Rumor Baru

46 7 2
                                    

Gaiss mau cerita!
Jadi aku mau ubah nama cerita aku, setelah di pikir pikir kayaknya bagusan nama ini deh. Dan lebih cocok juga sama alur ceritanya.

So, tetap untuk baca cerita ini yaa!!

Mari ucapkan selamat tinggal pada judul cerita kita dulu Friendship Alley dan ucapkan selamat datang pada FRIENDSHIP: LOVE 👏👏

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaaw :)

Maaciw 😁🙏

Let's Go!
------------------------------------------------

“Jangan menjauh dari kuu, aku tak bisa tanpa mu..” Reza mulai beraksi nyanyiannya di Kantin.

“Etdah, jomblo siapa yang mau di jaga?” Akbar membalasnya. Sambil mengupas kulit kacang seperti biasanya.

Reza menoleh tajam. “Sirik aja lu pantat kuda! Jangan sok tau makanya. Urus aja dulu kehidupan lo yang kurang jelas alurnya itu tuh,” desisnya kembali memutar lagu yang ia nyanyikan tadi.

Angga tertawa karena mereka berdua. “Si gendut mah gak bisa tanpa makanan, lu salah besar Bar,” katanya masih tertawa. Sementara Akbar hanya mengangguk angguk paham.

“Ges! Ges!! Gue punya info yang menggebu bangett nihh,” kata Arthur dengan ponsel beserta spiker Bluetooth pada genggamannya.

Reza menoleh cepat. “Info apaan? Jangan kayak Akbar yang ngasih cuman setengah doang. Gak enak, apalagi cinta kalau cuman setengah,” ujar Reza.

“Galauu trosss,” sindir Angga tercengir.

“Ck, denger dulu ngapa sih!” desis Arthur kesal. “Gue mau bikin challeng joget Blackpink How You Like That, gimana, gimana?” Arthur tersenyum setelahnya.

“Weanjerrrr, mantep slurr itu mah!” seru Akbar bersemangat. “Udah satu minggu gue apalin gerakannya,” katanya.

“Satu minggu mata lo copot! Lagunya baru beberapa hari juga anying. Ketauan boong nih, nanti idung lu mancung ke dalem gimana?” ujar Angga.

“Kayak udel lu ntar,” kata Reza tertawa.

Akbar berdecak. “Kan gue agensi nya Blackpink jadi gue udah lebih tau dulu soal gerakan mereka. Orang gue yang ajarin, ilmu gue berada dimana mana emang ya,” kata Akbar mengelus dagunya sendiri.

Reza, Angga dan Arthur hanya tercengang melihat Akbar yang berbicara. Tidak peduli dengan ucapan Akbar berikutnya, lebih baik mereka menjauh dari Akbar menuju tengah kantin sekarang.

“Jadi kemampuan itu udah ga—“ Akbar terkejut melihat ketiga temannya tidak berada di dekatnya. “Bangsat, gue di tinggal. Anjing emang,” katanya menuju kearah mereka.

“GUYS GUYSSS!! MINTA PERHATIAN NYA SEBENTAR YAA!!” Angga yang selalu biasanya berteriak di kantin, sudah tidak di ragukan lagi pita suara bak pita suara perempuan.

Suara itu membuat beberapa siswa siswi menoleh penasaran, ada juga yang menoleh hanya karena merasa terganggu.

“Perkenalkan nama gue Rendy Angga Argani. Panggilan nya Akang Handsome. Udah pada kenal gue kan? So, gue kan termasuk kategori siswa tertampan di sekolah ini. Jadi wajar kalau kalian udah kenal gue. Pinter, ganteng, imut, manis, lucu, segalanya ada di gue,”

“Idih, narsis bocah,” ketus Arthur melihat Angga. “Jangan mau percaya sama pakboi kayak dia. Hati hati aja kalian di jadikan korban selanjutnya,” kata Arthur memberitahu pada semuanya.

Angga menoleh kesal. “Arthur jangan begitu dong. Gue gak mungkin pakboi. Yang pakboi tuh, yang lagi jalan menuju ke sini. Raja pakboi sesungguhnya, kita sambut Akbar Ardiansyah,” kata Angga menyanmbut Akbar. “Tolong berikan tepuk tangannya,” katanya lagi.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Where stories live. Discover now