memasang helmnya.

Alasya merasa dadanya sesak, sesulit inikah mendapatkan Refal untuk kembali padanya, hingga ia harus kembali merasa terusik dengan kedatangan adik Athala—Jessy.

Mendengar Refal sudah menyalakan motornya, dengan cepat Alasya naik dengan posisi miring.

Refal merasakan tangan itu sudah melingkar diperutnya, "Turun!"

Alasya menggeleng dan terus memeluk Refal dengan erat.

"Gue bener-bener sayang lo" ucap Alasya memejamkan matanya.

Refal menyetandarkan motornya, lalu turun dengan cepat, membuat Alasya membuka matanaya lebar-lebar setelah sandaran punggung Refal tiba-tiba hilang.

"Kamu kenapa sih?" tanya Alasya turun perlahan.

"Lo pergi!" usir Refal menujuk arah asal.

"Jalan sama aku aja yuk, kaya dulu, kita kan selalu pulang malem karna ngebucin berdua terus, inget kan kamu?" tanya Alasya dengan mata berharap.

"Ini sekarang bukan dulu, mending lo pergi sana, gue mau pergi!" usir Refal

"Lo kenapa jadi gini, apa lo udah punya cewek baru?" tanya Alasya melotot kesal.

"Brisik! lebih baik lo lepas foto mesra lo itu dimading depan!" Refal kembali menaiki motornya, dengan cepat ia tinggalkan Alasya.

Gadis itu membalikan badannya, sangat kesal, Alasya memilih berlari dengan cepat, Alasya tak akan menangis, karena ia sudah berjanji, tangisan ditaman itu adalah tangisan terakhir baginya.

Gadis itu menyusuri mading yang terletak didepan, ia segera meremas foto yang ternyata masih ada dengan jelas.

Ternyata foto Alasya dan Athala bukan hanya ditempel disatu mading, tapi disini pun juga.

"Gue benci lo, Athala" gumam Alasya membuang foto itu dibak sampah.

"Jadi lo yang namanya Alasya? yang selalu dibanggain kak Athala?" tanya seseorang dari arah belakang.

Alasya menoleh, mendekat kearah anak baru yang masih membawa tasnya itu.

"Jadi lo adik si pemaksa itu? oh iya... gue saranin deh ke lo, lebih baik lo jangan sekolah disini kalo niat lo cuma mau ngedapetin Refal" ucap Alasya tersenyum sinis.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang