Bab 9: Pelayan yang Tidak Sopan

581 51 2
                                    

Dari Penerjemah Bahasa: Jika ada terjemahan yang kurang jelas, mohon komennya yaaa....

Tanpa basa basi silahkan membaca lanjutannya.

*****************************************************************

Dalam perjalanan pulang, Lian Qiao mencoba menahan sebelum akhirnya bertanya, "Nona, kenapa anda memberikan bunga plum itu kepada seseorang? Bagaimanapun juga kita membelinya dengan uang. Jika nona ingin menggunakannya sebagai hadiah, sebaiknya simpan satu tangkai agar bisa dipajang di rumah. Apa lgunanya memberikannya kepada orang asing tanpa imbalan apa pun?"

"Lian Qiao, pernahkah kamu melihatku menyukai bunga plum?" tanya Jiang Ruan.

"Ini-Betul juga, nona tidak terlalu menyukainya," Lian Qiao meggelengkan kepala. Ketika ibu Jiang Ruan masih hidup, nonanya masih menyukai berbagai macam bunga. Akan tetapi, sejak ibu nona meninggal, nona telah melalui hidup yang cukup sulit setiap harinya dan tidak mempunyai suasana hati untuk menjalani hidup penuh cinta dan kegembiraan.

"Karena aku tidak menyukainya, tidak ada gunanya menjaganya." Jiang Ruan berbicara dengan acuh tak acuh, "Mengapa tidak membantu orang lain dengan biaya sedikit dan memberikan bunga itu kepadanya?"

"Tapi bantuan ini juga didapat dari uang." Kegelisahan membuat Lian Qiao mengatakannya secara blak-blakan, "Pak tua itu bukanlah kerabat atau teman kita. Apa gunanya memberikan itu padanya? "

Jiang Ruan berjalan ke depan dengan gaya santai, "Tentu saja, ada manfaatnya melakukannya. Di dunia ini, segala sesuatu ada harganya. Hari ini, aku memberinya beberapa batang bunga plum. Di masa depan, harga yang harus dia bayar tentu saja akan lebih tinggi daripada bunga plum ini. Hanya saja untuk saat ini, kita belum dapat melihatnya. "

Kata-katanya tidak terlalu jelas. Lian Qiao tidak dapat memahami apa yang didengarnya, sementara Bai Zhi mengikuti di belakang mereka tanpa suara. Keduanya sangat bingung. Bai Zhi membuka mulutnya, "Dari kata-kata nona, apakah nona menyiratkan bahwa kita akan bertemu dengan pak tua itu lagi di masa depan? Tapi bunga plum itu dibeli sambil lalu. Jika nona sudah memiliki rencana sebelumnya, bagaimana nona bisa memprediksi bahwa pak tua itu akan muncul dan berdebat dengan orang lain? "

"Aku bukan dewa, jadi bagaimana aku bisa meramal masa depan?" Jiang Ruan menjawab dengan tenang. Meskipun nadanya ringan, Bai Zhi dan Lian Qiao merasakan beberapa derajat kedinginan di dalam. Merinding di kulit mereka.

Akhirnya, mereka berhasil kembali ke kediaman tanpa hambatan. Dari jarak yang sangat jauh, mereka melihat seorang pelayan, yang mengenakan jaket hijau berlapis ganda, berjalan ke arah mereka. Bibirnya diolesi dengan warna merah cerah. Begitu dia melihat ketiganya, dia meninggikan suaranya dengan berlebihan, "Aiya, nona. Cuacanya mendung dan dingin di luar sana. Tubuh anda masih kurang sehat jadi bagaimana nona bisa keluar? Nono pergi kemana? Saya mencari di seluruh kediaman tetapi saya tidak dapat menemukan nona sama sekali. "

"Chun Ying," Lian Qiao meletakkan tangannya di pinggul, "Mengapa kamu membuat keributan di siang bolong? Jangan bilang bahwa kemanapun nona pergi, nona kami harus melaporkan keberadaannya kepada mu? "

"Saya hanya khawatir tentang nona kita. Nona, anda baru saja pulih. Karena saat ini akhir tahun, jika ada lagi kecelakaan tak terduga, apa yang harus saya lakukan? " Dengan nada mengejeknya, Chun Ying tidak mudah ditangani.

Bai Zhi mengerutkan alisnya, "Kamu juga sadar bahwa nona belum pulih sepenuhnya. Lalu, kenapa kamu begitu berisik? Kebisinganmu menyebabkan nona sakit kepala. "

Chun Ying meratakan mulutnya dan berbicara dengan Jiang Ruan, "Nona, saya memiliki niat yang baik. Anda saat ini masih sakit, jadi nona tidak boleh berjalan ke mana-mana dan membiarkan orang luar mendapat kesempatan bergosip. "

[Book 1] The Rebirth of an Ill-Fated ConsortWhere stories live. Discover now