SPBB-50 Belek jadi babu

2.1K 287 31
                                    

"Lo biasanya sekolah nga bawa tas, kenapa sekarang lo bawa tas?"tanya Bella dengan senyum kecut.

Apil cengar cengir sambil melempar tasnya ke wajah Bella.

"Mumpung lo jadi babu gua ha ha ha ha"ucap Apil sambil tertawa puas.

Bella memasang wajah cemberut dan dengan terpaksa mengendong dua tas.

"Kenapa lo masih diam aja babu?"tanya Apil dengan senyum mengejeknya yang tidak pernah luntur untuk Bella.

"Lah, lo yang bawa motor aja masih diam."ucap Bella dengan raut wajah di tekuk terus.

"Kata siapa gua yang bawa, lo yang harus bawa. BABU"Ucap Apil yang selalu menekan kata Babu.

Ingin rasanya Bella marah karna belum apa-apa Apil sudah seenak jidat memerintahnya. Namun, ia tidak bisa karna ini hari Babunya.

Apil sepanjang perjalanan terus berteriak sambil Memeluk Bella sangat erat. Karna Bella bawa motornya kesetanan.

"BELEK BABU GAUSAH NGEGAS BAWA MOTORNYA"

"INI SERU PIL"

"SERU MENJEMPUT AJAL"

•••

Huek huek huek

Bella sedari tadi tertawa puas, melihat Apil muntah setelah turun dari motor.

Bahkan rambut nya berantakan seperti tesambar petir.

"Si Upil hamil?"tanya Agil yang baru datang bersama Asep.

"Ini semua gara-gara si Belek,"ucap Apil yang telah menyelesaikan muntahnya dan wajahnya terlihat pucat bahkan matanya sayu.

"Wah Belek tanggung jawab loh"ucap Asep sambil tertawa.

"Maaf,Aku hanyalah seorang babu."ucap Bella dengan nada lembut sambil menundukan punggunya.

Agil dan Asep terkejut lalu setelah itu mereka tertawa keras karna lucu mendengar ucapan Bella seperti itu.

"Babu gendong gua,"ucap Apil yang sudah naik saja ke punggung Bella.

Dengan sekuat tenaga, Bella perlahan melangkah dengan Mengendong Apil yang badanya kecil namun beratnya minta ampun.

Agil dan Asep berhenti ketawa ketika melihat Apil di gendong Oleh Bella.

"Dosa lo banyak ya Pil?"

"Babu dilarang ngomong"

Anjing banget

Saat di kelas

"Babu, pijitin tangan gua"

Baru saja Bella mau nonton drakor tidak jadi dan dengan sangat terpaksa memijat tangan Apil.

Saat di kolidor sekolah

"Babu, gendong gua. tapi di depan kaya koala"

Baru saja Bella mau celangap, Apil sudah loncat dan memeluknya. Membuat Bella terkejut dan kehilangan kesimbangannya membuat mereka berdua terjatuh.

"Yah Belek babu, masa gendong gua aja kaga bisa."omel Apil yang malah tiduran disebelah Bella bukannya berdiri.

Bella baru saja mau ngomel balik namun Apil sudah ngomong lagi.

"Eits inget dilarang ngomong"

"Babu, bangunin dong."lanjut Apil memerintah lagi ke Bella.

Bella dengan wajah yang masih ditekuk, membantu Apil bangun dengan cara lembut.

"Ayo gandong lagi"ucap Apil yang sudah melingkarkan tangannya dileher Bella.

Sekarang Apil bisa digendong seperti koala Oleh Bella.meskipun Bella melangkahnya sangat pelan bahkan kepalanya pun tidak bisa melihat ke Depan karna kehalang Wajah Apil yang senyum ngeselin.

Saat di kantin

"Suapain"perintah Apil dengan wajah memohon. Membuat teman-temannya langsung tersedak makanan dan menatap heran ke arah  Bella yang mau menyuapi Apil.

"Sambil senyum dong"perintah Apil lagi. Membuat Bella ingin sekali menggelamkan Apil ke laut.

Sambil menyuapi Apil lagi, Bella tersenyum dengan amat sangat terpaksa.

Saatnya pulang sekolah

"Buset dah, lo ga punya kaki apa Pil dari masuk ke kelas sampai pulang lo di gendong terus sama Si Belek."omel Via dan Ara kompak.

"Belek juga mau aja"Omel Agil dan Asep.

Sementara Apil tidak menjawab malah tekekeh sambil mengelamkan wajahnya ke ceruk Bella.

"Hari ini gua jadi babu Upil"ucap Bella dengan nada tidak semangat karna sudah kelelahan.

"Lek, motor tinggalin aja. Gua pengen pulang sambil di gendong sama lo."

Sinting!
Bisa-bisa belum nyampe ke rumah,gua udah duluan mati di jalan.


Bella melirik ke arah jam yang melingkar di tangan Apil.

"Aduh"ucap Apil sambil mengusap  pantatnya karna di dorong Bella hingga jatuh ke tanah.

"Udah abis masa babu gua"ucap Bella sambil tersenyum lalu berlari ke arah parkir sambil tertawa kaya orang sinting tidak lupa teriak juga.

"AKHIRNYA GUA GA JADI BABU"

___SEE YOU____

Sekarang Putus Besok Balikan(COMPLETED)Where stories live. Discover now