Rayhan Bab 36

1.1K 42 7
                                    

Semua anak BTW hanya bingung mengapa Nabila dan Rayhan tiba-tiba menjadi sindir menyindir seperti ini padahal kan baru kemarin Nabila tau kalo dia itu Rayhan

Setelah lumayan lama menunggu mereka selesai sindir menyindir akhirnya Rayhan pergi dengan sendirinya mungkin karna dia bosan harus menanggapi pernyataan Nabila sedari tadi akhirnya Neny angkat bicara setelah tau Rayhan benar-benar menghilang

"Bentar-bentar kok kalian jadi sindir-sindiran sih?!" tanya Nenny yang masih tak mengerti

"Gatau" jawab Nabila malas dan begitu ketus

"Lo juga gitu Nen udah tau anak lagi habis berantem malah di tanyain waras gak sih?!" tanya Ananda sedangakan Nenny hanya cengegesan tidak jelas sedangkan Nabila hanya melempar tatapan tajam sekaligus bingung mengapa dia seperti anak yang tak punya dosa sedangkan Nenny yang merasa di tatap tajam oleh Nabila malah semakin cengegesan

"Ga jelas lu kek dora" sahut Beby yang merasa geram dengan tawa Nenny yang garing setengah mati

Seketika tawa anak BTW terdengar setelah Beby mengucapkan kalimat itu sedangkan Nenny langsung terdiam dan Nabila sedikit terhibur dengan hal konyol seperti ini terkadang memang bahagia itu sederhana contohnya hal yang sama sekali menurut Nabila tidak berguna bisa membuat dia terhibur

"Ketawa ketawa aja sih Nab nggak usah di tahan" Ardine yang melihat Nabila hanya tersenyum kecil sebenarnya tau bahwa Nabila memang tidak ingin tertawa namun apa salahnya menggodanya agar dia terhibur

"Apaan sih" jawab Nabila yang akhirnya tertawa walaupun tertawa kecil

"Ya udah yuk kita balik ke kelas" semuanya menyetujui apa yang di katakan Tifanny

Entah mengapa mungkin ini adalah hari terburuk yang pernah Nabila alami lagi-lagi dia harus bertemu dengan Rayhan

'Nih anak lama-lama kek setan anjir! Kenapa sih setiap gue kemana-mana harus ketemu dia! Haduh kak dulu kakak ngeliat darimananya sih kok mau sahabatan sama anak se songong ini dah gitu merasa nggak pernah punya dosa lagi anjir!' batin Nabila menggerutuki dirinya sendiri

Rayhan dan Nabila saling melempar tatapan tajam, sinis, benci entahlah itu semua bagi mereka berdua bercampur aduk hingga pada akhirnya Nabila yang membuang muka dia malas terus-terusan menatap seorang yang menurutnya bego karna cinta

❤❤❤

Rayhan pov

Menurutku pagi ini terasa sangat berbeda diriku tak semangat di pagi ini karna hal kemarin mamaku terus bersikap cuek padaku aku tahu memang aku salah

Hari ini aku berangkat lebih pagi dari biasanya ya kalian tahu kan mengapa aku berangakat pagi-pagi sampai di sekolah aku melihat gadis yang mengajak adikku dan mengajari adikku berbohong sedang turun dari mobil

Dengan cekatan aku memanggilnya entahlah aku benar-benar marah karna dia mamaku bersikap cuek padaku dan adikku juga sekarang bisa berbohong karna dia

"Nab" ya perempuan itu adalah Nabila sahabatku dari kecil dia hanya menatapku heran

"Kenapa sih lo harus ajarin adik gue bohong?!" jelasku jujur aku memang sedikit tidak suka jika kepolosan adikku kini memudar hanya karna melindungku

"Bacot gue males ngomong sama lo!" jawaban Nabila membuatku semakin geram bagaimana bisa dia berkata sekasar itu padaku dan jujur ini juga pertama kali dia berbicara kasar dengan nada tinggi terhadapku, saat dia hendak pergi aku memegang tangannya agar dia tidak bisa pergi begitu saja

"Apaan sih lepasin! Jangan lupa lo punya pacar–" Nabila yang merasa risih dan juga kesakitan menepis tanganku dengan kasar

"Yang bikin lo jadi bego!" setelah mengatakan hal itu Nabila langsung pergi menuju kelasnya dengan buru-buru tanpa memperdulikanku yang masih sakit hati dengan kata serta sikapnya yang kasar

"Lo tau nggak sih mama gue marah sama gue!" jawabku frustrasi mendengar hal itu seketika langkah Nabila terhenti dan kembali melangkah ke tempat dimana diriku berada

"Anggep aja itu resiko lo karna dah nampar adik lo!" sambil mendorongku dengan santai walaupun hanya dengan tenaga yang sebenarnya tak ada apa-apanya di banding diriku membuatku mundur satu langkah karna saat itu aku benar-benar frustrasi saat Nabila kembali melangkah

"Kok lo jadi kasar!" aku sudah memendam kata-kata ini sedari tadi dan pada akhirnya kata-kata itu keluar dan lagi lagi langkah Nabila terhenti

"Karna gue nggak suka orang yang bego hanya karna cinta trus nampar adiknya!" kata yang mudah di ucap itu mampu membuat luka yang masih belum kering terbuka kembali

Aku berusaha melupakan kejadian kemarin sejenak namun tak bisa aku bingung harus apa tetapi karna pelajaran yang lumayan lama dan canda tawa temanku berhasil membuatku tenang dan dapat sejenak melupakan masalah yang terjadi kemarin

Kini jam pelajaran telah usai saatnya diriku dan teman-temanku mengisi perut yang kosong canda tawa mereka mengiringi di setiap langkah menuju kantin hingga canda tawa itu terhenti saat perempuan itu menyindirku

"Kek orang gak punya salah aja" sindirnya

"Daripada ngajarin anak kecil nggak bener!" sahutku yang kembali naik pitam gegara hal sepele seperti ini

"Demi siapa juga?! Gue yang masih ngelindungi situ aja situ masih kena marah apa lagi kalo anak kecilnya jujur paling udah di usir" lagi-lagi dia menjawab aku terus melangkah namun masih terlibat dalam hal sindir menyindir hingga akhirnya sindiran itu tak terdengar lagi

"Tuh cewek kenapa sih anjir?!" tanya Rendra padaku

"Ga tau nggak jelas! Dah lah gue mau pesen memakanan dulu" bohongku kepadanya agar tak terus di curigai aku segera pergi untuk memesan makanan

Jam istirahat sekarang tinggal 5 menit lagi

"Balik kuy!" ajakku

"Ha?! Lu mau cabut?! Nggak-nggak gye nggak ikut"

"Jadi anak tololnya jangan kebangetan napa sih njir maksudnya balik tuh balik kekelas goblok" jelas Rendra pada Miko dan Miko hanya tertawa tak jelas

Saat perjalanan menuju kelas lagi-lagi aku harus bertemu Nabila

'Nih anak lama-lama kek setan dah dimana-mana pasti ada' batinku kesal

Ntah mengapa aku dan dia saling melempar tatapan tajam hingga mungkin dia menyerah dan membuang muka

❤❤
Lagi-lagiku tak punya inspirasi jadi segini aja dulu daripada nggak update samsek!
Votmend jan lupa lho ya semangatin aku juga dong! Makasih!

RayhanWhere stories live. Discover now