Tetap berjalan.

9K 322 4
                                    

__________

Tak menyangka kebahagiaan memang menjadi sebuah kejutan, namun tak menyangka akan kesedihan yang datang akan menjadi kekesalan dan berharap untuk tidak berjauhan.

_________________

"Tante yakin dijemput sama Pak Rudi?" tanya Alasya pada Fiona.

"Gak papa Al, kamu sama Refal aja dulu" ucap Fiona tersenyum.

"Tante take care ya, makasih tante udah bikin Alasya seneng hari ini" ucap Alasya penuh kesopanan dan mencium pundak tangan Fiona.

Refal memasukan kedua tangannya disaku celananya, badan tegap berdiri dibelakang Alasya, mereka sangat serasi dan Fiona melihatnya.

"Bikin Refal bahagia ya" pinta Fiona berbisik.

"P-pasti tante, semoganya dianya juga mau ya muehehe" ucapnya terharu tetapi tetap saja dengan tawanya.

Fiona mengelus bahu Alasya, "Refal Mama pulang ya, jagain Alasya" pesan Fiona.

Refal mengangguk samar, ia menatap Mamanya yang sudah mulai memasuki mobil itu.

Refal harus memastikan Fiona benar-benar sudah pergi, lalu ia bisa memberi pelajaran pada Alasya yang nyelocos juga memancing Fiona mengucapkan kata-kata yang membuatnya kesal.

Refal menarik pergelangan tangan Alasya dengan cepat, lalu membawanya masuk kedalam mobil.

Alasya masih mengelus-ngelus pergelangan tangannya.

"Wangi kesayangan gue" ucapnya semangat.

"Lo kenapa sih gak dengerin gue" kesal Refal sehabis menutup pintu mobilnya keras.

"Jangan marah-marah, nanti cepet tua" Alasya mendekat kearah pandangan mata Refal.

Tatapan racun sialan! umpat Refal.

"Kenapa natap gue kayak gitu? sekarang aku mau kamu kabulin satu permintaan dari aku" ucap Alasya tersenyum.

Refal diam, kelopak mata indah itu masih menyorot kearahnya, Benar-benar indah.

"Tolong bilang, kebahagiaan gue adalah saat lo dideket gue" ucap Alasya meminta.

Refal membuang wajahnya dan cepat menyalakan mobilnya dengan cepat, tak berniat membalas satupun kalimat Alasya.

"Huh, selalu aja kayak gini, berharap tapi dibuat baper, terus dengan entengnya gue jatuh, nangis sambil ngesot aja gue nanti pas pulang" ucap Alasya menyilangkan tangannya.

"Kepala gue itu kayak mau meledak tau gak? mikirin lo yang udah terus ada didalem pikiran gue itu gak enak Fal, gue maunya tuh lo bilang i still love you, mungkin saat itu juga kepala gue bakal meledak, tapi hati gue pasti juga meledak-ledak, ledakan bunga maksud gue" ucapnya semakin ngawur.

Refal geleng-geleng heran.

"Seharusnya kamu bilang keaku, kalau kamu bakal narik semua perkataan kamu waktu itu, aku sakit hati kamu bilang kayak gitu? kamu kira aku toples kacang? gak punya hati?" ucap Alasya nyelocos. Aku Kamu.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Where stories live. Discover now