SPBB-49 Tina mulai Balas dendam

2.3K 297 15
                                    

"Gua punya salah apa sama lo?"tanya Bella dengan ngegas sambil mengembalikan hp Apil.

Apil planga plongo karna nga ngerti apa yang dimaksud Bella.karna tumben-tumbenan dia nanya tentang kesalahan.

Melihat Hpnya ada di atas meja, Apil langsung tersenyum senang bahkan loncat di atas bangku saking senangnya hpnya kembali lagi di tangannya.

"UPIL GUA NANYA, SALAH GUA APA?!."teriak Bella marah sambil menarik tangan Apil membuat Apil langsung jatuh ke lantai.

"Salah lo banyak ga bisa ke itung,"ucap Apil sambil berusaha bangun dan menatap tajam ke arah Bella.

"Dih boong bangat,"ucap Bella tidak terima karna dirinya merasa tidak punya kesalahan.

"Dibilangin ga percaya,"ucap Apil lalu duduk kembali ke bangkunya.

"Pantesan lo nga ngebls chat gua"

"Eh"Apil terkejut, tadi Si Bella ngomong apa? Dia nga ngbls chat.

"Gimana gua mau ngebls?,Hpnya kan ada di lo pinter"ucap Apil dengan menekan kata PINTER.

"Belek, tunggu pembalasan gua."ucap Seseorang di yang duduk bersebelahan dengan Bella sambil menatap penuh kebencian.

•••

Tina masuk ke kelas kedua temannya, namun bukan menghampiri kedua temannya. Malah menghampiri Kedua teman Bella yang sedang asik mengobrol.

"Ngapain lo kesini?"tanya Via dan Ara berbarengan dengan nada tidak sahabat.

Tina hanya tersenyum lalu melirik ke arah kedua temannya yang juga menghampiri mereka.

Tina memberikan sebuah kode kedua temannya lalu langsung dibalas dengan senyuman mencurigakan juga.

Tina mulai menjauh, dan kedua temannya yang sekarang gantian mendekat ke kedua teman Bella.

Teya dan Dira sengaja mengajak adu mulut supaya mereka berdua tidak engeh, bahwa diam-diam Tina mengambil Hp Via yang berada di dalam tas.

Tina melirik ke arah mereka berempat yang masih sibuk adu mulut.
Tina langsung membalikan badan dan berjongkok supaya tidak ketauan.

Tina tersenyum senang, karna Hp Via tidak memakai kata sandi.Dengan mudah ia membuka wa dan mencari nomer Bella.

Belek gelo

Viacantik
Lek, bantu gua.
Gua ada di toliet paling ujung,cepet ke sini.

13:45✔✔

Bella baru saja mau masuk ke kelas kedua temannya, namun tidak jadi. Karna hpnya bergetar tanda pesan masuk.

Ia membalikan badannya dan tidak jadi masuk ketika melihat Chat dari Via.

Bella langsung percaya aja dengan chat itu. Tanpa memeriksa kelas kedua temannya dulu.

Bella melangkah buru-buru bahkan bahunya sering kena sengolan para murid yang berlalu lalang di kolidor. Karna memang sekarang waktunya pulang.

Tanpa Bella sadari, di belakang Tina mengikutinya.

"Via"teriak Bella ketika sudah sampai di depan toilet.

"Aduh"ucap terkejut Bella ketika ada mendorong punggunya. Ketika ia membalikan badan pintu ditutup oleh seseorang.

"Wei bangsat siapa lo?"

"Kenapa di kunci pintunya"

Sementara Tina tersenyum lalu pergi meninggalkan Bella yang terus berteriak.

"Aish, percuma anjir gua teriak juga. Ga bakalan ada yang denger. orang ini toilet paling ujung."ucap Bella lalu mengeluarkan hpnya, baru aja mau chat temannya. Hpnya ternyata mati karna kehabisan daya.

"Sial bangat sih gua"

"Apil!!"teriak Tina sambil berlari menghampiri Apil yang sedang berdiri di depan pintu kelas.

"Pulang bareng yu?"ajak Tina sambil memeluk tangan Apil.

"Gua pulang bareng Belek"ucap Apil sambil melirik kesana kemari mencari Bella.

"Si Belek ga ada"

Sementara Bella duduk pasra, dan bodoamat mau kotor juga. Karna sekarang dirinya benar-benar sangat lapar.

"Siapapun yang buka in pintunya, gua  jadi babu dah gapapah sampai satu hari."

"Bener nih?"

"Yaelah, kenapa lo sih yang bukain pintunya Upil"ucap Bella tidak terima.

Apil langsung menarik tangan Bella karna Bella masih duduk saja.

"Ayo babu kita pulang,"ucap Apil sambil menyeret tangan Bella. Bella hanya pasrah saja dengan wajah cemberut.

"Ko lo tau sih gua ke kunci?"tanya Bella pensaran.

"Si Tina ngaku sendiri"

"Oh certinya dia balas dendam sama gua,"ucap Bella sambil tersenyum mengejek.

"Siap-siap Besok jadi Babu gua"bisik Apil membuat Bella langsung cemberut lagi.

___SEE YOU____

Sekarang Putus Besok Balikan(COMPLETED)Onde histórias criam vida. Descubra agora