Hareudang!!

62 9 17
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaa :)

Let's Go!
--------------------------------------

Kalau mau bermain, lebih baik lihat dulu lawan main mu.
Jika kalah, malu meronta.
—Kenzo Arviano—

“hadeh, pegel banget anjir tangan gue nyalin catatan Matematika Bu Nurma yang nggak ada ujungnya” keluh Bulan memegang kedua tangannya bergantian.

“lo kebagian Bu Nurma lagi?” tanya Allena sedikit terkejut. Dan Bulan hanya mengangguk. “sukurin! Makan tuh Bu Nurma, gue kebagian Bu Denny dongg” ujarnya bahagia.

“ahhh, nggak adil!!” keluh Bulan lagi. “masa kelas lo enak banget kebagian Bu Denny, lah kelas gue kebagian Bu Nurma lagi anjir. Bosen gue liat muka dia yang bawaannya emosi mulu” katanya kesal.

Namun Allena hanya tertawa kecil di sini, di meja makan kantin mereka yang biasanya bersama Ghesha dan Bulan.

“bodo amat anjir, yang penting Wali Kelas gue Pak Daniel” tuturnya kembali bahagia membuat Allena maupun Ghesha sama terkejutnya.

“seriusan?” tanya Allena kaget. “bohong lo mah, tau gue. Bohong hidung lo mancung ya” ancamnya.

“baguslah kalau hidung gue mancung, ntar kayak Wendy Red Velvet, idola gue banget dia” ujarnya memuji diri sendiri, membuat Allena berdecak kesal.

“nyenyenye” ucap Ghesha kelewat kesal.

“lo kenapa Sha? Kesambet dukun apaan?” tanya Allena tertawa. “ngapain anjir lo ‘nyenyenye’?” tanyanya lagi mengikuti ucapan Ghesha barusan.

Sontak itu membuat ketiga nya saling menatap lalu dilanjutkan dengan tawaan yang begitu lepas, sampai akhirnya tawaan itu berhenti ketika dua sosok gadis yang selama ini mereka tunggu datang juga.

guys, guys!!” seru Vioreen tiba tiba meletakkan nampan besar berisikan lima buah piring disana, diatas meja makan mereka. “tau nggak?” tanyanya.

“nggak tau gue, lo belum kasih tau” balas Bulan meraih piring makannya.

Eh iya juga, Vioreen hanya cengengesan ditempat. “tadi gue kan pesen siomay Bandung, eh ada murid baru yang punya rambut panjang banget anjir warna item,” katanya berseri seri.

“trus?” tanya Allena.

“trus dia nanya ke gue, kenal sama cowo ini nggak. Dia nunjukin poto cowo itu kan, eh sialan! Gue ngakak anjir” katanya tertawa ngakak, bahkan Xanna juga ikut tertawa ngakak.

“poto siapa emang?” tanya Bulan penasaran.

“poto si Arthur” sahut Xanna yang baru saja menyeruput minuman kaleng dinginnya di samping Ghesha.

“anjir, seriusan?!” kaget Allena dan Bulan kompak. Namun Vioreen dan Xanna hanya mengangguk iya saja.

“kaget banget gila pas dia kasih poto Arthur, trus dia tuh nanya nama cowonya siapa, ya gue kasih tau aja kan,” jelas Vioreen lagi. “yang bikin gue heran tuh cewe kenapa bisa dapet foto Arthur gitu? Motoin dia diem diem kali ya?” tanyanya.

Sontak itu membuat ketiga temannya yang mendengar cerita Vioreen tertawa terbahak bahak saat makan siang mereka berlangsung.

“udah gitu apa sih Xan, gue lupa” katanya lagi memanggil Xanna.

“Arthur dibilang humoris, trus berwibawa banget kesannya. Trus Vioreen diminta buat kenalin dia sama Arthur, karena awalnya Vioreen keceplosan bilang kalau dia temen kecilnya” sahut Xanna yang menjelaskan juga.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Where stories live. Discover now