Jangan berubah•-

9.3K 297 1
                                    

_________

Jujur saja, keadaan yang mendesakku untuk berterus terang padamu

_______________

-Farrino Arkeano Refal

"Kamu apa kabar? sayang" Alasya tersenyum heboh kearah Refal.

Refal menghela nafas lega, entah bayangan dari mana yang membuatnya merasa kasihan pada Alasya, takut jika orang-orang nyinyir menuduh Alasya sembarangan.

Namun kali ini ia percaya, Alasya terlihat baik-baik saja.

"Lo tau gak kenapa ini terjadi?" Alasya menarik kursi itu dan mendudukan dirinya.

"Kenapa?" tanya Refal.

"Kayaknya karma karna lo selalu nolak ajakan gue kemarin, padahal lo kan tahu, gue sengaja jagain lo dari pagi supaya lo pulang sama gue, bukannya kabur ninggalin gue, capek tahu Fal" jelasnya.

Refal terkekeh, rasa nyaman menyelimuti, namun rasa kasihan lebih mendominasi.

"Siapa suruh"

"Kepala lo masih sakit? lo kalo ngomong sama gue sakit ga? gue takut kena marah kalo lo kenapa-napa"

"Sama siapa?" tanya Refal mengerutkan dahi.

Alasya ingin membekam mulutnya, ia tak mau Refal tahu jika dirinya pernah diusir bahkan ditampar oleh Ayah Refal, dan Alasya harap Refal belum mengetahui dan tak akan mengetahui hal ini sampai kapanpun. Memalukan.

Untung saja Jhonatan sedang pergi dengan Fiona, maka dari itu Calvin dengan cepat mau mengantarnya kesini.

"Sama siapa?" ulang Refal membuyarkan lamunannya.

"Bukan siapa-siapa" jawab Alasya.

"Tapi lo beneran gak papa kan? lo mau apa? mau gue beliin apa? atau lo mau makan? sayang.."

"Nggak" jawab Refal cepat.

"Kenapa? kamu belum makan kan pasti, muka kamu masih pucet Fal, aku gak mau kamu kenapa-napa lagi"

Refal menyerngitkan alisnya, tampaknya gadis ini sedang tidak baik-baik saja, tapi apa ia harus menanyakannya juga? ah tidak.

"Gue baik-baik aja" ucap Refal menghela nafas.

"Hm, lo kemarin nyariin gue ya? kenapa lo kangen apa mau gue perhatiin disini? atau lo emang bener-bener gak tahan gak lihat gue sehari aja?" tanyanya menggoda.

"Nggak" jawab Refal cepat.

"Kalau gitu, kenapa lo gak marah gue kesini? terus muka lo kaya seneng aja gue disini, apa itu pertanda?"

"Apaan?"

"Kalo lo..."

"KALIAN!" tegur seseorang dari ambang pintu.

Keduanya menoleh, Jessy menatapnya tajam, "Ngapain lo kesini?" tanya Alasya melotot tajam.

Menatap kehadiran gadis menjengkelkan itu.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang