Diambang

66 9 3
                                    

Gatau kenapa greget pengen update aja:v

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaa :)

Let's Go!
----------------------------------------------

Ketika kamu berkata untuk menjauhinya, namun ternyata kau mendekatinya juga. Lantas untuk apa perkataan mu itu? Apa aku tidak bisa membuat perlawanan?
-Xanna Mark-

"Han, soal ucapan Pa Agus gimana?" Arthur menatap Seaghan meminta jawaban.

Seaghan menoleh. "Biarin aja," cowo itu kembali melanjutkan aktivitasnya pagi hari ini, di kantin.

"Lah? Kok di biarin aja sih Bos?" Akbar heran. "Itu si Agus udah kelewatan banget emang, bukan guru BK tapi ngatur ngatur. Perasaan Bu Hevy yang guru BK aja biasa aja tuh," protesnya.

"Bar, lo nggak usah panik gitu. Lagian mana mungkin Seaghan biarin Regaza bubar gitu aja. Nggak akan pernah terjadi, pegang ucapan gue," sahut Arthur dari sana.

"Gimana caranya gue pegang ucapan lo? Ucapan itu kan bukan benda mati ataupun hidup Thur," ujar Akbar dongo.

"Maksud dia ucapannya bisa lo inget goblok!" ketus Angga.

Akbar manggut manggut. "Oh gitu, gue kira di pegang. Ntar bau lagi tangan gue. Tangan yang udah gue lulurin satu jam di kamar mandi sekolah, ternodai hanya karena jigong Arthur. Iyuhh!!" dramanya.

"Si bangsat," umpat Arthur kesal.

"Jadi lo selama ini yang selalu bikin toilet laki di sekolah bau? Sabun luluran murahan lo itu?!" tanya Reza terkejut.

"Sembarangan lo! Jangan ngadi ngadi lah Za. Gue tuh beli di Gramedia tau," kata Akbar sombong.

"Sejak kapan sabun luluran ada di Gramedia? Bukannya itu toko buku?" Kenzo menatap Akbar bingung. Kalau ada kaitannya dengan buku, pasti Kenzo akan campur tangan.

"Sejak... Sejak kapan ya? Lupa gue," Akbar cengengesan setelahnya. "Udah lama banget soalnya, dari tahun 15 Masehi," ucap Akbar ngawur.

"Itu zaman dulu goblok!" desis Reza. "Mana ada Gramedia zaman dulu kayak gitu? Siapa yang mau bikin tolol?!" Reza kembali memakan nasi bungkusnya.

"Jangan ngadi ngadi lah Bar," sahut Angga. "Gue tau lo tadi belum minum baygon, ayok sini Kek diminum dulu. Makanya kalau di kasih waktu sama Dokter Angga tuh dengerin Kek, jangan batu," jelasnya.

"Baygon dari zaman kapan tau masih aja di bahas," gumam Arthur. "Lo berdua kali tuh, yang ngadi ngadi," katanya.

"Ah pokoknya gitu lah, mau beli di Gramedia kek. Di Stasiun Balapan kek, di Shopee kek. Terserah!" Akbar menatap temannya malas. "Gue punya berita hot nih," katanya.

"Berita apaan? Berita apaan??" Reza penasaran duluan. "Cewe cantik bukan?" tanyanya lagi.

Namun Akbar menggeleng. "Cewe cantik mulu di otak lo! Begini nih, nasib orang yang sudah terlalu lama jomblo. YHAA!!" ejek Akbar.

"Gue nemu plat motor yang dikirim sama Arthur kemarin malem, ada deket Café apaan tuh ya? Gue lupa," ucap Akbar.

"Yeu si tolol! Kasih info yang lengkap dikit dong, jangan setengah setengah," ujar Arthur.

"Ya kan gue lupa bangsat!" balas Akbar.

"Nyelo anjing," ujar Arthur lagi.

"Lo yang nggak biasa gob-"

"Jam berapa?" Seaghan lebih dulu mencegah perdebatan sangat tidak bermanfaat dari kedua temannya.

"Sore Bos," Akbar menatap Seaghan.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang