Rayhan Bab 26

1.2K 48 0
                                    

Mamanya Nabila kini telah ada di samping ranjang Nabila ia memegang tangan Nabila dan sesekali menciuminya

"Ma Nabila gimana?" tanya saudara Nabila

"Nabila koma sayang dan mama harap kamu bisa gantikan Nabila disekolah" jelas mamanya Nabila

"Maksud mama aku sekolah di tempat Nabila gitu?!" tanya saudaranya tak percaya

"Iya sayang kamu mau kan?" saudara Nabila hanya menganguk kecil pertanda dia mau menggantikan saudaranya yang sekarang tengah terbaring lemah tak berdaya

❤❤❤

Keesokan harinya saudara Nabila mulai menjalankan aktivitas layaknya seorang Nabila asli yah walau pun dia hanyalah seorang saudara kembarnya namun dia harus menjalankan drama seolah-olah dia adalah Nabila sebenarnya nama mereka sama hanya saja beda di akhiran Nabila asli bernama Nabila Ivanova dan Nabila saudara kembarnya bernama Nabila Putri meski begitu mereka benar-benar tak bisa di bedakan mereka banar-benar tak ada bedanya

Saat sudah sampai sekolah tiba-tiba anak BTW yang sudah menunggu Nabila dari tadi pagi langsung berlari menuju tempat Nabila, sontak Nabila terkejut dia benar-benar tidak tahu siapa mereka mengapa tiba-tiba dia dipeluk erat seperti ini

"Lo kemana aja sih kita tuh khawatir lo cabut gitu aja tau! Sampe akhirnya kita izinin lo sakit maap yak hehe" jelas Mariana

'Nabila yang kalian maksud emang sakit! Dia koma! Tapi sudahlah kalian juga tidak akan mengerti' batin Nabila dalam hati

"Lo kenapa bengong sih! Oh iyh soal Rayhan kemarin gue udah maki habis-habisan di depan kelasnya biar mampus siapa suruh gegara dia lo jadi cabut" kini gantian Ananda yang berkomentar

'Cabut? Rayhan? Apa maksud semua ini? Apa mungkin Nabila cabut gegara ada masalah sama Rayhan trus dia ketabrak mobil sampai koma?' kini pandangan Nabila kosong ia bingung apa maksud dari semua ini

"Hello!" sambil melambaikan tangannya di depan muka Nabila Ardine berhasil membuatnya sadar

"Eh aku mau ketemu sama Rayhan dong aku pengen tau!" secara tidak sadar Nabila mengatakan bahwa dia tidak tahu Rayhan yang mana

"Lo lupa ama anak brengsek itu? Lo nggak amnesia kan?" tanya Neny yang kini emosinya sedikit naik

"Emmm..... Sebenarnya aku..... Emmmm...." Nabila bingung dia akan mengatakan apa

'Sial kenapa gue jadi keceplosan sih goblok banget'

"Emmm.... Aku–" belum sempat berbicara Nabila di selamatkan oleh bel masuk yang mengatakan 5 menit lagi akan masuk

"Eh dah masuk tuh kita balik ke bangku kita!" ajak Nabila sedangkan anak BTW masih ingin menge-test mereka sengaja tidak menunjukan bangku Nabila dan benar saja Nabila duduk di bangku Nisa cewek paling ngegas, jutek, tapi sebenarnya kalo lagi mood baik dia jadi baik kok

"Lo ngapain di sini Bil? Ini kan bangku gue! Bangku lo tuh disana!" tunjuk Nisa di bangku yang kosong

'Sialan! Kayaknya gue di test ama 7 anak kampret itu mereka sengaja nggak ngomong kek gue!'

"Eh sorry ya tadu gue lagi nge-blank" Nabila memilih mengalah dia tak mau bertengkar yang hanya akan menjadikan nama saudara kembarnya jelek disini

"Lo beneran amnesia yak? Masa lo lupa ama bangku lo sendiri" jelas Tifanny

"Emmm... Jadi gini pas aku cabut tuh aku ketabrak mobil dan aku pingsan kata dokter aku bakal amnesia dan lingkungan seperti biasa bakal memulihkan ingatan aku" Nabila benar-benar muak dengan drama ini api bagaimana lagi ini keinginan mamanya dan juga mungkin keinginan saudara kembarnya yah dia merasa bahwa saudara kembarnya senatiasa ada disampingnya dia dapat merasakan hal itu

"What?! Really?" Mereka sangat kompak bahkan mengatakan hal itu saja masih kompak

"Kok bisa?" tanya salah satu teman Nabila yang kebetulan lewat dan mendengar bahwa Nabila tertabrak mobil

"Entah aku lupa kan aku amnesia aku tahu kalo aku ketabrak mobil juga karna mama cerita" jelas Nabila

"Tau nih bego banget udah tau orang amnesia malah di tanyain detail kronologinya gimana sih lo!" ucap Beby yang merasa emosi dan Nabila hanya terkekeh

"Jadi kalo lo amnesia berarti lo nggak kenal kita dong?" kini giliran Neny yang bertanya hal bodoh seperti itu dan Nabila hanya menggeleng pelan

"Nah kan begonya nular ya jelaslah dia nggak kenal lah orang dia lupa" Beby benar-bebar emosi bagaimana temannya bertanya yang jelas-jelas bisa di jawab sendiri

"Ok kita bakal ceritain semua kejadian dan aktivitas kamu sehari-hari saat sekolah! Jadi pertama tuh kamu selalu dateng pagi-pagi ya walaupun selalu jadi kedua soalnya yang pertamanya Ananda, trus kamu tuh kalo kekamar mandi suka ngaca lama bet dah!, trus kamu kalo di kantin suka retceh hal kecil aja kamu ketawain, trus kesukaan kamu tuh es teh dan kamu paling benci minum es moka bahkan kamu rela nungguin anak BTW selesai makan buat kamu minun air putih dan–" belum selesai menjelaskan Nabila sudah memotong pembicaraan Mariana

"Anak BTW?" Nabila masih belum mengerti apa saja yang dilakukan saudara kembarnya selama sekolah

"Anak BTW tuh tergolong ada 7 anak termasuk lo! Pertama Ananda Fitria panggilannya Ananda, kedua Tifanny Audina panggilannya Tifanny, ketiga gue sendiri Mariana Putri panggilannya Mariana, keempat Lo, kelima Ardine Keisya Panggilannya Ardine, keenam Beby May panggilannya Beby, ketujuh Neny Aulia panggilannya Neny. Lo bisa ingetkan?" sambil menunjuk satu persatu anak BTW Mariana dengan sabar menuntun Nabila untuk mengingat sahabat-sahabatnya

"Bentar aku urutin ya! Kamu Ananda,kamu Tifanny, kamu Mariana, Kamu Ardine, kamu Beby, kamu Neny. Bener kan?" dengan telaten dan sabar Nabila menunjuk satu persatu layaknya orang yang mengingat ya walaupun hanya sekejap Nabila bisa dengan mudah mengingat

"Yap! Akhirnya lo inget jan lupa lagi ya!" dengan nada yang di sedih-sedihkan Ardine sedikit berdrama

"Jijay njir lo ngomong di buat-buat kek gitu" sahut Ananda dan Nabila hanya terkekeh

"EH ADA GURU!" sahut salah satu teman kelas Nabila yang kemudian kelas yang semula tenang jadi ricuh semua berbondong-bondong kembalj ketempatnya masing-masing

"Selamat pagi anak-anak!" sapa guru PPKN yang bernama Bu Lilik

"Eh Nabila gimana kondisinya udah baik?" tanya Bu Lilik sangat ramah namun Nabila tidak menjawabnya dia hanya menatap Bu Lilik bingung

"Kamu kenapa sayang?" tanya Bu Lilik kembali dan sama saja tak berubah Nabila hanya diam menatap Bu Lilik kebingungan

"Bu!" Mariana angkat tangan yang seolah-olah ingin memberikan penjelasan dan ternyata Bu Lilik mengetahuinya dan segera menuju bangku milik Mariana

"Nabila itu amnesia bu! Dia nggak inget apa-apa jadi mangkanya dia kek orang bingung" jelas Mariana berbisik agar semuanga tidak mengetahui kondisi Nabila saat ini

"Astagfirullah yang bener nak?" Bu Lilik masih tidak percaya apa yang dikatakan muridnya ini tentang kondisi temannya sedangkan Nabila saat itu sudah kembali membaca buku PPKNnya lagi

"Iya bu" ucap Mariana dan Bu Lilik hanya menganguk paham

❤❤
Nah lo bakal terjadi apa yak saat Nabila bertemu dengan orang yang sudah membuat Nabila menjadi cabut sekolah? Kalo penasaran stay tune yak! Makasih banyak yang udah vote yang belum vote segera vote okey!
Makasih

RayhanWhere stories live. Discover now