Rayhan Bab 35

1.2K 48 6
                                    

"Pagi ma!" sapa Rayhan saat sarapan dan sudah menjadi kebiasaan sejak kecil tapi semangat pagi hari Rayhan seketika patah mamanya tak membalas perkataannya jangankan membalas dia merasa tidak ada di situ

"Emm... Ma Rayhan langsung berangkat sekolah aja ya ma!" pamit Rayhan dan lagi-lagi mamanya cuek padahal tangan Rayhan sudah di sodorkan untuk dapat mencium punggung tangan mamanya tapi tetap saja dia dicueki oleh mamanya

"Ya udah Rayhan berangkat duku ya ma" pamit Rayhan sekali lagi dan jawabannya masih sama di cueki

❤❤❤

Kini Rayhan telah sampai di sekolah dengan pikiran yang masih saja memikirkan mamanya tapi di tengah saat ia berjalan dia bertemu seseorang yang mengajak adiknya jalan-jalan kemarin

"Nab!" panggilnya Nabila yang merasa terpanggil langsung menoleh ke sumber suara dan langsung menunjukan alis yang menandakan bahwa mengapa Rayhan memanggilnya

"Kenapa sih lo harus ajarin adik gue bohong?!" Rayhan memang sedikit tidak suka jika kepolosan adiknya kini memudar karna melindunginya

"Bacot gue males ngomong sama lo!" Nabila langsung melengos pergi tapi terlambat Rayhan sudah mencegat tangannya

"Apaan sih lepasin! Jangan lupa lo punya pacar–" Nabila langsung menepis kasar tangan Rayhan dan melanjutkan kata-katanya

"Yang bikin lo jadi bego!" setelah mengatakan hal itu Nabila langsung pergi menuju kelasnya dengan buru-buru dia takut Rayhan akan mencegahnya lagi

"Lo tau nggak sih mama gue marah sama gue!" seketika langkah Nabila terhenti dan kembali melangkah ke tempat Rayhan berada

"Anggep aja itu resiko lo karna dah nampar adik lo!" sambil mendorong Rayhan dengan santai walaupun Rayhan hanya sedikit mundur karna dorongan itu dan kembali melangkah ke kelasnya

"Kok lo jadi kasar!" lagi lagi langkah Nabila harus terhenti

"Karna gue nggak suka orang yang bego hanya karna cinta trus nampar adiknya!" ok sudah cukup Nabila muak dengan percakapan yang sangat membuang waktu dia lebih memilih ke kelasnya tanpa menghiraukan Rayhan lagi

❤❤❤

Nabila pov

Pagi-pagi aku sudah sampai di sekolah ya itu memang kebiasaanku tapi yang membuat pagi ini merasa sangat muak adalah Rayhan yang tiba-tiba memanggilku dan menanyakan hal yang menurutku sangatlah tidak penting dan hanya membuang waktuku. Ok lupakann kejadian itu kini saatnya aku membaca novelku yang sempat terjeda karna mengerjakan pr

Saat membaca Novel yang menurutku sudah 50 lembar ku baca ada yang memanggilku tapi suara ini sangat tidak asing di telingaku dia memanggil namaku dengan sangat lirih

"Nabila!" seketika aku mendongakan kepala mencari sumber suara yang memanggilku sedari tadi dan betapa terkejutnya saat aku menemukan kakakku Nabila

"Bila?!" seketika aku langsung berdiri dan ingin memeluk Nabila tetapi ternyata saat aku mau memeluk Nabila seketika Nabila menghilang

"Astagfirullah" aku yang sadar bahwa aku hanya berhalusinasi terhadap saudaraku maybe karna semalem aku bener-bener rindu sama Nabila

"Lu ngapain dah?!" tanya Nanda yang entah kapan datangnya

"Eh nggak kok cuman cari angin aja hehe" jujur sebenarnya aku lelah harus seperti ini aku ingin menjalani kehidupan yang asli bukan drama seperti ini tapi ini demi Nabila

"Oi Nab MTK dah ngerjain blom?!" Tanya Nanda yang menyadarkanku dari lamunan

"Eh udah kok Nda!" jawabku jujur aku

"Tumben ngerjain! Berarti materi itu lo udah paham dong?! Biasanya lo dulu nyontek gue wkwk"

"Ah iyh kok paham!" jawabku

'Jadi selama ini Nabila selalu ngandelin Ananda pas MTK astaga' aku tak pernah percaya padahal Nabila selalu saja pintar dalam hal apapun bahkan dia yaang mengajariku Matematika

❤❤❤

Author pov

Jam istirahat telah di mulai 5 menit yang lalu dan sepertinya ini biasa BTW selalu ke kantin

"Kuy ngantin anjay!" ajak Nenny yang antusias

"Kuy" jawab semua kompak kecuali Nabila

"Gue nggak ke kantin!" jawab Nabila malas

"Lah ngapa lu?!" tanya Beby yang merasa aneh dengan Nabila

"Males aja!" sahut Nabila malas

"Kuy lah ikut aja please!" dengan menunjukan puppy eyes mereka dengan terpaksa Nabila mengiyakan permintaan mereka

"Lo tau nggak kenapa kita nggak biarin lo sendirian di kelas?!"

"Gue nggak sendirian kali kan ada banyak anak laen yang bawa bekal"

"Maksudnya tuh sendirian tanpa kita"
"Oh, ya trus kenapa?!" tanya Nabila yang masih penasaran

"Emm... Gapapa biar lu ikut aja wkwk"

"Shit" jawabku kesal setengah mati bagaimana Nabila bisa punya sahabat menyebalkan seperti mereka tapi jujur mereka asik di banding temanku di Jepang

"Wkwk" tawa kompak mereka terdengar membuat moodku semakin buruk

"Lo kenapa sih Nab keknya lo badmood gitu?!" tanya Mariana padaku

"Gapapa" jawabku judes ya bukannya itu memang sifatku yang asli?

"Dih sok cuek" sahut Ardine

"Dah lah kalian pesen aja makanan kalian gue males makan gue titip es teh aja!" aku benar-benar malas dengan semua ini hari ini benar-benar membuatku malas

"Ya udah deh lo tunggu sini ya kita mau pesen makanan dulu!" jawab Mariana yang sepertimya mengerti apa yang sedangku rasakan dan aku menjawab dengan deheman karna malas berbicara

Setelah menunggu cukup lama akhirnya mereka datang membawakan es teh yang ku pesan padahal biasanya es mocca lah yang bisa menenangkanku tapi bagaimana lagi kakakku tak pernah suka dengan hak yang berbau kopi

"Makasih!" ucapku yang masih dengan nada malas

"Iya, Btw lo kenapa sih kok kek males-malesan hari ini?!" tanya Tifanny yang masih tidak mengerti apa yang sedang kurasakan

"Udahlah Tif lo makan aja nggak usah tanya Nabila dulu dia lagi badmood" jelas Mariana yang paling bisa mengerti kenapa aku diam saja sedangkan Tifanny hanya mengangguk paham

Ketenangan mulai kurasakan tapi itu semua tidak tahan lama Rayhan melewatiku dengan rasa tidak pernah bersalah ya memang dia tidak punya salah padaku tapi adiknya tapi entah mengapa aku menjadi sensi sendiri saat dia lewat

"Kek orang gak punya salah aja" sindirku entahlah mengapa aku menjadi menyindir dia sedangakan Rayhan langsung merasa

"Daripada ngajarin anak kecil nggak bener!" sahutnya yang membuatku naik darah namun masih bisa ku kontrol

"Demi siapa juga?! Gue yang masih ngelindungi situ aja situ masih kena marah apa lagi kalo anak kecilnya jujur paling udah di usir" jawabku santai

❤❤
Sampai sini dulu ya ceritanya sebenarnya masih males nulis tapi berhubung aku gabut jadi ya niat hehe!
Jan lupa vote sama komennya ya makasih!

RayhanWhere stories live. Discover now