Terlalu Obsesi

71 11 5
                                    

Ada yang kangen sama FA nggak nih? Kalau ada ambil bantal buruan:v

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaaa <3

Oke?

Let's Go!
--------------------------------------

Jangan terlalu terobsesi
sama apa yang udah menjadi hak orang.
Rugi buat diri sendiri.
-Al Reza-

“aduh mampus gue, gimana nih buku catatan Fisika gue ketinggalan” ujar Vioreen panik di tempat. Pasalnya kalau sampai catatan itu tertinggal maka hukuman berat sudah menanti dari Pa Agus nanti.

“hayoloh!!” seru Allena mengejek. “nanti nggak bisa masuk pelajaran Pa Agus lagi” ucapnya lagi membuat Vioreen semakin panik.

“dapet hukuman nanti lo Ren” sahut Xanna menoleh ke belakang yang memimpin perjalanan diantara mereka.

Mereka berlima yang akhir akhir ini selalu berangkat ke sekolah bersama dan pulang juga bersama. Sekarang saja mereka masih melakukan ritual yang sama seperti hari hari biasanya, mereka sudah melanjutkan langkah kakinya menuju ruang kelas XI IPA 4 dan XI IPA 9, namun sebelum itu mereka seperti biasanya mengantar Bulan sampai ke kelas duluan.

Melewati koridor bagian timur yang memiliki banyak kenangan di dalam koridor ini. Koridor yang tidak akan pernah mereka lupakan, setiap menitnya bahkan detiknya. Tempat yang menjadi saksi perdebatan serta pertengkaran mereka.

“hari ini pemeriksaan catatan” ucap Ghesha santai tapi semakin membuat Vioreen panas dingin disini.

Sudah membayangkan bagaimana nantinya Pa Agus menghukum dirinya, hukuman yang mengerikan dan amat tidak masuk akal, seperti yang memberikan hukumannya.

“lagian, lo pasti baca no—“

Ucapan Xanna barusan terhenti ketika dirinya ketumpahan cat berwarna merah sangat terang beserta Allena yang ikut kena sasaran. Tumpahan cat yang berasal dari gedung atas, yang merupakan ruang kelas dua belas berada.

Dari bawah sini, Xanna dan Allena sudah menampilkan wajah yang tidak seindah tadi pagi, tidak seindah sewaktu mereka berbicang. Wajahnya berubah menjadi macan betina yang mengamuk sekarang.

Bahkan Bulan, Vioreen dan Ghesha juga sangat terkejut bukan main akan tumpahan cat dadakan tersebut. Walau memang mereka bertiga hanya terkena cipratan sedikit saja dibagian seragam, rambut dan wajah mereka.

“bangsat!” gumam Xanna naik pitam. “bacot lo! Turun anjing!” bentak Xanna emosi, naik ke ruang kelas dua belas berada.

“Len,” panggil Bulan panik. “lo nggak apa apa kan? Mau ke toilet buat ganti?” tanya Bulan lembut.

Pertanyaan sangat hangat membuat Allena menoleh. “gue nggak apa apa, tapi Xanna—“ ucapnya yang menoleh kearah Xanna. “dia emosi banget Lan, gue bisa ganti nanti. Yang penting kita cegah Xanna dulu” jelasnya membuat Bulan mengangguk ragu.

Bagaimana tidak ragu? Masalahnya bagian tubuh Allena yang terkena tumpahan cat itu sangat parah, walau lebih parah Xanna. Tapi tetap saja Allena akan menjadi pusat perhatian nantinya, pasalnya tumpahan cat merah itu terdapat pada seluruh seragam Allena dan rambut indahnya.

Bulan membantu Allena berdiri, Xanna yang sudah berjalan dengan langkah pasti kearah atas, sementara dengan Vioreen dan Ghesha sibuk dengan lamunannya. Bingung melakukan apa.

“ayo ke atas” ujar Allena hendak berjalan namun di hentikan oleh Ghesha. Membuat gadis itu menoleh tidak penuh arti.

“mending lo ke toilet, bersihin ini sama Bulan” ucap Ghesha dengan tatapan tajamnya, pertanda ucapannya tidak bisa di tolak. “biar gue yang ke atas susul Xanna, dan lo Ren, lo panggil Kenzo” jelasnya.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ