Dengar itu•-

6.2K 318 4
                                    

_________

Sekarang, kita seperti magnet yang berlawanan arus.
_______________

-Alasya Refalasya.

"Emang kemaren lo bilang apaan sampe semua perkiraan lo hancur sih!" tanya Diva sebal, karena Alasya menceritakan semua rencananya saat ditaman itu sudah gagal.

"Gue ikutin semua cara yang lo saranin tolol, ngingetin kenangan gue sama dia!!!" jawab Alasya menatap Diva.

"Yang bener? kalo semua udah bener, gak mungkin sampe hasilnya mleset gini Al!" bantah Diva.

"Gue juga gak tau, tapi kayaknya ada yang salah deh" Alasya menopang dagunya dimeja.

Diva melotot tajam, sepertinya ia tahu kesalahan Alasya saat ditaman itu, "Lo pasti ngenang kenangan buruk lo kan! bukan yang sweet kaya yang gue bilang kan!" tunjuk Diva.

Alasya ikut melotot, tersandar akan hal itu, ia pun menepuk jidatnya kencang, lalu meringis.

"G-gue lupa Div"

"Bego! kenapa lo bego banget sih, gue kan udah biang yang Sweet! kenapa lo gak nurut apa kata gue sih, sekarang lo ngeluh nya ke gue!" bentak Diva menujuk Alasya.

Alasya tersentak kaget melihat mata Diva yang menyemburkan kekesalan.

Alasya menghela nafas, menetralisir semua perkataan menohok itu, "Ya maaf" ucap Alasya tersenyum.

"Maaf? apa dengan kata itu lo bisa ngerubah perilaku lo yang selalu buat orang kesel sama lo?" bentak Diva sekali lagi dengan nada yang cukup tinggi.

Alasya semakin tak bisa bergeming, kenapa gadis didepannya ini justru melontarkannya dengan aura kemarahan.

"Yaudah gue janji gak ba—."

"Gak usah janji-janji Al, lo mesti berubah, lo semestinya sadar seseorang menjauh dan mutusin hubungan itu juga karna kelakuan lo sendiri" semprot Diva sebelum benar-benar pergi meninggalkan Alasya yang mematung ditempatnya.

Refal hanya diam, ia mendengar, namun tak sepatah kata pun ia pikirkan, kurang kerjaan sekali memikirkan tentang perasaan, perasaan itu sudah mati, layaknya cinta yang ada didalam hatinya.

"Woi kadal! jangan teriak-teriak bisa gak sih? sok segala bentak idola gue lagi" sahut Calvin melihat Diva yang terduduk dikursi depan dengan wajah marah.

Alasya yang duduk dikursi belakang pun diam,
menelaah semua perkataan sahabatnya itu, baru kali ini ia menerima semburan dari Diva.

* * *

Bel istirahat pertama sudah berbunyi, sontak suara kegirangan dari siswa kelas mulai memanas ditelinga Refal, apa ini yang namanya istirahat? brisik dan tidak nyaman?

Refal berjalan keluar dengan wajah datar, namun seorang sudah dulu memegang lengannya dengan erat.

Refal yang belum melihat siapa itu sudah dulu menepisnya dengan sangat kasar, hingga tangan gadis itu meringis sakit karena jempolnya tergores lancipnya meja.

"Aww.. sakit" ringis Alasya menarik tangannya kedepan wajahnya, luka itu membuatnya menatap tajam.

"Astaga gilak lo Fal, idola gue lo lukain" ucap Calvin memegang tangan Alasya.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Where stories live. Discover now