Rayhan Bab 38

1.2K 42 15
                                    

Nabila dan Adhika jalan berdampingan seperti orang yang memiliki hubungan spesial bahkan mereka tak sadar sudah banyak orang yang melihat mereka dan membicarakannya

"Beruntung banget Nabila"

"Coba aja yang di samping cowok itu gue duh betapa indahnya hidup gue!"

"Mentang-mentang geng dia terkenal geng anak perempuan yang paling cantik di sekolah trus dengan enaknya dia deket-deket sama laki-laki manapun!"

"Pengen deh kayak Nabila udah cantik, trus sekarang juga jadi pinter, banyak yang deketin beruntung banget cuy"

Telinga anak BTW sudah panas mendengarkan komentar netijen di sekolah

"Nab jan sama Andhika terus dong kuping kita lama-lama bisa panas njir banyak yang ngomongin kita" bisik Ananda dari belakang dan Nabila dengan mudah memahami apa yang di rasakan mereka

"Emmm... Andhika kayaknya kita ngobrolnya bisa di lanjut chat aja deh nggak enak jadi bahan omongan anak-anak sekolah" Nabila sedikit gugup menyatakan hal ini karena hal ini adalah pertama kalinya Nabila menyimpan nomer sahabat laki-laki kakaknya sendiri

"Boleh, berapa nomer kamu?!" sambil mengeluarkan ponselnya kemudian menyodorkannya ke Nabila dengan hati yang sedikit Nabila akhirnya menerima hp yang di sodorkan Andhika dan dengan cepat Nabila mengetikan nomernya dan kemudian mengembalikan hp Andhika kepada sang pemilik

"Lho nomer lo nomer negara Jepang?!" jelas Andhika bingung

DEG.

'Mampus kenapa gue nggak beli nomer Indonesia astaga' dengan bingung Nabila harus menjawab apa

"Wtf?! Serius nomernya Jepang?!" tanya Nenny yang memang anak pecinta Jepang

"Lah emang selama ini kalian nggak sadar Nabila nomernya Jepang?" kini Andhika balik menanyakan hal ini kepada Andhika kemudian anak BTW menggeleng pelan

"Nab serius Nab nih nomer lho nomer negara Jepang?!" tanya Tifanny

"Emmm... Iya itu nomer nomer negara Jepang" jawab Nabila jujur

"Kok bisa?!" tanya Beby

"Jadi tuh nomer di beliin kakak gue pas kakak gue di Jepang kan kalo nggak di pake sayang" Nabila tidak tahu harus menjawab apa dan akhirnya menjawab dengan alasan yang seperti ini kepada sahabat-sahabat kakaknya ini dan beruntungnya mereka dengan mudah percaya dan mengangguk paham

"Ya udah kalo gitu gue balik ke kelas ya!!" pamit Andhika pada anak BTW

"Lho lah terus tujuan lo ikut ke kantin ngapain kalo ujung-ujungnya balik ke kelas trus nggak jadi makan?!" tanya Mariana heran

"Yakin lo mau tau tujuan gue ikut ke kantin?!" tanya Andhika balik dan Mariana hanya mengangguk

"Mau ketemu Nabila!" jawabnya santai kemudian memasukan tangannya ke dalam saku celana bak lelaki bersifat dingin yang sebenarnya memang bersifat dingin dari kecil kemudian berjalan keluar dari keramaian kantin

Dan tanpa Andhika sadari ada seseorang yang hatinya tersayat mendengar penjelasan Andhika kepada Nabila kemudian orang itu meninggalkan kantin dan mengejar Andhika

"Dhika!" panggil Rayhan kepada Andhika ya seseorang yang hatinya tersayat mendengar penjelasan Andhika pada Nabila sedangkan Andhika yang merasa terpanggil menoleh ke sumber suara

"Apaan?" jawabnya dingin

"Lo kenapa ngomong kayak gitu sih?! Bukannya lo nggak suka sama Nabila?!" jelas Rayhan pada sahabat dinginnya ini

"Lo nggak suka?!" tanya Andhika santai

"Iya" jawab Rayhan singkat

"Kenapa nggak lo tembak?!" Rayhan tidak tahu harus bilang apa

"Lo juga lupa ya kalo gue suka dia?!" tanya Andhika lagi

"Lo nggak pernah bilang hal itu" Rayhan benar-benar lupa bahwa Andhika pernah mengatakan hal itu

"Perlu gue ingetin?!"

"Ingetin aja lagian lo nggak pernah ngomong hal itu" jawab Rayhan santai

"Ok!" jawab Andhika tak kalah santai

Flashback on

"Halo?!" sapa orang yang ada di seberang telfon yang sengaja tak di jawab dengan sapaan juga oleh Andhika

"Ini lo kan yang anggkat?!" lagi lagi Andhika tak menjawabnya

"Woyy!!" dengan amat kesal orang yang ada di seberang telfon mengegas agar dapat jawaban dari aang empu yang ia telfon

"Budek cuy kuping gue!" akhirnya Andhika berbicara

"Ya salah sendiri! Siapa suruh orang telfon malah diem bae!"

"Dih kalo nggak niat telfon nggak usah telfon kali, gue juga ogah!

"Dih! Sok sibuk lu kampret!"

"Kalo nggak penting ga usah telfon gue!"

"Mulai dah dinginnya keluar"

"Hm"

"Pasti kalo ketahuan Nabila lo masih kayak gitu lo pasti kena amuk! Wkwk"

"Gue nggak bakal dingin kalo sama Nabila"

"Cieee yang dulu nyia-nyiain sekarang naksir awoakowk"

"Emang dari dulu gue juga naksir ama Nabila!"

"Oh! Tapi sayang dia dah lupa sama kita!"

"Kok lo ngomong kek gitu sih! Dulu Nanda ngomong kek gitu lo marah eh malah sekarang lo sendiri yang ngomong kek gitu juga!"

"Etttss... Bentar-bentar lo tadi ngomong berapa kata yak?! Baru denger gue lo ngomong se-panjangxlebar kek begitu wkwk!"

"Hm.. Gue serius!"

"eh iya oke-oke! Jadi tadi gue ketemu dia di kantin terus--" belum sempat menjelaskan  omongan Rayhan sudah di potong terlebih dahulu oleh Andhika

"Bentar-bentar lo? Lo satu sekolah sama Nabila? Serius lo?"

"Hm"

"Yang bener njir, gue serius!"

"Gue juga serius kampret_-"

"Dih gak mungkin!"

"Kalo nggak percaya ya udah!"

"Eh hehehe ngambekan lo kek cewek pms!"

"Serah!  Lo mau ceritanya lanjut nggak nih?!"

"Eh iya!"

"Jadi pas gue ketemu dia di kantin dia lupa sama gue pokoknya ala-ala kek orang amnesia lah terus kemarin kan gue sempet berantem sama dia! Ya gue otomatis mikir lah ya masak ya dia marah sama gue sampek kek gitu lah terus pas itu kan dia lagi pergi pesen es teh temen-temennya narik gue ke belakang sekolah! Me... Mereka...."

"Mereka kenapa?"

"Mereka cerita ke gue kalo emang bener Nabila amnesia dan hal itu salah gue karna pas dia sama gue punya masalah dia sempet minta maaf tapi gue tolak! Gue nggak sempet mikir sampe Nabila cabut dari sekolah hingga pada saat dia perjalanan ke rumah dia ketabrak mobil!" Rayhan gugup dia takut sebenarnya bercerita pada Andhika

Flashback off

"Jadi gimana dah inget?!" tanya Andhika sedangkan Rayhan hanya dapat menelan ludahnya bagaimana dia bisa lupa dengan hal itu

❤❤
Maaf ya cuman bisa update segini aja ini juga mungkin update terakhir aku, soalnya mulai besok aku lagi ujian jadi harus fokus dulu makasih dah jadi reader setiaku!
Jan lupa votmend

RayhanWhere stories live. Discover now