SPBB-40 Punya Anak dadakan

3K 335 22
                                    

"Kalian berdua udah balikan?"tanya Via sambil menyenderkan dagunya di bahu Asep.

"Hm"jawab Apil dan Bella kompak dengan nada malas.

"Ayo berangkat"ucap Agil yang sudah menghidupkan motor ninja warna merahnya. Dan Ara pun sudah nangkring di belakang sambil sibuk mendengarkan musik di hpnya.

Sementara motor Apil? Ah kalian sudah tau.

Motor Vespa warna pink.
Namun malam ini, Apil dan Bella memakai warna baju sama padahal tidak janjian dan itu yang bikin mereka berdua malas.

"Duluan aja dah, gua mau salin. Malasin pake baju samaan gini"ucap Apil sambil melirik malas ke arah Bella

"Lo sih segala pake acara ngikutin"ucap Bella dengan nada ngegas

"Wei ini kita mau malmingan ke pasar malam, bukan nonton kalian ribut."ucap kesel Via sambil Memasukan premen kaki ke mulutnya.

"Lagian kalian berdua cocok ko"ucap Ara sambil tersenyum meledek.

"Bukannya cocok tapi alay"ucap Apil dan Bella berbarengan.

Setelah beberapa menit ribut perihal baju sama, akhirnya mereka sampai juga di pasar malam. Meskipun Apil dan Bella raut wajahnya tidak mengenakan karna mereka berdua masih marah kepada teman-temannya karna maksa buat berangkat dan tetap memakai baju samaan yang menurutnya terlihat alay.

Padahal orang-orang pacaran sengaja pake baju samaan biar tampar serasi ini malah mikir terlihat alay.

"Hayu sayang"ajakVia ke Asep sambil Mengandeng tangannya lalu meninggalkan teman-temannya.

Setelah Via dan Asep sudah tidak ada di tempat parkir. Gantian Agil dan Ara yang diam-diaman tapi nyolongong pergi saja meninggalkan Apil dan Bella yang masih tetap diam di motor.

"Mau turun sendiri atau gua bawain tangga sekalian"ucap Apil

Tanpa menjawab Bella turun sambil mengeplak helm Apil karna kesal.

Apil menarik tas kecil Bella untuk mengajaknya ke dalam.

Lalu mereka berdua berhenti di tengah-tengah karna bingung mau ngapain di pasar malam.

"Banyak bangat yang jualan"ucap Bella sambil melirik ke sana kemari.

"Namanya juga pasar"jawab Apil

"Belek mau di jual juga ga?"Lanjut Tanya Apil langsung dapat tamparan keras di punggungnya.

"Tangan lo, doyan bangat ih mukul orang."Ringis Apil sambil mengelus belakang punggungnya kesusahan karna tidak nyampe.

"Sini gua bantu"ucap Bella sambil tersenyum mencurigakan. Belum sempat Apil menolak Bella sudah membantunya saja.

"Aduh Belek Ajg!!" teriak kesakitan Apil karna Bella bukan membantunya mengelus tapi mencubit.

Ketika Bella yang sibuk tertawa terbahak-bahak dan Apil meringis kesakitan,datang seseorang yang memegang tangan mereka berdua.

"Papah mamah huaaaa"

Apil dan Bella terkejut lalu menegok ke samping kanan-kiri tapi tidak ada siapa-siapa. namun mereka berdua merasakan tangannya di pegang dan mendengar suara tangisan dengan menyebut mamah dan papah.

Apil dan Bella saling tatap pandang lalu menunduk ke bawah.

"Bocah"ucap Apil dan Bella berbarengan

"Hikssss Papah..mamah"ucap anak kecil cowo berusia lima tahun sambil menatap ke arah Apil dan Bella dengan sedih.

Apil langsung berjongkok untuk menyusaikan tinggi anak kecil tersebut. Sementara Bella melepaskan tangan anak kecil itu lalu berpaling.

Huh gua ga suka bocah

"Ade namanya siapa?"tanya Apil dengan nada lembut sambil menghapus air mata di pipi anak kecil tersebut.

"Papah lupa nama dede huaaaa"ucap Anak kecil itu lalu menangis lagi. Apil langsung memeluknya dan mengelus punggung anak kecil itu dengan sayang.

"Jagoan jangan nangis dong nanti papah beliin mainan"bujuk Apil

"Beneran pah?"tanya Anak kecil itu yang sudah tidak menangis lagi

"Huh drama"ucap Bella sambil memutar bola matanya malas

"Iya tapi minta uang nya ke mamah"ucap Apil sambil tersenyum ke arah Bella sementara Bella menatap sinis ketika mendengar kata meminta uang kepada dirinya. yang benar saja harusnya dia yang minta uang.

"Mamah"rengek anak kecil itu sambil memeluk kaki Bella

"Gua bukan mamah lo, bocah."ucap Bella dengan nada ngegas membuat Anak kecil itu lalu melepaskan pelukannya dan pergi ke pelukan Apil sambil menangis kencang.

Apil langsung menatap tajam ke arah Bella

"Apa?! Emang benar kan gua bukan mamah tuh bocah. Ck, bikin aja kaga."ucap Bella kesal

"Ngeri ya bu anak jaman sekarang nikah muda pas punya anak ga mau ngaku"

"Mereka mikirnya cinta-cinta terus ga mikir nanti kedepannha gimana"

Apil tersenyum puas ketika mendengar mulut pedas dari ibu-ibu yang sedang berkumpul dekat dengan mereka.

"Yeee"ucap senang anak kecil itu sambil mengangkat mainan mobil 3 sekaligus.

Apil juga ikut senang melihat anak kecil senang.

Sementara Bella jangan ditanya ia malah semakin kesal.

"Ando"teriak seorang cewe dan cowo dan langsung memeluk anak kecil itu.

"Kamu kan yang nyulik anak saya"ucap marah cowo yang ternyata papahnya anak kecil itu sambil menujuk-nujuk ke arah Bella

Bella yang kesal sama anak kecil itu karna menghabiskan uanganya  jadi marah dong karna dituduh nyulik.

"MATA LO BUTA HAH! EMANG ADA GITU TAMPANG SECANTIK GINI JADI TUKANG CULIK BOCAH"

"Sayang udah, mereka baik ko. Nih anak kita juga di beliin mainan"ucap mamah anak kecil itu

"Maaf ya mba"

"Maafkan suami saya ya mba, dan terima kasih banyak mba dan masnya."

"Kalo gitu kami pamit ya mba mas sekali lagi terima kasih banyak"

Apil hanya tersenyum dan nganguk sementara Bella masih dengan wajah kesal sambil melipat kedua tangannya di dada.

Apil dan Bella melotot karna anak kecil itu menjulurkan lidahnya ke arah mereka.

"Sialan bocah tukang tipu"ucap kesel Bella sambil menunjukan jari tengahnya ke anak kecil itu. Dan anak kecil itu malah tertawa mengejek.

"Udah Lek, nanti gua ganti dua kali lipat dah."Bisik Apil membuat Bella tersenyum dan langsung merangkul Bella.

"Lek, lo kenapa ga suka anak kecil?"tanya tiba-tiba Apil membuat tangan Bella terlepas dari bahu Apil dan senyumnya memudar.

Karna anak kecil mamah gua pergi selamanya

"Kepo lo"ucap Bella sambil tertawa

Apil masih diam di tempat melihat Bella yang melangkah duluan.

Tawa itu berbeda

____SEE YOU_____

Sekarang Putus Besok Balikan(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang