Tantangan Baru.

74 10 5
                                    


Nggak mungkin tak ada sejarahnya,
Teman tidak tega dengan temannya.
-vioreen florencia-

“hadeh otak gue!” keluh allena sambil memegang satu gelas plastik berisikan minuman dingin. Gadis itu bergerak menghampiri ketiga sahabatnya.

“pusing euy!” sahut xanna yang sedang menikmati bakso seperti biasanya.

“makanya belajar” tegur vioreen pada kedua sahabatnya itu.

“giliran matematika aja lo baru belajar, kemarin kemana aja?” ucap ghesha santai.

“hehe, kan tujuan gue cuman matematika, sisanya kan nanya kalian juga bisa” jelas vioreen membuat mereka bertiga menatap vioreen malas.

Seketika suasana mendadak hening setelah ucapan vioreen barusan. kembali fokus dengan makanannya masing masing dan berkutat dengan ponsel atau lamunan. Hanya seputar itu saja.

Tetapi keheningan itu tidak berlangsung lama ketika mendengar suara teriakan dari para siswa siswi yang berteriak dengan histeris dan sangat nyaring di dengar.

“ka seaghan aku cinta kaka!”

“aduh kenzo makin hari makin ganteng aja sih!!”

“cuci mata, uhuyy!”

“aduh tambah meleleh adek bang, ngeliat kalian pakai jaket regaza begitu”

“kok gilang nggak pakai jaket sih?!”

“makasih lho makasih!” ujar angga dengan kedua tangan sengaja ia angkat dan menoleh pada siswi yang berteriak histeris barusan.

“pede banget sih ka! Aku itu muji ka seaghan bukan kaka!” ujar adik kelasnya itu terang terangan membuat wajah angga mendadak menciut. Seketika seluruh siswi menyoraki angga.

“narsisnya nggak pernah hilang” ucap reza yang langsung merangkulnya lalu menggelengkan kepalanya pelan.

“mending sama gue aja deh, seaghan udah ada pacar” ucap akbar membuat suara teriakan para siswi semakin gentar.

“mana mau mereka sama lo! Perbedaannya jauh bro!” sahut Arthur.

“jahat lo jadi temen thur” balas akbar dengan wajah memelas. Sementara Arthur tertawa geli melihat wajah masam akbar.

“males ah, kaka mah pakboi!” seru salah satu siswi membuat arthur tertawa puas mendengarnya.

“tuh kan, gue bilang juga apa” ucap arthur pada akbar sementara akbar hanya mengacuhkan ucapan arthur.

“ka seaghan serius udah punya pacar?”

“siapa pacarnya?!”

“gue nggak terima! Ka seaghan harus sama gue titik!”

“takdir” ucap gilang ketus.

“buset dah lang, makin hari  lo ngomong cuman satu kata doang kayaknya” sahut kenzo melihat cara bicara gilang yang tidak pernah berubah sejak ia masuk ke sekolah ini.

Sementara gilang hanya mengacuhkannya, ucapan kenzo itu bagaikan angin yang lewat. Berhembus begitu saja.

Lelaki berbadan tegap, rahang tegas dan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana abu abunya seketika menggerakkan langkah kakinya menjauh dari kerumunan itu. Berisik. Itu kesan pertama lelaki ini menerima pandangan para siswi.

Gilang yang tadi berdiri disampingnya mengikuti lelaki itu dari belakang. Tinggi, dengan kulit kecoklatan, siapa sih yang tidak tertarik dengan seaghan scott? Sudah gelarnya disekolah ini bagus karena angkatan tahun lalu meneruskan regaza pada seaghan. Mereka percaya.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Where stories live. Discover now