Bertolak belakang•-

8.4K 465 7
                                    

A/R
__________

Sekarang, kita sudah berbeda tujuan, satu ingin saling membenci, dan satu ingin saling mencintai lagi, tapi aku berharap, semoga itulah yang dinamakan saling melengkapi

______________________

"Gue mau balik, lo kalo tetep mau nangis, nangis aja"

Alasya memanas mendengar kata itu, apa maksud kalimat itu? apakah selama ini lelaki ini tidak sadar pelakuannya yang membuat Alasya selalu menangis?

"Kenapa lo setega itu sih" bentak Alasya frustasi.

"Mau lo apa?" Refal justru membentak balik.

"Apa selama ini lo gak sadar? gue setiap hari nangisin lo, di sini yang gue milikin cuma lo! satu orang yang gue percaya buat cinta sama gue cuma lo! dan lo seenaknya mutusin gue? apa selama ini lo anggap gue mainan?"

Refal menyunggingkan sudut bibirnya, menurutnya kalimat semacam itu hanya bullshit.

Tapi kali ini Refal sedikit tertarik untuk membalasnya, "Nyokap bokap lo?"

"Mereka? gak! gue gak pernah nerima kasih sayang dari mereka, dirumah mereka cuma dateng dan berantem, apa itu yang dibilang kasih sayang?"

Lagi-lagi Refal menghela nafas, namun kali ini hatinya benar-benar tesentuh, Jhonatan juga begitu bukan? tidak pernah memberi kasih sayang pada Refal, tapi ia juga tidak terlalu peduli, kebahagiaan masih banyak diluar sini.

"Yang lain? Nggak usah cari alesan buat nyangkut pautin gue. Ngerepotin tau nggak?"

Alasya mengerjap, mengusap air matanya, lagi-lagi Refal membuatnya naik darah, "Kenapa lo selalu nasehatin gue? sementara lo sekarang aja gak hargain gue yang masih sayang sama lo!"

Refal menatap gadis itu, sambil sejenak merangkai kata dibenaknya.

"Jangan banyak bullshit deh lo, banyak cowok ngantri, gak usah peduliin gue lagi!" batah Refal paksa.

"Tapi lo satu-satunya cowok yang gue sayang, gue masih sayang lo Fal!" lirih Alasya tak mampu berkata-kata lagi.

"Giraka, dia udah suka lo dari lama, Calvin, dia bener-bener kagum sama lo, lo tinggal pilih, mereka udah perfect buat sosok kaya lo!" astaga Refal salah kata-kata.

"Buat sosok kaya gue? gue sayangnya sama lo, gue juga yakin, arti nama gue pasti karna kita jodoh!" Alasya mengangkat dagunya tinggi-tinggi, yakin pasti dengan hal itu sambil sesunggukan menahan tangis.

"Siapa nama lo?" Refal melontarkan pertanyaan spontan itu, lagi-lagi ia ingin membekam mulutnya sendiri, namun ia berusaha bersikap biasa, biarkan Alasya membencinya dengan sifatnya, itu tujuan Refal saat ini.

Alasya melotot tajam, baru satu bulan putus lelaki ini sudah melupakan namanya?

Alasya memejamkan mata, memutar memori ditengah dinginnya angin malam.

Refal mengangkat kotak makanan Alasya tinggi-tinggi, Alasya hanya berteriak sambil merengek meminta Refal menurukan tanganya.

Alasya lapar.

"Turunin atau kita putus!" ancam Alasya dengan tatapan tajam.

Refal diam, ia menyisir rambutnya kebelakang dengan jarinya hingga membuat pesona darinya muncul, lalu menurukan wajahnya tepat di wajah Alasya.

"Mau aku suapin? Alasya Refalsya?" tanya Refal menggoda.

Alasya menggeleng, kesal akan tingkah menyebalkan Refal.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora