🐳Jauh

1.3K 75 6
                                    

Saat Rachel terbangun, Rachel menemukan kasur di sampingnya sudah kosong. Rachel melirik jam yang menempel pada dinding kamar. Jam masih menunjukan pukul 05:00. Rachel mengedarkan pandangannya, mencari sosok Jelang yang biasanya masih mendengkur.

Pintu kamar mandi terbuka, dari luar saja terlihat kalau tidak ada orang di kamar mandi, Rachel memilih untuk keluar kamar. Siapa tahu ia menemukan sosok Jelang di dapur atau di ruang tamu.

Di waktu sepagi ini, tidak banyak orang-orang yang memulai aktivitas di awal pagi. Wajar saja jika suasana terasa sangat sepi. Hanya suara ayam berkokok saja yang terdengar.

"Lang." Rachel menekan saklar lampu sehingga dapat terlihat jelas seluruh penjuru dapur dan ruang tamu yang awalnya gelap gulita. Rachel sama sekali tidak menemukan sosok Jelang, Rachel hanya menemukan meja makan yang sudah penuh dengan makanan.

Rachel meraih sebuah kertas yang tergeletak di atas meja makan.

Gue harus buru-buru ke Bandara, maaf. Gue gak tega bagunin lo. Selama gue gak ada, jaga diri lo baik-baik. Jangan lupa makan, kalau bosen atau takut sendiri di rumah. Nginep aja di rumah Bunda. Kebetulan Argi sama Anya juga udah gak di rumah Bunda lagi.

Rachel meremas kertas yang penuh dengan coretan tinta hasil tangan Jelang, ia terduduk di kursi. Kepalanya ia jatuhkan ke atas meja.

"Segitu marahnya lo sama gue," lirih Rachel.

Seharian ini. Rachel lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Ia bereskan semua pekerjaan rumah, televisi di ruang tamu di biarkan menyala tanpa ada satu orang pun yang menonton. Hanya karena agar rumah terlihat lebih ramai meskipun hanya Rachel seorang diri di rumah ini. Selama tidak ada Jelang, Rachel hanya akan masak makanan yang ia suka saja itupun dengan porsi sedikit agar tidak mubajir. Kecuali jika keluarganya akan berkunjung. Tak hanya itu, ia pun menghabiskan waktunya untuk merapikan pakaian yang sebelumnya sudah terlihat rapih. Itu semua ia lakukan agar ia tidak bosan. Ingin berkunjung ke rumah Bunda, tapi Bunda dan yang lain sedang tidak ada di rumah. Bunda sedang berada di pusat perbelanjaan untuk keperluan acara hari ini.

Tubuh lelah Rachel terduduk di pinggir kasur. Ia menyeka keringat yang membasahi pelipisnya.

Kedua mata Rachel membulat kala ia teringat sesuatu.

"Astaga, hari ini ulang tahun Bunda!"

Bergegas Rachel menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu ia berniat untuk menemui Sang Ayah. Mengajak Ayahnya untuk ziarah ke makam Bunda

****

"Kalau suatu hari nanti rumah tangga Rachel ditimpa masalah, masalah yang bener-bener gak bisa diselesaikan. Boleh gak Rachel pergi?" Tanya Rachel kepada Ayah. Gadis itu sibuk mencabut rumput liar yang memenuhi makam Bundanya.

"Maksud kamu?" Tanya Ayah tak mengerti.

"Ayah jangan pergi. Rachel masih butuh Ayah untuk tempat pulang. Rachel gak sekuat yang orang-orang pikir, ada saatnya Rachel menyerah sama keadaan," ujar Rachel.

Ayah terdiam. Sementara Rachel masih sibuk dengan rumput-rumput liar itu.

"Kamu ada masalah sama Jelang?" Tanya Ayah.

Rachel menggeleng. Kepalanya menoleh, lantas tersenyum ke arah Ayah.

"Enggak. Rumah tangga Rachel baik-baik aja."

"Jelang udah berangkat?" Tanya Ayah.

Rachel mengangguk.

Ayah menghela nafas cukup panjang. Tangannya bergerak mengelus rambut Rachel.

Will Be Fine ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora