SPBB-65 Belajar ngasuh anak,sebelum punya anak.

2K 270 21
                                    

"Lo masih nyimpen foto mantan,"bisik Asep sambil menyodorkan hp Apil.

Apil menatap terkejut ke arah Asep, sambil buru-buru mengambil hpnya.

"Ko ada di lo sih?"tanya Apil dengan nada tidak bersahabat,Karna ia tidak suka hpnya ada di tangan orang lain.

"Masih untung ada di gua,coba kalo ada di si belek."ucap Asep sambil tersenyum mencurigakan.

"Kalo lo ga mau Belek tau, harusnya lo jaga baik-baik hp lo."bisik lanjut Asep tepat di telinga Apil.

"Ngomongin gua ya?"

Apil dan Asep menengok ke belakang ternyata ada Bella yang sudah memakai tas ransel bersiap-siap pulang.

"Iya"ucap santai Asep sambil tersenyum melirik ke arah Apil yang sudah menatap tajam ke arahnya.

"Iya, soalnya gua mau ngajak lo kesuatu tempat."ucap Apil cepat, untung saja otaknya lagi encer jadi punya alasan.

Sial, bisa jadi penghuni nereka gua, kalo ngebohong terus.

"Alhamdulillah, gibahin gua terus. Biar dosa gua ilang hahaha"ucap Belek sambil tertawa

"Ayo,"ajak Apil sambil menarik tangan Bella.

Apil menoleh ke belakang menjulurkan jari tengah ke Asep.

"Dadah, selamat bersenang-senang."ucap Asep sambil melambaikan tangan dan tersenyum mengejek.

Sebelum saling menangis

•••

"Si Asep sekarang nga ngomong sunda lagi sih?"tanya Bella sambil melingkari tangannya di leher Apil.

"Katanya mau belajar ngomong indo biar ga sunda terus, apalagi kita pada nga ngerti sunda."ucap Apil sambil fokus melihat ke jalan.

"Terus kita mau kemana?"tanya Bella lagi

Nah itu masalahnya, gua juga ga tau mau kemananya.

"Ke tempat yang lo suka,"ucap Apil sambil tersenyum mencurigakan.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai juga

"Sejak kapan panti asuhan jadi tempat yang gua suka?"tanya Bella sambil menatap tajam ke arah Apil, sudah sangat jelas bahwa panti asuhan tempatnya anak-anak Dan sudah sangat jelas juga bahwa Bella benci anak kecil.

"Kita harus belajar ngasuh anak sebelum punya anak,"ucap Apil sambil tersenyum lalu masuk meninggalkan Bella yang masih diam di depan gerbang.

"Halo"sapa seorang anak kecil perempuan usia 5 tahun yang sedang berdiri di depan Bella sambil memegang boneka.

Bella bukannya menyapa balik, ia malah acuh dan pura-pura tidak melihat anak kecil itu.

Apil yang sudah selesai ngobrol dengan pemilik asuhan, melirik ke arah Bella dan mengeleng-geleng kepala karna melihat tingkah Bella.

"Padahal dia cewek dan akan jadi ibu, tapi bisa-bisanya ga suka anak kecil."

"Gawat! Bisa jadi nanti gua ga punya anak, kalo pemilik rahimnya aja ga suka anak kecil."Lanjut ucap Apil lalu berlari menghampiri Bella

"Hei gadis manis,"sapa Apil dengan nada lembut sambil berjongkok menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu.

"Hei juga kakak ganteng,"balik sapa gadis itu

Bella pura-pura muntah karna mendengar gadis kecil itu memanggil Apil ganteng.

Kasihan masih kecil matanya bermasalah

"Ka ganteng, kakak itu tuli ya?soalnya Nina sapa malah diem aja."bisik Nina tepat ke arah teling Apil supaya Bella tidak mendengar, tapi sayang telinga Bella sangat tajam. Ia mendengar jelas ucapan Nina bahkan ia langsung menatap tajam ke arah Nina, membuat Nina ketakutan dan memeluk Apil sambil menangis.

"Nina cantik, jangan nangis dong. Nanti emak lampirnya ka ganteng pukul."Bujuk Apil sambil menatap tajam ke arah Bella.

"Apa?!Bidadari kaya gini disebut emak lampir? Yang bener aja lo Pil"ucap Bella sambil melipat kedua tangannya di dada.

Tiba-tiba datang segerombolan anak-anak menghampiri mereka, tepatnya menghampiri Bella dan tanpa aba-aba langsung memukul Bella. Membuat Bella terjatuh ke tanah  dan terus berteriak histeris sambil marah.

"ANJIR BOCAH SIALAN, BERHENTI GEBUGIN GUA."

Apil tertawa sambil melirik Nina yang tidak menangis lagi,ia juga malah tertawa senang dan ikutan mukul Bella.

"UPIL MUSNAHIN SEMUA BOCAH INI"

___SEE YOU____

Sekarang Putus Besok Balikan(COMPLETED)Where stories live. Discover now