SPBB-60 Ini semua rencana Upil

2.4K 301 17
                                    

Pada akhirnya Bella ikut juga, meskipun sedaritadi dia hanya diam saja.

Di sepanjang jalan, keadaan sunyi. Tidak ada yang mengeluarkan suara.

"Pil, kenapa berhenti?"tanya Agil. Karna tiba-tiba mobil berhenti, padahal mereka semua sedang berada di tengah-tengah hutan. Tidak ada rumah sama sekali.

Via dan Ara menurunkan jendela di sampingnya dan melirik sekeliling yang di penuhi pohon yang tinggi-tinggi. Membuat suasana jadi gelap, padahal hari masih siang.karna cahaya matahari ketutup daun pohon.

"Kayanya mogok deh,"ucap Apil sambil turun, disusul dengan yang lain.

"Ko mogok sih!"omel Via dan Ara berbarengan. Sementara Bella ia menjauh dari temanh-temannya dan melirik kesana kemari.

"Kita ga bisa diam aja"ucap Teya

"Kita harus cari bantuan"ucap Dira

"Oke, kita berpencar mencari bantuan. Kali aja ada rumah sekitar sini."ucap Agil

"Asep,Via,sama Teya.kalian bertiga ke pergi arah Barat"ucap Apil

"Agil,Ara,sama Dira. Kalian bertiga pergi ke arah timur"lanjut ucap Apil

"Gua,Bella,sama Tina. Kita bertiga pergi ke arah Selatan"

Ucapan Apil yang membagi kelompok seenak jidat,membuat semuanya menatap ke arah Apil dengan tatapan tidak suka.

Namun Bella merasakan ada yang aneh. Ia melirik ke arah Agil dan Asep yang diam-diam tersenyum.

"Ga mau!"tolak Via,Ara,Tina,Teya,dan Dira berbarengan.

Mau tidak mau, keputusan Apil tidak bisa di ganggu gugat. Karna ia mengancam akan meninggalkan orang yang tidak mau menurutinya.

Bagian Barat

"Kita gabakalan cepet dapet bantuan, kalo kalian daritadi ngeributin gua terus."ucap Asep yang sudah lelah padahal baru saja melangkah.tangan kanan kiri ia sedaritadi ditarik oleh Via dan Teya.

"Lepasin tangan lo dari pacar gua,"Ucap Via marah.

"Lo yang harusnya lepas dari tangan calon masa depan gua,"ucap Teya tak kalah marah

"Astaga Halu bangat lo,"ucap Via sambil tertawa.

"Stop, lepasin tangan kalian berdua gua mau kencing dulu. Bey. Jangan berantem ya"ucap Asep yang pergi begitu saja meninggalkan Via dan Teya yang jelas-jelas aura saling membunuh diantara mereka berdua.

Kresek kresek kresek

Tiba-tiba mereka berdua mendengar suara dari arah semak. Awalnya mereka berpikir mungkin itu Asep. Namun sudah beberapa jam mereka menunggu sambil adu mulut. Asep tak kunjung kembali padahal suasana semakin gelap.

Tolong

Deg, mereka berdua tidak menyadari. Bahwa tangan mereka Sekarang saling memegang karna ketakutan mendengar suara wanita minta tolong.

Suara itu semakin terdengar jelas dan membuat Via dan Teya yang notabenya penakut semua langsung saling berpelukan dan memangis.

Saya benci orang yang saling membenci hihihihi

"Mamah Via takut hikss"

"Teya juga sama takut hikss"

Sementara di balik semak-semak, Asep tertawa pelan. Karna sudah berhasil menakut-nakuti mereka yang sekarang tidak ribut lagi.

Bagian Timur

Ara dan Dira terus adu mulut, tanpa mereka berdua sadari. Diam-diam Agil pergi meninggalkan mereka berdua.

"Agil mana?"tanya Ara sambil melirik kesana kemari. Dira pun ikutan melirik kesana kemari.

"Ko ilang sih,"ucap Dira

Mereka berdua langsung terkejut,karna mendengar suara seperti harimau dibalik semak-semak.

Ara dan Dira saling pandang lalu berlarian. Karna mendengar suara Hariamu itu sangat jelas dan semakin mendekat. Mereka berdua berlarian sambil saling memegang tangan suapaya tidak ada yang ketinggalan.

Sementara Agil memasukan kembali hp nya yang tadi di pake untuk menyetel suara harimau dan melangkah pergi kembali ke mobil Apil.

Bagian Selatan

Sebenernya Apil tidak nyaman kalo tidak ribu dengan Bella. Ditambah lagi tidak nyaman ketika tangan Tina terus memeluk tangan Apil sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Apil.

Bella melangkah di belakang mereka berdua sambil menatap punggung mereka berdua dan menghayal bahwa sekarang ia telah menusuk punggung mereka berdua sampai mati.

Astagfirullahalazim

Apil dengan sengaja pura-pura oleng dan membuat Tina terpeleset dan akan jatuh kejurang. Untung ia memegang dahan pohon.

Apil cemas karna ini diluar rencananya. Ia langsung buru-buru pergi ke mobil untuk mencari tali.

Sementara Bella menghampiri Tina lalu berjongkok sambil tersenyum.

"Tin, ini kesempatan gua bukan?"tanya Bella sambil memegang tangan Tina.

"Plis Bell jangan, gua ga mau mati."mohon Tina yang sudah mulai menangis.

Tiba-tiba Bella juga ikutan menangis, membuat Tina menatap ke arah Bella dengan raut wajah kebingungan.

Bella dengan sekuat tenaga, menarik tangan Tina sehingga ia selamat dari acara jatuh ke jurang. Bella langsung memeluk Tina. mereka berdua sama-sama menangis dengan mengucapkan perkataan yang berbeda.

"Maaf"Ucap Bella

"Makasih"Ucap Tina

Setelah beberap jam kemudian.

Via,Teya,Ara,Dira,Bella,dan Tina. Kembali lagi ke mobil dengan tangan mereka yang saling mengegam dengan musuh bubuyutan mereka masing-masing. Membuat mereka ber enam saling tatap pandang bingung lalu setelah itu tertawa bersama.

"Kalian bertiga enak bangat tiduran, sementara kita mau mati."ucap mereka ber enam berbarengan dengan nada marah, karna melihat Trio A malah tiduran di mobil. Tanpa memikirkan keadaan mereka ber enam.

"Gausah marah, ga jadi mati ini."ucap santai Apil.

Plak

Pada akhirnya Bella yang diam terus, menampar Apil sangat keras. Namun Apil tidak marah ia malah tersenyum senang. Karna di tampar Bella lebih baik daripada di diemin.

"INI SEMUA RENCANA LO KAN PIL?!"

"YOI"

____SEE YOU____

Sekarang Putus Besok Balikan(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang