Rayhan Bab 47

955 47 20
                                    

"Gw gak nyangka dhik kok bisa sih adik gw sendiri ngejalanin hidup gw tanpa ijin" ucap Nabila yang kini sedang berada di taman yang sepi yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya genk DINAR kalian pasti masih ingatkan DINAR? Ya Nabila sedang di taman yang terdapat danau kecil disana tempat yang sungguh sunyi dan nyaman untuk di buat menyendiri saat anggota DINAR sedang ada masalah

"Gw juga nggak nyangka adik lo bisa sejauh itu main-main di kehidupan lo, emmm jujur Nab gw minta maaf sama lo" ucap Andhika yang membuat Nabila penasaran

"Maaf? Buat apa?" setelah mengucapkan hal itu Andhika berbisik dan Nabila hanya mengangguk dan tersenyum

"Lanjutin aja gpp gw juga seneng kok" balas Nabila saat Andhika telah selesai berbisik

"Emm... Dhik" panggil Nabila ragu dan Andhika hanya melihat ke arah Nabila dengan tatapan bertanya

"Makasih ya lo udah mau selalu ada buat gw disaat semuanya menjauh bahkan hilang lo tetep di samping gw dan gw juga mau bilanh makasih karena lo udah mau bertahan selama 8 tahun lo selalu menghadapi sikap gw yang kekanak-kanakan ini dengan sikap yang dewasa lo juga nggak pernah bosen sama sikap gw yang pecicilan ini" setelah mengucapkan hal itu Nabila memeluk Andhika dengan tulus penuh kasih sayang layaknya seorang sahabat bahkan Nabila menangis sangking terharunya dan beruntungnya dia memiliki sahabat seperti Andhika yang selalu ada dalam suka dan duka sedangkan Andhika yang di peluk secara tiba-tiba itu langsung tersentuh dengan ucapan sahabatnya ini dan asal kalian tahu baru kali ini Andhika sangat terharu, Andhika hanya mengusap pelan rambut Nabila yang sedang menangis di pelukannya itu

Setelah cukup lama Nabila berhenti menangis dan akhirnya melepaskan pelukannya itu walaupun masih sedikit terdengar isakan namun Nabila berusaha tersenyum

"Emm sorry ya jaket lo sampe basah hehe" sambil menunjuk jaket yang sedang di pakai Andhika dan Andhika hanya tersenyum lebar dan betapa terkejutnya Nabila baru kali ini Nabila melihat Andhika senyum selebar itu

'Ya ampun gimana gue dulu nggak meleleh liat Andhika dia senyum kecil aja udah bikin gue leleh apa lagi selebar ini gilak damagenya broo' batin Nabila di dalam lubuk hatinya yang paling dalam

"Gimana kalo kita jalan-jalan dah lama kan lo gak jalan-jalan" saran Andhika pada Nabila dan tentu saja Nabila mengangguk antusias

❤❤❤

Saat sampai di rumah sudah banyak orang yang menunggunya ah tidak mungkin mereka hanya ingin melihat Nabila yang telah sadar dari komanya ini tapi Nabila begitu tidak peduli.

Saat Nabila baru saja muncul di depan pintu semua orang menoleh padanya dan langsung berdiri namun Nabila menghiraukannya

"Nabila pulang mah, tapi kayaknya Nabila gak bisa disini Nabila mau jalan sama Andhika" kemudian dengan cepat Nabila menaiki anak tangga dan bersiap-siap untuk pergi namun berbeda dengan Rayhan mendengar hal bahwa Nabila akan pergi dengan Andhika entah mengapa hati Rayhan sedikit tergores padahal dia sudah nyaman kepada saudara kembar Nabila sendiri

"Nabila kita harus bicarakan ini" ucap mamanya sedikit berteriak karena putrinya itu sudah berada di kamarnya namun siapa sangka Nabila keluar dari kamarnya

"Nggak ada yang perlu di bicarain semua udah jelas dan Nabila juga nggak peduli terutama lo" sambil menunjuk adik kembarnya sendiri sebelum meneruskan pembicaraannya Nabila menelan ludahnya karena baru kali ini dia menunjuk seseorang saat kondisi seperti ini karena menunjuk seseorang saat kondisi seperti ini itu sebenarnya sangat tidak sopan namun bagai mana lagi Nabila sudah muak dengan hal ini

RayhanWhere stories live. Discover now