Derita•-

6K 293 2
                                    

______________

Kamu adalah alasan ku menuntut untuk kembali ke masa lalu yang kutunggu untuk datang lagi.

__________________

-Alasya Refalasya

Alasya memejamkan matanya, menatap jalanan didalam sebuah mobil yang sudah ditumpangi oleh kedua orang tuanya.

"Kamu itu cantik Alasya, cuma kadang sikap kamu yang agak nyebelin" ucap Roy terkekeh.

"Papa ini gimana sih, sama anaknya kok dibilang nyebelin" Renata tertawa kecil.

Alasya hanya diam, cukup kedua orang tuanya dekat dan akur, sudah cukup untuk saat ini.

"Athala itu baik ya Al, dia itu dewasa, makanya Papa percaya dia bisa jaga kamu" Roy masih fokus pada stirnya.

"Mama rasa juga gitu, intinya gak ada yang lebih pas dari Athala, iyakan Pa" Renata mengetuk bahu Roy lalu melirik kebelakang, dimana Alasya masih diam dengan segala wajah murungnya.

Sekarang, gue harus apa? Alasya menghela nafas kasar.

Alasya mengambil ponselnya, ia menatap sederet notifikasi itu lagi, namun Alasya tersenyum, kini pikirannya hanya tertuju pada sosok-sosok yang pernah ada dihidupnya.

Asal kalian bahagia aja batin Alasya menggeram, layaknya tak seperti manusia yang tidak punya tujuan hidup, kini Alasya hanya ingin menikmati alur kehidupannya.

Diantara banyaknya orang terkasih yang menyakitinya, membuatnya sadar akan pentingnya membuat mereka bahagia atas sedihnya.

"Yuk turun sayang" Renata membuyarkan lamunannya.

Alasya segera turun dari mobil dan sekali lagi ia harus menghela nafas, berharap langkah inilah yang membuatnya bahagia untuk waktu yang lama.

Alasya berjalan, dimana James dan Angel menyambut kedatangan mereka dengan hormat.

"Silahkan masuk Roy!" ucap James tersenyum.

Alasya tersenyum tipis, tatanan yang rapi diruang makan itu membuat Alasya tak henti-henti nya mendegus, untuk apa seniat ini?

Gadis itu duduk tepat didepan seorang lelaki memakai jas itu tersenyum kepadanya, "Hai sayang!"

"Hai Alasya, gimana sekolahnya? seneng kan" Jessy mengetuk bahunya dan duduk disampingnya.

Senang apanya?

"Tunggu pacar aku dulu ya Pa!" ucap Jessy pada James.

Alasya terdiam, kini ia hanya bisa tersenyum tipis untuk kesekian kalinya, mendengar kata pacar dari Jessy, yang ada dipikirannya hanya Giraka, karena beberapa hari ini mereka berdua tampak dekat.

"Lo tau gak ini acara apa?" Jessy menyenggol lengan Alasya.

Alasya menatapnya lalu memutar bola matanya malas, "Gue suka gaya lo Al, lo kelihatan cantik banget hari ini" sahut Athala.

"Emang? kemaren-kemaren gue gak cantik?" tanya Alasya melotot.

"Bukan gitu, tapi lo kelihatan spesial malam ini" Athala tersenyum manis kepadanya.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang