Rayhan Bab 43

1.6K 59 8
                                    

Hari ini Nabila memutuskan untuk tidak masuk sekolah ia sedang malas berpura-pura sedangkan mamanya juga tak memaksa putrinya untuk masuk sekolah karna ia tahu menjalani 2 kehidupan itu tidak mudah dan pastinya sangat melelahkan

"Ma Nabila keluar dulu ya! Biasa mau ke cafe" ijin Nabila yang masih menuruni anak tangga satu persatu

"Iya hati-hati ya!!" jawab mamanya memberi ijin pada Nabila

Saat Nabila sedang asik berjalan dan memasuki tempat cafe tiba-tiba Nabila melihat pandangan yang sangat menyakitkan hati

"Apa-apaan ini!" jawab Nabila saat sudah sampai di meja dimana terdapat dua orang sedang meminum kopi dengan santai

"Apaan sih?" jawab seseorang itu marah

"Lo yang apaan! Maksud lo berduaan sama cewek ini tuh apa?! Lo nggak nggangep gue cewek lo?! Dia siapa?!" ucap Nabila dengan perasaan menggebu-gebu

"Pacar gue emang kenapa?! Dan emang lo sendiri nganggep gue sebagai cowok lo?!" tanya lelaki ini dengan nada tinggi

Setelah mendengar jawaban Leo Nabila hanya bisa menggelengkan kepala ia tidak menyangka dia akan di duakan seperti ini namun dengan suara berat dan air mata yang sudah menetes

"Ya iyalah gue ngganggep lo cowok gue!" ucap Nabila dengan suara terisak

"Mazak?! Tapi kok malah jalan sama cowok lain, udah gitu pesan gue cuman di read giliran gue yang kayak gini lo nangis-nangis dasar aneh!!"

"Udah lah daripada gue sakit hati terus mendingan kita udahan aja!" ucap Nabila berat namun hanya itu yang bisa ia lakukan

"Ya udah" mendengar jawaban itu Nabila tak menyangka padahal Nabila berharap jika Leo akan meminta maaf karena tidak pengertian pada Nabila tapi ternyata itu hanya halu semata, Nabila langsung beranjak pergi dari cafe dan langsung pergi ke tepi danau yang pas sekali sedang dalam kondisi tak ada orang sama sekali, Nabila memilih posisi dimana ia duduk di tanah dibawah pohon yang rindang

"Kenapa sih gue harus ketemu cowok sebrengsek lo si Leoo!!" ucap Nabila sambil berteriak dan mengambil satu baru kecil dan melemparnya ke danau yang ada di depannya sambil sesekali menghapus air matanya

"Bukannya sekolah malah teriak-teriak nggak jelas disini" ucap suara seorang lelaki dengan lembut di belakang Nabila

Seketika Nabila berdiri dan membalikan badannya dan dia melihat sesosok Rayhan sedang berdiri dengan tegap dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celananya dan hal yang paling mengejutkan Rayhan adalah tiba-tiba Nabila memeluk Rayhan dengan amat erat dan menangis sejadi-jadinya sedangakan Rayhan ragu untuk membalas pelukan itu namun perlahan dia mulai mengelus punggung Nabila dengan arti "Lo harus kuat ga boleh lemah apa lagi rapuh" namun disisi lain Rayhan merasa sangat bahagia

'Gue seneng Nab lo kembali dengan pelukan hangat lo, gue bener-bener rindu banget sama pelukan ini dan tangisan lo yang selalu membasahi baju gue' batin Rayhan dalam hati ia benar-benar senang sosok yang ia nanti-nanti kembali padanya lagi.

Sudah 15 menit Nabila menangis dalam pelukan Rayhan membuat Rayhan sangat iba pada sahabatnya ini

"Lo gpp?" tanya Rayhan yang perlahan melepaskan pelukannya

"So-Sorry ya gue bikin baju lho basah, gue bener-bener ga tau harus ngelampiasin kemana" ucap Nabila masih sesenggukan

"Gpp kali lo dari kecil juga kayak gini" ucap Rayhan yang kemudian mengingat memori dimana Nabila harus ditinggal pergi oleh Andhika

"Hmm iya kah?! Lo bolehin ceritain lagi nggak?" tanya Nabila yang tertarik dengan cerita masa kecil kakaknya dengan dua sahabat laki-lakinya ini

"Boleh, jadi dulu tuh lo nangis karna ditinggal Andhika 1 bulan yang pergi ke luar pulau saat itu lo lagi rindu sama dia lo nangis dan lo tau nggak? Lo nangis ditempat yang sama dan pas itu juga gue kayak tadi tiba-tiba ada di belakang lo dan lo langsung meluk gue lo nangis lo bilang kalo lo rindu banget sama Andhika" jelas Rayhan yang sedikit perih karena harus membuka suatu memori yang terkesan menyakiti hatinya saat itu namun ia berusaha untuk membuat Nabila melupakan masalahnya sejenak

"Oh gitu lucu ya wkwk, eh bentar-bentar btw lo nggak sekolah?!" tanya Nabila yang baru sadar bahwa ini masih jam 10 harusnya jam segini mereka masih jam pelajaran

"Udah pulang soalnya gurunya lagi rapat mangkanya daripada siswanya ribut di dalam kelas gurunya milih buat siswa pulang lebih awal" sedangkan Nabila hanya mengangguk paham

"Trus lo kok bisa ada di sini?! Dan kok lo biaa tau gue nggak sekolah?!"

"Tadi tuh gue ke kelas lo buat ngumpulin absensi kelas mangkanya gue tau lo nggak masuk sekolah dan soal gue bisa kesini itu kemauan batin gue sendiri gue cuman kangen aja sama tempat ini" sedangkan Nabila hanya ber-oh ria

"Emm gue mau tanya tangan yang di infus yang pernah lo pajang di story itu tangan sapa sih?!" tanya Rayhan masih penasaran dengan seseorang dibalik tangan yang sedang di infus itu

"Oh itu kakak gue" ucap Nabila santai

"Serius lo kakak laki-laki lo yang pertama apa yang kedua?!" tanya Rayhan semakin antusias

"Bukan njir itu tangan kakak sepupu gue" balas Nabila tak kalah antusias

"Kirain anjir wkwk"

Semakin lama mereka semakin larut dalam obrolan mereka entah apa saja yang dibahas yang jelas mampu membuat Nabila nyaman dan melupakan masalahnya

❤❤❤
Sorry ya baru bisa up sekarang jangan lupa votmendnya gaes!!
Makasih!!

RayhanOnde histórias criam vida. Descubra agora