"Kok bisa sih kamu ngajak Aurora tanpa Rayhan?!" tanya mama Rayhan secara tiba-tiba sedangkan Rayhan yang mendengar perbincangan mereka hatinya takut setengah mati dia benar-benar takut jika adiknya mengadu kelaukannya yang terjadi beberapa beberapa jam yang lalu
"Emm anu tan...." Nabila gelagapan dia tidak mungkin bilang kepada mama Rayhan bahwa Rayhan menampar adiknya tadi
"Tadi itu ma Aurora pengennya sama kak Nabila aja kalo sama kak Rayhan ntar dilarang-larang mulu kan jadi nggak seru jalan-jalannya" sahut Aurora cepat dan mamanya Rayhan hanya mengaguk paham ya memang jika Aurora pergi jalan-jalan bersama Rayhan Rayhan selalu saja membatasi Aurora sedangkan Rayhan yang ada di dalam kamar bernafas lega dan juga tak menyangka bagaimana bisa adiknya yang dari dulu selalu mengadu apapun kelakuan Rayhan pada mamanya tapi kali ini?! Dia melindungi Rayhan dengan cara berbohong ingin jalan-jalan bersama Nabila saja
"Tapi kok kak Rayhan ga tau kamu pergi kemana sayang?!"
"Iya ma soalnya aku langsung pergi aja sama kak Nabila aku cuman nulis surat pas kak Rayhan lagi di toilet trus aku taruh di atas meja" jawab Aurora sedikit ketakutan Nabila melihat hal itu tak tinggal diam
"Ya udah pasti Aurora capek kan habis jalan-jalan mending sekarang Aurora mandi trus istirahat" suruh Nabila agar mamanya Rayhan tak terus menerus menyakan hal ini
"Oke kak!" dengan lantang Aurora hendak melangkahkan kakinya tapi tiba-tiba Nabila menarik tangannya
"Kak Nabila lupa nih buat kamu!" sambil menyodorkan paperbag berisi boneka yang awalnya Aurora tidak tahu apa isinya
"Ih makasih kak!! Ya udah aku ke kamar dulu y panas mau mandi, bye kak!" Aurora langsung pergi setelah mendapat anggukan dari Nabila
"Ya udah Nabila mau minum apa sayang?!"
"Emm.... Terserah tante aja lah kan yang punya rumah tante hehe!" kalo kalian tanya Nabila canggung oh sudah pasti, kikuk? Banget, malu-malu? 100% malah
"Di sini nggak ada minuman yang namanya terserah ih" Nabila dan mamanya Rayhan seketika bersamaan tertawa Rayhan yang mendengar tawa kedua orang yang ia sayang i tersenyum di balik pintu kamar.
Setelah cukup lama berbincang ringan
"Ya udah tan aku mau pulanh dulu ya keburu sore ntar mama nyariin" pamit Nabila sopan kepada wanita paruh baya yang ada di depannya ini
"Iya sayang hati-hati ya!" jawab mama Rayhan sambil mengeluarkan air mata tanda tak rela melepas sahabat Rayhan dari SD
"Lho tante kenapa nangis?" Nabila yang melihat hal itu jadi panik sendiri
"Nggak kok sayang cuman tante agak nggak rela aja kamu pulang sekarang" sambil mengusah cairain bening yang keluar dari mata mamanya Rayhan tersenyum melihat Nabila yang sekarang sudah besar dan tumbuh menjadi gadis manis cantik nan sopan
"Ya Allah tante kayak nggak bakal ketemu Nabila lagi aja hehe" setelah mengucapkan kalimat itu mama Rayhan langsung memeluk Nabila lagi seperti orang yang tak mau di tinggal
'Jadi gini rasanya jadi Nabila banyak banget orang yang sayang sama dia! Pantes dia nggak mau ikut ke jepang sama gue! Gue salut kak sama kakak! Kakak nggak mau matahin ribuan hati yang sayang sama kakak! Aku salut banget kak!' tanpa di sadari setetes cairan bening keluar dari mata Nabila mamanya Rayhan yang menyadari tangisan Nabila melepaskan pelukannya
"Kok jadi nangis-nangisan katanya mau pulang"
"Eh nggak kok tan aku cuman ikut-ikutan tante nangis hehe"
"Ya udah kamu pulang gih!" sambil menghapus air mata Nabila mamanya Rayhan mengantarkannya hingga ke terasa rumah
"Ya udah tan aku pulang dulu ya!" pamit Nabila sopan sambil mencium punggung tangan mamanya Rayhan
❤❤❤
Nabila pov
Sekarang aku telah sampai di rumah aku masih terngiang-ngiang oleh pelukan mamanya Rayhan rasanya hangat dan terus melekat saat aku menghadap ke jendela kamar tanpa tidak sengaja aku melihat foto di dalam bingkai cantik di dalam foto terdapat dua gadis yang masih berwajah polos
"Cepet sembuh ya kak! Banyak orang yang rindu sama kakak! Yang sayang sama kakak termasuk aku!" tanpa disadari lagi dan lagi cairan bening keluar dari mataku aku benar-benar rindu pada seseorang yang ada di dalam foto tersebut
❤❤
Segini dulu ya males nulis, nggak ada inspirasi di paksa up
Jan lupa votmend kalo nggak nggak lanjut spam komen klo bisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayhan
Teen Fiction"Mulai sekarang lo jadi pacar gue" tegas Rayhan kepada Nabila "Oi tapi kan kita..." Nabila ingin melanjutkan percakapan namun "Gak nerima penolakan" tegas Rayhan lagi. Penyesalan, kehilangan, di rebut itu lah yang pernah di rasakan oleh seorang Nabi...
