Menahan kerinduan•-

5.8K 281 5
                                    

____________

Kata rindu yang tertahan ini membuatku tidak tenang untuk beberapa jam terakhir.

________________

-Alasya Refalasya

Alasya membuka perlahan matanya, ternyata efek kesal pada Refal membuatnya terlelap dalam tidur yang tidak nyenyak.

"Udah bangun kebo?" tanya Diva sambil membawa minuman dari arah pintunya.

"Sini, gue minta minum" Alasya mengadahkan tangannya.

"Ambil sana sendiri, lagian dari sore sampe pagi lo ngebo? gue ngerjain tugas bagong!" degus Diva.

"Lo kan tau gue masih kesel sama si anak sialan itu" ucap Alasya bangkit dan melihat pantulan dirinya didepan cermin.

"Daripada lo galau galau-an alay, lebih baik lo cari cowok lain, misal..." Diva memikir sejenak, "GIRAKA!" lanjut Diva ingat.

"Gak..gak..gue gak suka siapapun kecuali Refal, gue itu sebenernya belum putus, ya lo kan tahu, Refal juga pasti masih sayang sama gue" ucap Alasya bersitegap.

"Hedehh.. asal lo seneng aja deh" Diva melambai lalu kembali ke Macbook yang ada didepannya.

Alasya mendegus lalu memutuskan mengambil baju dan menyegarkan dirinya, untuk bersiap kesekolah.

* * *

Kini lelaki yang masih berjalan di koridor sekolah ini kian melebarkan senyumannya, ia membawa seikat bunga tak lupa coklat yang terhias dengan rapi.

"I approached, get a girl's dream girl" ucapnya.

* * *

"Lo udah tau? dia masuk kelas mana? jangan sampe lo berontak terus salah kelas" ucap Diva was-was sambil mengikuti tarikan Alasya.

"Stop Div, i-itu Refal kan?" tanya Alasya menatap, meleleh melihat seorang yang berwajah datar itu.

Diva menghela nafas, "Bukannya lo lagi kesel sama dia? kenapa sekarang terpesona lagi? gak jelas lo emang"

"Yee.. namanya juga pacar, gak bisa kesel lama-lam-eehh? i-itu cewek sialan itu kan" Alasya langsung berlari setelah melihat sosok sok cantik itu mengikuti Refal dari arah belakang.

Sudah bisa dipastikan, Alasya akan menghajarnya sampai habis.

"Cewek sialan" Alasya menarik tangannya lalu mejambak rambut gadis ini.

Jessy yang kaget pun meringis kesakitan, kini Jessy yang ingin membuka mulutnya langsung dibalas dengan tamparan kencang dari Alasya.

Refal melotot melihat kegaduhan yang terjadi dibelakang dirinya, lelaki itu menyela keduanya.

Diva yang melihat yang melihat hanya bisa mengigit bibir bawahnya, apalagi ketika semua orang mulai berkumpul mengelilingi mereka.

Alasya menahan emosinya, dan Refal yang merasa sudah berhasil membuat mereka berhenti hanya bisa menghela nafas.

"Awas..awas..minggir" ucap seseorang yang masih menggenggam kebuket bunga indah itu.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang