Rayhan Bab 44

1.5K 53 12
                                    

Hari ini seperti biasanya Nabila bangun pagi untuk sekolah lebih tepatnya menggantikan posisi kakaknya yang sedang terlelap dalam tidurnya entah kapan dia bangun yang jelas Nabila amatlah rindu padanya Nabila selalu berharap serta berdoa agar saudara kembarnya itu segera sadar.

Sesampainya di sekolah Nabila disambut hangat oleh Rayhan saat semua siswa disuruh untuk segera melakukan sholat dhuha bagi yang beragama islam dan bagi kristiani juga sama-sama melakukan pujaan untuk Tuhan mereka

"Cieee yang udah nggak nangis lagi" ledek Rayhan saat berpapasan dengan Nabila sedangkan Andhika yang ada di samping Rayhan masih tetap memasang wajah datarnya itu

"Ya iyalah gw mah bodo amat sama dia" jawab Nabila angkuh sedangkan anak BTW masih bingung dengan apa yang mereka lihat di depan mereka ini mereka memikirkan pertanyaan yang sama 'Sejak kapan Nabila sama Rayhan bisa deket+akur kek gini?!' disertai dengan saling pandang satu sama lain secara bergantian layaknya orang kebingungan

"Yakin bodo amat nih?!" Rayhan terkekeh dengan jawaban Nabila yang penuh percaya diri itu

"Hooh soalnya gw mikir ngapain gw nangisin dia sedangkan dia malah seneng-seneng sama yang lain gw juga harus bahagia tanpa dia kaleee" jawab Nabila kali ini dengan nada yang sedikit menggebu karna teringat kejadian pahit yang terjadi kemarin

"Iyain aja lah biar seneng wkwk"

"Ish ngeselin lu!" sambil menampol pelan lengan Rayhan sambil tertawa renyah sedangkan BTW dan Andhika yang ada di belakang mereka masih bingung sebenarnya apa yang terjadi antara mereka berdua hingga mereka bisa seakur ini padahal lusa kemarin mereka masih saling acuh mengapa sekarang menjadi akur lagi

"Ntar pulang bareng kuy!" ajak Rayhan tiba-tiba dan di tatapi oleh anak BTW serta Andhika dengan tatapan tak menyangka dan ekspresi mereka semakin menjadi-jadi saat tau jawaban Nabila

"Skuy gasslah wkwk" jawab Nabila dengan akhiran tertawa ringan dan Rayhan tersenyum lebar serta bahagia bagaimana tidak?! Ini adalah kesempatan dia yang akan menjadi ke dua kalinya lelaki itu mengantarkan Nabila pulang

❤❤❤

Nabila Pov

Hari ini seperti biasanya aku bangun pagi untuk ke sekolah menggantikan posisi kakakku yang sampai sekarang belum sadar, ya mungkin kakakku sedang benar-benar lelah dan butuh istirahat yang cukup panjang demi apapun sebenarnya aku rindu gadis ceria itu, gadis yang selalu memberikanku motivasi, nasihat, semangat dan hal-hal lain yang membuat hariku begitu berwarna.

Sampai di sekolah seperti biasanya aku disambut hangat oleh sahabat-sahabat kakakku namun sambutannya berbeda dengan sambutan yang biasa ku dengar di Jepang namun sambutan mereka adalah selalu membahas pr pagi-pagi

"Oi Nab biasa lah hehe" ucap Neny sambil memainkan tangannya layaknya orang yang sedang meminta sesuatu

"Hmm kebiasaan lu" jawabku diakhiri dengan senyuman serta geleng-geleng kepala ya begini lah mereka menyambut kedatanganku

"Hehe lagi males soalnya and gw juga mikir sahabat gue yang satu ini kan fav beut sama pelajaran mapel PPKN awokawok" jawab Neny jujur ya sebenarnya sahabat-sahabat kakakku ini pintar cuman rasa mager mereka terlalu besar jadi ya kek gini deh

"Hmm nih" jawabku memberikan buku tulis PPKN milik kakakku yang sekarang sebagian dari buku itu adalah tulisanku

"Lo kenapa nggak dari kemarin aja sih ngerjainnya sekarang waktunya sholat dhuha noh skuy ah!" omel Nanda saat memergokiku memberikan buku PPKN milikku

"Elah sans kali gw juga ngerti nih waktunya sholat dah lah kuy!" jawab Neny enteng

"Lho lah lu bisa kerjain pake waktu yang mepet?!" tanyaku heran

"Heleh dia mah dah biasa kek gitu gosah di raguin lagi dah queen-nya" jawab Nanda yang kemudian menarikku untuk keluar kelas sedangkan anggota BTW yang lainnya hanya terkekeh melihat kelakuan kami.

Saat aku berada di lantai dua aku berpapasan dengan Rayhan ku kira dia akan bersikap acuh tak acuh padaku namun ternyata salah dia malah menyapaku dengan ledekan yang sama sekali tak pernah ku masukan dalam hati

"Cieee yang udah nggak nangis lagi"

"Ya iyalah gw mah bodo amat sama dia" jawabku penuh percaya diri

"Yakin bodo amat nih?!" lagi-lagi Rayhan meremehkan ke bodo amat-anku ini

"Hooh soalnya gw mikir ngapain gw nangisin dia sedangkan dia malah seneng-seneng sama yang lain gw juga harus bahagia tanpa dia kaleee" jawabku penuh dengan nada tegas dan sedikit menggebu

"Iyain aja lah biar seneng wkwk"

"Ish ngeselin lu!" mendengar jawaban itu diriku sedikit kesal namun kekesalan itu pudar seketika saat tiba-tiba Rayhan mengatakan bahwa mengajakku untuk pulang bersama

"Ntar pulang bareng kuy!"

"Skuy gasslah wkwk" entahlah diriku tak pernah berpikir jika sudah di dekat Rayhan aku merasa sangat nyaman bahkan lebih nyaman daripada bersama dengan Leo

❤❤
Hai guys apa kabar moga kalian baik-baik aja ya!! Sorry banget aku up-nya dikit lagi males soalnya hehe tapi jangan sampek kalian bosen ya sama cerita gajeku ini:).
Sebelum aku pamit mau tanya nih sapa aja yang takut kalo Nabila nyaman sama Rayhan trus pacaran? Komen dong pengen tahu nih seberapa banyak orang yang peduli sama Nabila Ivanova alias kembarannya si Nabila Putri.
Dah lah segitu doang hehe makasih ya jan lupa votmend gaes makasih:)

RayhanUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum