PESAN DARI KENTA

45 7 12
                                    

ANYEONGGG!! PARA PEMBACA SEJATI FL DISINI, ADA YANG KANGEN SAMA FL GAK NIH? ATAU ADA YANG PENASARAN SAMA KELANJUTANNYA GIMANA??

Let's Go!!

--------------------------------------------------

Hari ini Xanna bersama dengan teman temannya sedang melaksanakan Ujian Nasional. Sebenarnya sudah sekitar tiga puluh menit berlalu sejak pengumuman Ujian Nasional sudah dimulai. Xanna dengan Bulan memang enak karena mereka berdua masih bisa berkontak secara rahasia, sementara Vioreen. Mari kita lihat nasib Vioreen sekarang.

Vioreen menatap kertas ujiannya jijik. Hari ini Ujian tentang Bahasa Indonesia. Vioreen paling benci dengan Bahasa Indonesia, entah mengapa setiap dia sudah belajar Bahasa Indonesia hasilnya akan tetap sama aja. Tidak ada kemajuan.

"Kek nya guru guru punya masalah tersendiri dah sama gue. Jahat banget gue dipisah sendiri disini, gak ada temen. Gimana gue mau cari contekan?" gumam Vioreen masih terjebak di soal nomor 5.

"Udah gitu disini gak ada yang pinteran dikit. Sekalinya pinter sombong banget kek nenek lampir di depan kelas gue. Dih capernya amit amit," Vioreen masih melanjutkan monolognya.

"Gue harus gimana aduhh," kata Vioreen menepuk keningnya bingung. Memainkan rambutnya tak tau ingin menjawab apa. "Cari contekan aja dah gue," gumamnya lagi.

"Shtt, Ren," Vioreen menoleh kaget ketika Barkas membisikkannya. "Nih," katanya melempar satu remukan kertas sedang tepat kearah Vioreen.

Vioreen membuka kertas itu, matanya langsung berbinar penuh terimakasih. "Makasih banyak Kas! Malaikat dadakan gue lo," katanya senang.

Barkas tersenyum membuat pengawas menoleh kearahnya. Logika gak si lagi Ujian taunya peserta Ujian malah senyum senyum gak jelas? Kesambet gimana?

"Kamu itu rambut gondrong!" kata pengawas. Membuat Barkas mengumpat. "Hei! Iya kamu yang rambutnya gondrong! Ngapain kamu senyum senyum gitu? Kesambet kamu?" tanya pengawas.

Barkas tercengir. "Bukan Pak. Saya jatuh cinta sama soalnya, jadi senyum senyum," kata Barkas ngawur.

"Jatuh cinta masa sama kertas ada ada aja lo Kas, Kas!" ledek Juno. "Jatuh cinta tuh sama cewe, ngapain sama kertas? Sakit iya, hidup kagak," kata Juno membuat satu kelas tertawa.

"Sudah sudah! Lanjutkan Ujian kalian, waktunya tinggal empat puluh lima menit lagi," tegas pengawas, kelas kembali menjadi sunyi.

***

Xanna meraih kertas yang saat ini bertebaran di udara. Entah siapa yang menyebar kertas ini, yang jelas Xanna penasaran dengan isi kertas ini. Siapa tau ia mendapat hadiah teka teki silang, kan lumayan.

Xanna membelalakan matanya kaget. "GILA!" ujarnya. Xanna langsung berlari menuju kelas Ghesha saat ini juga.

Xanna membuka pintu kelas Ghesha tanpa hati, tanpa ampun satu pun. Yang jelas Xanna emosi sekarang. "Sha! Parah," katanya pada Ghesha.

Ghesha yang tadinya ingin tidur, mengurungkan tujuannya hanya demi meladeni Xanna temannya yang tiba tiba masuk ke dalam kelasnya tanpa permisi.

"Lo liat," ujar Xanna menunjukkan kertas tersebut. "Gila gak si? Sumpah mereka mau cari masalah apa lagi sih? Geng udah sama mereka, Regaza udah sama mereka. Mau sampai jiwa jiwa gue juga sama mereka?!" ujar Xanna.

"Lo tau siapa yang sebar berita ini?" tanya Ghesha. "Allena tadi gak ikut ujian, dia alfa," kata Ghesha membuat Xanna makin aneh.

"Ini pasti udah ada apa apa sama Allena. Gak habis pikir deh gue, manusia kayak mereka terbuat dari apa sih? Gak ada hati nuraninya banget," ujar Xanna. "Liat aja kali ini gue gak akan diem aja, gue bales lo berlima!" ketus Xanna.

FRIENDSHIP : LOVE [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz