Jalan Jalan Pertama

81 10 3
                                    


Lebih seru together,
Dari pada alone.
-FA-

Siang ini seluruh siswa siswi kelas XI sedang dikumpulkan kembali di aula sekolah saat jam sebelum istirahat kedua berlangsung. Para siswa siswi sudah duduk rapih berdasarkan kelasnya masing masing, duduk yang membentuk barisan dua banjar ke belakang.

Sedari tadi Bu Hevy selaku ketua panitia perjalanan wisata ini selalu berbicara dan menjelaskan semuanya bahkan sampai aktivitasnya dan juga lainnya pada mereka semua. Mungkin tidak hanya Bu Hevy saja, bahkan Pa Agus juga tidak kalah dengan dirinya.

Tak terasa waktu mereka belajar di semester dua ini sudah beranjak lebih dua bulan, dimana beberapa hari kedepannya mereka akan melaksanakan perjalanan wisata ke salah satu daerah di Indonesia.

Kegiatan ini lah yang paling ditunggu tunggu oleh siswa siswi kelas XI sejak mereka pertama kali masuk ke dalam sekolah ini, pasti pikiran dan tujuan utama untuk bersenang senang adalah perjalanan wisata disaat kelas XI semester dua.

“untuk pembagian kamar kalian bisa memilih sendiri dan juga untuk pembagian bus wisata kalian bisa memilih dengan bebas juga” jelas Bu Hevy membuat siswa siswi teriak histeris.

“boleh beda kelas bu?” tanya xanna yang memang berada dibarisan paling depan.

“boleh, tapi muatan bus hanya 40 orang saja beserta pemandu bus masing masing, tidak boleh lebih” lanjut Bu Hevy membuat mereka semua mengangguk paham.

“disana juga akan ibu bagikan kelompok wisata, kelompok wisatanya terdiri dari laki laki dan perempuan, tidak wajib untuk sama rata. Ibu sudah menentukan kelompoknya, nanti akan ibu beritahu jika kalian sudah berada dilokasi”

“yah si ibu! Kenapa selalu ditentuin sih kelompoknya, kan nggak seru” celetuk angga kesal membuat mereka semua menoleh lalu mengangguk setuju.

“justru itu, kamu kan kalau kelompok itu pasti milih milih, nanti yang nggak kebagian gimana? Kasihan”

“emang saya suka milih milih bu, tapi milih milih kan punya dampak  positifnya juga, kita milih temen yang emang bisa diajak kerja sama dan kompromi bu. Kalau misal ibu pilih ada yang nggak kerja gimana? Kan rugi dikita bu” jelas angga.

“vioreen setuju sama angga!” teriak vioreen yang berada dibarisan kelasnya membuat pandangan semua siswa siswi menoleh kearahnya.

“baik, tapi satu kelompok wajib 14 orang” jelas Bu Hevy dengan tegas membuat mereka berteriak senang.

“bapak rasa pengumuman hari ini cukup, untuk pembayaran tolong segera dilunaskan secepatnya, terimakasih! Kalian boleh istirahat” tutup Pa Agus membuat seluruh siswa siswi bangkit dari duduknya dan mulai berpencar layaknya semut berpencar.

***

“di Bali itu panas nggak sih?” tanya vioreen yang sedang berjalan bersama ketiga temannya dan ketujuh teman cowonya di koridor bagian selatan.

“menurut lo?” tanya xanna.

“nggak, soalnya kan lebih panas Merkurius pasti. Iya kan sha?” ujar vioreen membuat ghesha hanya mengangguk saja. Malas harus berdebat dengan vioreen siang terik begini.

“itu planet neng, Bali kan daerah. Kumaha sih?” sahut angga.

“eh iya deh, vioreen lupa”

Sekarang mereka semua sudah menginjakkan kakinya tepat di depan pintu kantin. Baru saja masuk ke dalam kantin sudah ada pemandangan dan tatapan tidak enak saja dari siswa siswi yang berlalu lalang didalam kantin.

Pandangan itu membuat mereka semua risih melihatnya, jangankan risih, mungkin rasa kesal saja sudah menyelimuti dirinya. Kenapa setiap sisterhood bersama dengan regaza pasti bawaannya omongan dan bahan gosipan dari siswa siswi. Pasti itu.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz