We Coming Bali! [2]

79 10 15
                                    

“KU RELA! PERGI, PAGI PULANG PAGI!”

“HANYA UNTUK MENCARI REZEKI…”

“DOAKAN, SAJA AKBAR MATI!”

Tuturan reza barusan membuat satu isi bus tertawa dengan puas mendengarnya. Memang suasana bus saat ini tidak seperti di siang dan sore hari, terasa lebih hidup jika dimalam hari, apalagi sekarang yang menambah hidup adalah trio bebek itu.

Sudah sekitar tiga puluh menit mungkin bus akhir ini selalu bernyanyi dan berjoget ria karena suara ajakan dari trio bebek, membuat yang lain ikut terbawa suasana, walau memang ada perang kecil yang lewat.

“lagu lain dong!” suara cempreng khas ibu ibu komplek telah keluar, apalagi dengan raut wajah yang melebihi seramnya nenek lampir pada umumnya.

“nyanyi dulu dong mbak nya” celetuk angga membuat xanna mendengus sebal.

“ini aja nih, gue punya” ucap reza lalu segera memutar musik yang sedari tadi terlintas dipikirannya.

Beberapa menit setelahnya musik mulai teputar, ada sebagian yang menggeleng kan kepalanya kecil ketika mendengar lagu apa yang diputar oleh reza, namun ada sebagian juga yang berjoget sangat heboh disana.

“gesrek otak lo bertiga” gumam ghesha bingung melihat ketiganya yang berjoget heboh ditengah barisan kursi didalam bus.

“MARILAH KITA GOYANG BERSAMA, GOYANG DUMANG NAMANYAAAA!” seru angga yang memimpin jogetan dangdut mereka di malam hari ini.

“AYO GOYANG DUMANG!”

“BIAR HATI SENANG!”

“PIKIRAN PUN TENANG”

Suara riuh dan teriakan dimana mana memenuhi suasana bus malam ini, rasanya malam ini bus mereka akan benar benar rubuh dan rusak karena konser dangdut dadakan yang mereka buat sekarang. Banyak yang tangannya mulai keatas, banyak yang berteriak, banyak yang mulai menunjukkan jogetannya. Seakan bus ini milik mereka sendiri.

“serius lo suruh gue nyanyi?” tanya xanna menantang setelah konser dangdut dadakan itu baru saja berhenti.

Ketiga temannya sudah menegukkan salivanya kasar. Bisa runtuh bus ini kalau xanna yang bernyanyi.

“jangan deh xan! Mending lo duduk aja, anteng ditempat, biar vioreen aja yang nyanyi” usul allena berusaha membujuk xanna.

Vioreen hanya mengangguk tanpa sadar. “eh? Kok gue?” tolaknya terkejut ketika namanya yang disebut.

“ayo neng nyanyi!” seru reza yang mengatur nafasnya tak beraturan karena konser tadi.

“nggak usah malu malu badak gitu neng” ucap angga yang sibuk dengan micnya.

“VIOREEN!” teriakan Arthur membuat vioreen menoleh.

“apaan sih?”

“ini tante Rara ngomelin gue mulu, bilang sana ke tante Rara kalau lo baik baik aja disini”

Vioreen memutar bola matanya malas, lalu bangkit dari kursinya. Sebenarnya, saat ini vioreen bertukar tempat duduk dengan reza, lantaran bosan duduk dengan buaya darat macam Arthur dibelakang.

“mana sini!” ujarnya kesal.

“ENTAH APA YANG MERASUKI MU!” seru akbar yang mulai menyanyi membuat mereka semua menoleh kearah akbar.

“setan komplek sebelah kali” celetukkan angga membuat mereka tertawa ngakak di dalam bus ini.

“jangan ngomong setan dong! Malem jumat nih” ujar bintang ketakutan.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Where stories live. Discover now