JALAN KENANGAN

38 5 13
                                    

Hallo, hallo, hallo kaliann para pembaca FL!! Gimana kabarnya? Sehat yaaa. Amin. 

Sebelum baca, pastikan kalian udah kelik bintang sama komen part ini yaww??

Ku tunggu vote dan komenan kaliannn!!

Let's Go!!

---------------------------------------------------------

Mereka tidak jadi pulang, karena tiba tiba ada geng motor sekolah lain yang lewat di seberang Wardang. Mau tak mau mereka kembali duduk dan berkumpul bersama mereka lagi.

"EH GUE MAU BELI ODADINGNYA MANG OLEHH! YANG RASANYA KAYAK AVENGERRS!!" seru Akbar.

"Kayak Ironman kali ah," kata Arthur membenarkan. "Rasanya ah mantab!!" katanya.

"Mana saya tau, saya kan Mang Oleh," ledek Akbar.

"Eh kemarin gue buka Dagelan, ada si Sakinah. Grasak grusuk turun dari atas njir. Kagak sakit apa tuh badan ya?" ujar Arthur.

Angga menoleh. Sebentar cowo itu tertawa. "Betran Peto aja di rebutin. Ya kali pakboi satu Jakarta enggak di rebutin," ledek Angga.

"Enak aje tuh mulut yee! Kalau gue gak ada yang rebutin bagus lah! Lagi ngapain juga jir direbutin sama Sakinah itu. Mending sama—"

"Janda gitu yaa?" tanya Allena membuat semua tertawa kecuali Angga. Cowo itu terdiam mendengar Allena berbicara seperti barusan.

"Janda mulu hidup lu Bar. Cari yang lain kek, kayak Adek kelas sekolah lain, atau anak kuliahan gitu," ujar Xanna. "Atau di samping gue juga bisa," godanya.

"Gak usah mulai," ketus Bulan.

"Boleh sih, cuman kesempatan gue kayaknya kecil deh,"

Reza merangkulnya. "Tenang Bar! Tuhan pasti udah punya rencana terbaik. Buktinya gue masih stay sama Khadijah, lo harus yakin dan kuatin tekad lo! Kalau lo bisa!!" kata Reza memberi semangat.

"Tumben bijak, biasanya bolot," kata Akbar.

"Yee ni anak malah nyolot!"

"EH BOOMERANG KUY BOOMERANG!! NTAR YANG EDIT VIDEONYA SI REZAAA!!" seru Angga. Yang lain mengangguk setuju. Namun Seaghan memisah karena malas jika berbaur dengan kamera.

"Diem aja," Seaghan tiba tiba duduk di sebelah Ghesha. Hanya cewe itu yang menyendiri dekat dengan pintu.

Ghesha tidak mau menoleh. Jangankan menoleh, minat saja enggak. Jangan harap deh Han!

"Sakit Sha?" tanya Seaghan namun Ghesha hanya menggeleng. Seaghan bingung harus mencari topik apa pada cewe ini.

"Mau pulang? Kalau emang mau pulang banget gue anter," katanya. Dengan cepat Ghesha menoleh.

Seaghan kaget melihat mata Ghesha yang sedang berkaca kaca sekarang. Cowo itu sulit berkata kata lagi begitu melihat wajah Ghesha seperti ini. Pikirannya langsung melemah.

"Gapapa, tunggu yang lain aja," kata Ghesha lalu kembali menatap lurus. "Kamu ngapain disini? Gak sama yang lain?" tanya Ghesha.

"Lo sendiri ngapain disini? Gak gabung juga?" Seaghan balik bertanya. Ghesha terdiam.

"Lo kenapa Sha?" tanya Seaghan.

"Gak kenapa napa,"

"Jangan bohong,"

"Aku atau kamu yang bohong?" tanya Ghesha. Kening cowo itu berkerut, tidak sampai pada ucapan Ghesha.

"Han. Kalau semisal kamu emang gak nyaman sama aku, tolong bilang ya. Biar aku tau, apa yang seharusnya aku pertahanin atau aku lepas dan lupakan," ujar Ghesha.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang