Rayhan Bab 22

1.3K 56 3
                                    

Kejadian romantis antara Rayhan dan Sherline berakhir sekarang waktunya semua pulang kerumah masing-masing

"Kringgggg!" suara bel pulang berbunyi

"Baiklah anak-anak bel pulang sudah berbunyi kalian boleh membereskan buku-buku kalian setelah itu kita doa bersama saya akan memimpin doa" Ucap bu Parti menyudahi pelajaran bahasa Indonesia karena bel sudah berbunyi

"Baiklah anak-anak sebelum pulang kita awali dengan doa bersama sesuai kepercayaan kalian masing-masing! Berdoa dalam hati di persilahkan!" semua menundukan kepala membaca doa sesuai kepercayaan mereka masing-masing

"Berdoa selesai kalian boleh pulang saya duluan!" pamit bu Parti kemudian keluar kelas

"Ciee yang bakal pulang barengan" goda Merli dengan berteriak

"Duh jan lupa PJ woyy" ucap Rendra tak kalah beteriak

"Bodo amat!" teriak Rayhan sambil melihat Sherline

"Duh Sherline ga peka bet sih lo noh di lihatin ama pacar pertama" Merli yang mencyduk Rayhan yang melihat Sherline dan Sherline refleks menoleh kearah Rayhan dan Rayhan langsung melemparkan senyuman manis

"Dah lah pulang bareng sono mumpumg Sherline nggak di jemput wkwk" Merli langsung mendorong Rayhan agar langkahnya sejajar dengan Sherline

"Bye pasangan baru!" Rayhan hanya melemparkan tatapan tajam pada Merli tapi hak itu tak berlangsung lama karena Rayhan dan Sherline sudah berjarak cukup jauh dengan kelas

"Kamu beneran nggak di jemput?!" tanya Rayhan yang tiba-tiba saja menggunakan bahasa Aku-Kamu

"Iya!" sambil menundukan kepalanya

"Aku anterin ya!" tawar Rayhan pada Sherline

"Terserah kalo itu nggak ngerepotin kamu" Sherline sebenarnya mau namun dia sedikit canggung dan jantungnya juga sudah berdegup kencang

Namun hal itu tak berlangsung lama Rayhan tiba-tiba diam karena suatu kejadian

"Kuylah jumat ke rumah gue!" ajak Ardine yang terus merengek agar semua temannya mau ke rumahnya

"Males anjir!" sahut Ananda

"Mampus!" kini giliran Nabila yang meledek Ardine

"Nab!" teriak Mariana saat melihat Rayhan dengan perempuan sekelasnya

"Apa?" tanya Nabila yang merasa namanya terpanggil dan Mariana langsung mengkode apa yang ia maksud memanggil Nabila dan Nabila refleks menoleh apa yang di maksud Mariana

"Oh! Bodo amat gue!" dengan nada yang digas serta di keraskan Nabila menatap sinis ke arah Rayhan dan langsung mendahului Rayhan yang hendak turun tangga dan diikuti dengan teman-temannya, sedangkan Sherline saat itu masih menunduk jadi ia tidak tau apa yang terjadi

Rayhan yang melihat tatapan Nabila merasa aneh ia merasa ia tak melakukan kesalahan pada gadis itu

'Tuh perempuan kenapa yak?! Perasaan gue gak punya salah mah dia! Apa karena soal gue ngomong ipas ke dia yak? Tapi pas itu juga dia masih gpp kok malah gue juga sempet duduk disamping dia,dia juga nggak marah! Lah trus kenapa sekarang jadi kek gini? Apa salah gue cobak? Dan kenapa juga pas lihat dia kek gitu gue ngerasa nggak suka yak?!'  gumam Rayhan dalam hati yang merasa ia tak memiliki kesalahan apapun

'Bentar kenapa gue jadi sensi gini liat dia padahal dia nggak punya salah apa-apa' kini giliran Nabila yang bingung sendiri mengapa ia refleks menjadi sensi saat bertemu Rayhan

"Kamu.. Jadi nganterin?" ucap Sherline membuyarkan suasana dengan ucapannya yang dapat di dengar oleh Nabila yang berada di depan Rayhan

"Iya" balas Rayhan dengan senyuman singkat

RayhanWhere stories live. Discover now