Hampa•-

6.1K 262 4
                                    

_______

Kenangan tentang cinta, dimana malam selalu menemani rindu untuk segera bertemu di awal hari

____________

-Farrino Arkeano Refal

"Hallo om?"

Gimana? Alasya udah ketemu?

Athala menggaruk kepalanya, "Dia dirumah temennya om, aman kok" jawabnya bohong.

Syukurlah, segera kamu jemput ya, om dan keluarga kamu akan segera membicarakan perjodohan kalian.

Athala tersenyum, "S-siap om, saya akan bawa Alasya pulang secepatnya"

"Akhirnya gue sama Alasya kembali lagi" Athala menutup telfonnya, namun kini ia harus mencari keberadaan Alasya lagi.

Entah pikiran apa yang membuatnya yakin bahwa Alasya memang ada bersama Diva.

"Gue bakal kerumah Diva" Athala kembali memandang ramainya jalan.

* * *

"Pah, mobil Refal, ATM Refal, semuanya Papa ambil?" tanya Refal duduk disofa panjang itu.

"Udah lah Pa, kasian Refal" ucap Fiona membawakan dua cangkir teh panas.

Refal menatap kesal, hanya karena seorang Jessy semua kesenangannya hilang begitu saja, haruskah ia merampas kebahagian seorang Refal? Semuanya.

"Papa akan kembaliin semua itu, bahkan Papa bisa kasih kamu lebih asal kamu nurut apa kata Papa"

Refal merebahkan tubuhnya disofa panjang itu, menatap langit-langit ruang keluarganya.

"Refal sebenernya gak terlalu butuh semua itu" jawab Refal.

Fiona ikut duduk didekat Refal, hal ini memang sangat jarang dilakukan oleh keluarga Refal, berkumpul bersama.

"Sebenernya butuh gak butuh kamu juga harus tetep nurut kata Papa, karna perubahan sikap kamu yang semakin lama semakin gak karuan" ucap Jhonatan sambil meminum secangkir teh itu.

Refal mengerutkan dahinya, bukankah Refal sudah berhenti dengan yang namanya minuman keras? badboy? anak malam? dan hal-hal yang berkaitan tentang dunia luar?

Apa masih kurang? perubahan Refal memang signifikan, mengingat kini Refal sudah menjadi sosok yang lebih introvert dan cuek.

"Dan kamu kecil-kecil juga udah bisa nyakitin hati perempuan, ini yang Papa gak suka, hal besar aja kamu sepelein apalagi hal kecil-kecil lainnya" ucap Jhonatan dengan nada datar.

"Namanya juga manusia, gak selalu sempurna" ucap Refal malas.

Fiona menggeleng, kadang ia harus repot dengan tingkah Refal yang semakin membuat dirinya pasrah dengan segala ucapan spontan itu.

"Besok malam kita harus berkunjung kerumah om James, dan Papa harap kamu gak mempermalukan keluarga kita lagi" ucap Jhonatan membenarkan kacamatanya.

Lagi-lagi Refal mendengar nama keluarga itu? "Mempermalukan apa maksud Papa? seharusnya Papa yang malu, cuma untuk masalah perusahaan Papa maksain anak buat naroh rasa sama orang yang gak dikenal kayak Jessy?"

"Refal, kamu sama Jessy itu sudah kenal lama, kamu lupa atau pura-pura lupa?" tanya Fiona menggeleng.

"Refal gak butuh dia, dia itu parasit yang udah bikin hubungan Refal sama Alasya renggang kayak sekarang! ngerti?" bentak Refal bangkit dari tidurnya lalu pergi begitu saja.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Where stories live. Discover now