Mantan baik•-

5.4K 220 1
                                    

__________

Ketika sesuatu terlalu berat untuk ku pikirakan, kuharap kamu tak akan membuatku letih untuk berfikir lagi karena kau benar-banar tak melihat semua yang sedang kujalani.
_______________

Alasya berdiri didepan pintu rumah Athala yang tertutup rapat, ia memencet bel yang terletak disebelah kanan pintu itu.

Gadis itu menunggu sejenak, namun tak ada tanda-tanda seseorang akan membukakan pintu.

Ia menghela nafas, ia berbalik, apa benar-benar tak ada orang yang mampu membuat Alasya lebih lega, sedikit saja.

"Hai sayang.." panggil Athala.

Alasya menoleh, namun kini hembusan nafas kesal didengar samar oleh Athala.

"Eh maksud gue Alasya..." ucap Athala menggaruk kepala.

"Sibuk?" tanya Alasya pelan.

"Enggak. Ayo masuk" Athala menarik tangannya untuk masuk kedalam rumahnya.

"Rumah lo kosong, nyokap bokap sama Jessy kemana?"

"Udah tidur, lo tengah malem kerumah gue pasti ada sesuatu yang penting ya?" tanya Athala menebak pasti.

Alasya mengangguk, namun gadis itu memilih untuk menjatuhkan dirinya disofa empuk lalu meneguk salivanya sejenak.

"Gue bakal dengerin, tapi satu syaratnya" Athala duduk disebelahnya.

"Apa?" tanya Alasya tak mau menatap.

"Jangan cemberut" jawab cepat Athala.

Alasya tersenyum samar, ia tak bisa mengiyakan permintaan Athala tapi ia tetap berharap cowok ini tetap mau mendengarkannya.

"Lo kalau suka sama orang terus keluarga orang itu dukung lo, apa itu bakal jadi kebahagiaan tersendiri buat lo?" tanya Alasya menatapnya.

Athala tersenyum lalu mengelus puncak kepala gadis itu, "Itu salah satu kebagiaan buat gue, tapi hal itu bukan seutuhnya kebahagiaan yang bikin gue seneng" jawabnya.

"Kenapa?"

"Karna disaat semua udah dukung tapi sesuatu yang pengen gue dapetin gak mau atau terpaksa, gue gak bakal bisa dapetin dia sampai kapan pun" jawab Athala.

Alasya tersenyum kearahnya, "Siapa orang yang lo maksud?"

Athala balik tersenyum, "Yang nanya"

Alasya tertawa, "Bisa aja lo"

"Haha, kenapa tiba-tiba lo tanya ini?"

Alasya memudarkan senyumannya, "Bokap dan nyokap Refal kayaknya udah nggak mau nerima gue, sekalipun gue cuma mau jadi sahabat Refal"

"Emang mereka bilang gitu?" tanya Athala menatap gadis yang sepenuhnya belum bisa ia lupakan itu.

Dan kini mata gadis itu sudah memerah walaupun tidak menangis, Alasya merasakan sakit hati saat kenyataan pahit itu datang.

"Bokapnya udah nampar gue, terakhir gue ketemu saat gue njengukin Refal dirumah sakit, dia ngusir gue, dia ngira kalau penyebab kecelakaan Refal adalah gue, dan yang kedua, Nyokap Refal tadi ketemuan sama gue, dia bilang perubahan sikap Refal berubah semenjak renggangnya hubungan gue sama dia, dia udah mohon banget sama gue buat jauhin Refal, karena ada satu alasan yang gak bisa dia jelasin" ucap Alasya tertunduk dalam-dalam.

My cold Ex Boyfriend [Completed]Where stories live. Discover now