Rayhan Bab 29

1.2K 52 9
                                    

Di seberang telfon sedang menunggu kelanjutan cerita Rayhan dengan hati yang teramat takut sekaligus gugup kini sedang bercampur aduk di hati Rayhan

"Dhik lo marah ya sama gue? Serius gue juga nggak sampe mikir jauh ke situ kan lo juga tau sendiri Nabila anaknya rajin nggak pernah cabut"

"Tapi lo kan gak tau kelakuan Nabila di sekolah sdnya yang baru!"

Skakmat...

Rayhan benar-benar kalah telak oleh Andhika saat ini, dia bingung harus menjawab apa atas pernyataan sahabatnya ini

"Ya masa sih anak se rajin, polos kayak Nabila bisa bergaul sama orang yang nggak bener?"

"Lo lupa Nabila tuh gampang bergaul? Ya mungkin sangking gampangnya dia bergaul akhirnya dia temenan sama anak yang suka bolos"

Kali ini Rayhan benar-benar menyerah ia benar-benar tidak tahu harus menjawab apa

"Eh iya ma Rayhan bakal kesana"

"Eh Dhik gue dah di panggil sama nyokap, gue matiin ya!"

Rayhan memang bukanlah seseorang yang lari saat ada masalah namun Andhika memang bukan tandingannya saat beradu mulut dari kecil hingga sekarang dia selalu saja kalah omong dengan Andhika, entahlah Rayhan sedikit tak perduli dengan hal seperti itu

❤❤❤

"Nab pulang bareng kuy!" ajak Ananda yang memang rumahnya satu arah dengan Nabila

"Emm... Nggak usah aku udah suruh supir buat jemput aku kok,  lagi pula aku juga ada urusan jadi nggak langsung pulang ke rumah" semuanya tersenyum dan mengangguk paham

"Eh itu mobil aku, aku duluan ya!" dengan tangan yang melambai di udara sebentar Nabila langsung membuka mobil miliknya

"Kita ke rumah sakit dulu ya pak!" pernyataan itu langsung di angguki oleh supir Nabila, yah! Kali ini saudara kembar Nabila ini sedang rindu dengan sosok Nabila.

Sesampainya di rumah sakit Nabila langsung menuju ruang dimana Nabila sedang dirawat lebih tepatnya tempat dimana Nabila sedang koma

"Assalamualaikum" setelah menutup pintu kamar Nabila langsung menuju ranjang dimana saudaranya sedang tertidur pulas

"Nab gue mau cerita yah walaupun gue tau lo bakal marah sama gue kalau gue lakuin ini tapi gue bener-bener gak suka liat lo kayak gini! Lo tau nggak sih betapa sakit hatinya gue liat kembaran gue terbaring lemah kayak gini? Tapi tenang aja gue bakal lakuin sesuatu buat dia yang bikin lo kayak begini! Gue bakal balas dendam ke Rayhan entah gimana caranya gue belum mikirin hal itu tapi gue nggak bohong gue bakal suruh dia buat bayar semua perbuatan yang pernah dia lakuin ke lo!" dengan nada yang sedikit tersulut emosi dengan tangan yang masih setia menggenggam tangan saudara kembarnya Nabila masih memikirkan gimana caranya agar Rayhan bisa bayar ini semua

"Yah gue udah tau sekarang!" dengan memasang senyuman sinis Nabila begitu bahagia mendapatkan ide yang cemerlang

❤❤❤

"Kak Rayhan ayo bangun kakak nggak sekolah apa? Telat nih nanti!" sambil menggoyangkan tubuh kakaknya agar cepat bangun Aurora punya ide yang lebih efisien agar kakaknya cepat bangun

"Bangun woyy! Dah pagi!" teriak Aurora menggunakan speaker agar Rayhan bangun untung saja kamar kakaknya ini kedap suara jadi sekeras apapun suara berbunyi tidak akan terdengar dari luar

"Berisik ah! Ini hari minggu!" Rayhan langsung melemparkan bantal kepada adiknya hingga adiknya mau terjatuh dari atas kasur dengan sigap Rayhan menarik adiknya hingga kepelukan Rayhan sedangkan Aurora masih syok dia menangis sejadi-jadinya di pelukan kakaknya

"Udah gapapa! Maafin kak Rayhan ya! Tadi kak Rayhan refleks hehe"

"lefleks sih lefleks kak tapi jangan kayak gitu dong" dengan nada yang masih sesegukkan dengan sulit Aurora mengatakannya dengan suara khas anak kecil yang masih belum bisa berbicara "R"

"Iya-iya maaf sih! Udah jangan nangis lagi! Gimana kali kita beli jus strawberry?" yah memang adiknya ini memang sama dengan Nabila sama-sama suka jus strawberry

"Benelan kak? Kak Layhan nggak boong kan sama Aulola?" Aurora yang mendengar jus kesukaannya di sebut secara spontan semringah

"Iya kak Rayhan nggak boong!" sampil mencubit hidung adiknya yang paling gemesin bagi Rayhan

"Ngomong-ngomong kalo kak Layhan bilang jus stlawbelly Aulola jadi inget plus kangen sama kak Nabila deh! Sekalang kenapa kak Nabila jalang main ke lumah sih kak? Kakak belantem ya sama kak Nabila?" tebakan Aurora membuat dada Rayhan sesak dia jadi teringat kejadian kemarin

"Ah enggak kok! Udah lah kakak mau mandi dulu Aurora siap-siap gih!" suruh Rayhan agar Aurora tidak melanjutkan pertanyaan tentang Nabila

Saat semua sudah siap Rayhan turun ke bawah menemui adiknya yang sudah sedari tadi menunggu

"Gimana udah siap blom?!"

"Udah kok kak! Mama kita belangkat dulu ya! Ayok kak!"

"Ih semangat banget sampe lupa blom cium tangan sama mama" sindir Rayhan kepada adiknya dan di balas kekehan setelah mereka berdua cium tangan mereka segera pergi

"Hati-hati ya di jalan! Rayhan jangan ngebut lho!" peringati mamanya sebelum kedua anaknya itu pergi

"Siap ma!"

Sampai di garasi Rayhan bingung ia harus memakai mobil atau motor

"Kita pake apa mobil atau motor?" tanya Rayhan pada adiknya

"Mobil aja kak!" ucap Aurora antusias
"Ok!" dengan segera mereka berdua naik dan melajukan mobilnya

DEG.

Seketika langkah Rayhan terhenti saat melihat seseorang yang sangat ia kenal dan sayangi sedang berjalan dengan laki-laki lain yang bahkan tak pernah Rayhan kenali

"Kenapa kak kok belhenti?" tanya Aurora yang heran mengapa di saat toko es krim itu tinggal beberapa langkah lagi kakaknya malah berhenti

"Eh apa? Enggak kok hehe! Tapi kita duduk disini dulu ya kak Rayhan capek" hal itu hanya di angguki oleh Aurora sedangkan Rayhan masih tetap fokus melihat orang yang tadi ia lihat

❤❤
Nah lo itu sapa lagi cobak?! Ada yang tau nggak kelanjutannya kek gimana?! Kalo nggak tau stay tune yang tau juga harus stay tune nggak boleh kalo nggak stay tune nati dedek Bila ngambek lho ya!!
Dah lah daripada banyak bacot lebih baik kita menunggu adzan magrib dengan membaca cerita gajeku ini eheq!
Jan lupa vote,commend and share!
Sekian dan terimakasih😉🙏

RayhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang