🐳Kaget?

1.1K 59 3
                                    

"Iya Hel. Pulang-pulang badannya bentol semua. Makanya gak masuk kerja hari ini."

"Ohh gitu ya Mbak. Ya udah, kalau gitu Rachel tutup ya." Rachel meletakan ponselnya usai berbincang dengan Anya lewat telepon.

Rachel melirik ke arah Jelang yang masih tertidur. Padahal jam sudah menunjukan pukul delapan pagi, jam setengah empat subuh Jelang baru kembali dari mencari mangga. Laki-laki itu banyak sekali membawa mangga muda, namun keinginan Rachel untuk memakan mangga muda sirna begitu saja. Rachel merasa kasihan dengan Suaminya yang rela di kejar-kejar satpam karena ketahuan mencuri mangga milik tetangga.

"Lang." Rachel mengguncang tubuh Jelang. Membuat Jelang menggeram karena tidurnya terganggu.

"Hmm." Jelang hanya bergumam namun laki-laki itu tak kunjung mau membuka matanya.

Kurang tidur membuat Jelang enggan untuk membuka mata. Rasanya hari ini ia ingin menghabiskan waktunya hanya untuk tidur sampai energinya terisi penuh, bahkan Jelang tidak sempat untuk membersihkan diri setelah mencari mangga. Padahal ia terlibat aksi kejar-kejaran dengan satpam yang membuat bajunya basah karena keringat.

Dan bodohnya Argi karena saat akan turun, laki-laki itu malah menyenggol sarang semut sehingga sarang semut tersebut jatuh tepat di atas kepala Jelang. Hal itulah yang membuat aksi Jelang dan Argi ketahuan oleh penjaga rumah besar tersebut.

"Badan lo bentol-bentol gitu."

Jelang membuka kedua matanya.

"Pantesan gatel." Jelang menggaruk-garuk tubuh bagian atasnya yang tidak tertutup apapun.

"Jangan digaruk." Rachel menahan tangan Jelang yang semakin brutal menggaruk tubuhnya. Bentol-bentol di tubuh Jelang semakin menyebar kemana-mana.

"Kayaknya kita perlu ke dokter," ujar Rachel sambil memperhatikan tubuh Jelang.

"Gue mandi dulu deh." Jelang turun dari kasur. Sebelum ke kamar mandi, laki-laki itu menyempatkan diri untuk mengecup bibir Rachel. Lalu segera berlari memasuki kamar mandi.

Sementara Rachel hanya mampu menggeleng-gelengkan kepala. Rachel pun segera merapikan tempat tidur, lalu menyiapkan pakaian untuk Jelang.

Di dalam kamar mandi. Jelang bukannya segera membersihkan tubuhnya, laki-laki itu malah duduk di sudut tembok kamar mandi lalu kembali memejamkan matanya. Rasanya sulit melakukan sesuatu di saat rasa kantuk menyerang. Jelang hanya tertidur beberapa jam saja. Namun, sang istri terus mengecohnya agar terbangun dari tidurnya. Sebelumnya Jelang sudah berjanji untuk mengantar Rachel ke dokter kandungan. Maka dari itu, meskipun terkantuk-kantuk, Jelang tetap memaksakan dirinya agar Rachel tidak marah padanya.

Meskipun usaha Jelang mencari mangga untuk Rachel hanya berakhir sia-sia. Namun Jelang tetap senang menuruti kemauan gadis itu, malah. Rachel memaksa Jelang untuk memakan semua mangga muda yang rasanya jauh dari kata manis. Menjadi seorang calon Ayah memang tidak semenyenangkan yang dipikirkan. Jelang harus rela jam istirahatnya berkurang karena saat tengah malam Rachel suka membangunkannya karena meminta sesuatu.

Tak menutup kemungkinan kalau Jelang kesal. Namun, itu semua demi istri dan calon anaknya, Jelang benar-benar tidak ingin menyakiti Rachel untuk yang kesekian kalinya. Selama ini Rachel sudah banyak berkorban untuknya, kini giliran Jelang yang harus berkorban untuk Rachel. Jelang harus bisa menghargai Rachel yang saat ini sedang mengandung.

Karena yang Jelang tahu dari bunda. Menjadi wanita hamil tidak lah mudah, sulit tertidur kalau perut sudah semakin membesar, bolak-balik kamar mandi hanya untuk buang air kecil karena kantung kemih wanita hamil menjadi bantalan untuk si bayi di dalam perut. Dan yang paling parah saat merasakan kontraksi kala sudah memasuki masa persalinan.

Will Be Fine ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang