🐳Ulang tahun Aileen 2

897 63 6
                                    

"Mas. Nyanyi lagu ulang tahun gimana si? Gue lupa," bisik Jelang kepada Argi yang berdiri di sampingnya.

"Gini nih kalau gak dilahirin lewat asetnya bunda," cibir Argi.

"Emang gue dilahirin lewat mana?" Tanya Jelang.

Argi melirik malas ke arah adiknya itu.

"Lo tau? Waktu bunda kentut semua orang hebos, karena kentut bunda gak cuma keluarin angin. Tapi juga keluar anak kayak lo!"

Jelang lantas menginjak kaki Argi. Membuat Argi memekik tertahan.

Argi menatap tajam ke arah Jelang, laki-laki itu baru saja ingin membalas pelakuan Jelang. Namun sudah mendapat teguran terlebih dahulu dari Anya yang berdiri tidak jauh dari mereka berdua.

"Masa kaki aku diinjek yank," adu Argi.

"Bodo amat," jawab Anya.

Jelang tertawa terbahak-bahak. Sementara Argi hanya mampu menatap tak percaya ke arah Anya.

"Gara-gara istri gue sering main sama istri lo. Istri gue jadi cuek begini," lirih Argi.

Keduanya baru bisa diam ketika mendapat teguran dari ayah mereka.

Jelang dan Argi pun mencoba fokus dengan jalannya acara yang tentu dipimpin oleh bunda mereka.

Bunda nampak begitu antusias menyanyikan lagu ulang tahun bersama tamu undangan yang lain. Selain bunda, Rachel dan Anya pun juga nampak begitu antusias dengan jalan acaranya. Yang justru malah membuat Jelang dan Argi muak, apalagi kala melihat anak kecil sebanyak ini. Sudah tentu membuat kepala pusing. Kedua laki-laki itu lebih baik lembur di tempat kerja daripada harus berhadapan dengan suasana seperti ini.

Sampai akhirnya lagu pun selesai dinyanyikan. Bunda nampak menuntun Aileen untuk meniup lilin berbentuk angka 2 yang tertancap di kue ulang tahun, karena Aileen masih belum mengerti. Akhirnya bunda, Rachel dan Anya yang meniup lilin tersebut.

Suara tepuk tangan pun terdengar begitu nyaring.

Karena acaranya tidak dirayakan terlalu lama. Setelah proses memotong kue, bunda dan anak-anaknya yang lain lantas segera memberi bingkisan untuk para tamu.

Tumpukan kado pun terlihat di sebuah meja yang tidak jauh dari keberadaan mereka.

Sampai akhirnya satu persatu tamu undangan pun meninggalkan tempat acara.

"Aileen seneng gak? Tuh liat kadonya banyak," ujar bunda sambil membawa Aileen ke arah tumpukan kado pemberian para tamu.

"Bunda lo itu terlalu berlebihan, gue jadi gak enak," ujar Rachel.

Saat ini Rachel dan Jelang sedang berada di ruang makan. Keduanya sedang asik melahap kue ulang tahun.

"Gak apa-apa kali. Aileen itu kan masih bagian dari keluarga ini," jawab Jelang sambil menghapus krim di sudut bibir Rachel.

Suasana rumah saat ini sedang asik-asiknya. Suara candaan terdengar dimana-mana, hal itu tentu membuat hubungan kekeluargaan semakin erat. Namun tak lama, semua orang dikejutkan dengan kemunculan seorang wanita berperut besar yang tiba-tiba saja masuk. Merusak semua momen indah yang terjadi di rumah ini.

Jelang berdiri saat tahu siapa yang datang. Keringat dingin nampak membasahi pelipis Jelang, terlihat jelang sekali kalau Jelang saat ini sedang ketakutan.

Berbeda sekali dengan Rachel yang terlihat begitu kebingungan melihat reaksi orang-orang.

Setelah Rachel menyadari siapa yang datang. Rachel lantas berlari menghampiri seseorang itu, seseorang yang sudah lama sekali tidak bertemu dengannya.

Will Be Fine ✓Where stories live. Discover now