Kelas Acakan.

76 8 5
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaa :)

Let's Go!
-----------------------------------------

Sesulit apapun kehidupan mu nanti,
ketika ada orang yang kamu sayangi disebelahmu maka kata sulit itu akan berubah menjadi ringan.
—Xanna Mark—

Selagi aku masih mempercayai nya,
lantas untuk apa aku khawatir akan kedepannya nanti?
—Allena Scott—

Setegar tegar nya perempuan,
pasti dia akan rapuh saat melihat laki laki yang ia sayangi dekat dengan perempuan lain nanti.
—Ghesha Elvarette—

Untuk esok, semoga kita masih dengan perasaan yang sama, meski ada jarak yang telah memisahkan.
—Vioreen Florencia—

Akan kah dia tetap menjaga hatinya hanya untuk ku seorang
ketika kita sedang tidak bersama?
—Alyana Bulan—

***

NN:
Aku pulang dan merindukan mu.

***

“BAJU MERAH SIAPA YANG PUNYA??”

“punya gue itu, jangan di embat” tukas Akbar yang merasa terganggu dengan teriakan Angga. “embat, mati lo!” ketusnya tiba tiba galak.

Membuat Bulan tertawa geli saja disini, bersama yang lainnya.

“serem amat lo Bar, kayak cewe yang lagi pms” celetuk Reza diangguki Angga. Namun tidak di indahkan oleh Akbar.

“emang lagi pms dia, baru hari pertama kan” sahut Allena membuat yang lain ikut tertawa lagi.

“Thur, pesenin gue nasi bungkus lagi dong satu” panggil Reza pada Arthur yang sedang berada di dalam warung Bu Tuti.

Arthur mengangguk singkat. “jangan lupa bayar utang lo Za, kasian nih Bu Tuti” ujar Arthur dari sana.

“astaghfirullah! Tiap hari gonta ganti motor tapi utang dimana mana, lunasin atuh Za” sahut Akbar menggeleng geleng dramatis membuat Reza menoleh.

“tenang aja Bu, bentar lagi saya lunasin sekalian sama bunganya juga”

“lo kira ini Bank pake bunga segala? Suka aneh otak lo kadang kadang Za, miris gue liatnya” ujar Angga lalu tertawa.

yeu! Kampret banget lo jadi temen,” balas Reza geram.

Namun detik berikutnya tiba tiba Vioreen tersedak minumannya sendiri. “eh, eh?!” tanyanya kaget.

Sontak itu membuat kontak mata mereka semua menoleh jelas bukan, kearah yang sedang di tuju oleh kedua bola mata Vioreen. Dan, ternyata sama saja, mereka sama terkejutnya dengan Vioreen.

“tunggu, tunggu” ujar Allena masih tidak percaya. Bahkan sampai mengucek ucek matanya perlahan untuk memastikan semuanya. Hasilnya ternyata sama saja.

Justru kedua orang itu semakin dekat menuju ke meja mereka, membuat mereka semua saling menatap penuh tanda tanya, bingung melihat keduanya yang berjalan sangat berbeda kearah sini.

“bisa tolong jelaskan maksud kalian ini apa?” kata Akbar setelah kedua orang itu sampai di depan meja mereka, lalu duduk tanpa meladeni pertanyaan Akbar.

“bilang ke gue ini mimpi” ujar Angga bahkan sampai tercengang dibuatnya. “timpuk gue Za, tabok muka gue buruan” perintahnya pada Reza yang berada di sampingnya.

Bugh!

Satu pukulan baru saja mendarat di perut Angga, pukulan yang berasal dari orang yang badannya dua kali lipat dari dirinya. Reza.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Where stories live. Discover now