SPBB-56 Ke khawatiran yang di sembunyikan

2.4K 320 18
                                    

"Ah lega"Ucap Apil yang baru saja keluar dari kamar mandi Bella.

Niatnya yang memang ke rumah Bella untuk menumpang buang air besar sudah terlaksanakan.

"Mana uangnya?"tanya Bella sambil menyodorkan telapak tangannya.

"Nih"ucap Apil lalu pergi begitu saja.

Namun, Bella melangkah jauh. Kerah seragamnya di tarik oleh Bella.

"Eh Mantan,kenapa lo ngasih dua ribu. Udah jadi miskin nih ceritanya"Ucap Bella dengan wajah meremehkan Apil

"Sorry, miskin itu apa? Soalnya gua ga tau.apa itu namanya miskin."ucap Apil dengan wajah tengil sambil mengeluarkan uangnya yang di simpen di dalam sendalnya. Lalu langsung ngasih uangnya ke jidat Bella. Membuat Bella marah. Belum sempat gomel, Apil sudah hilang.

•••

Bella sedang melamun di depan cermin sambil mengoleskan lipstiknya di bibir.

Lalu Ia melirik ke arah jam. Yang ternyata sudah pukul jam 21:12.artinya hari sudah mulai semakin malam.

Bella langsung keluar dari kamar dan menuruni tangga tergesa-gesa ketika masuk ke kamar adiknya. Ternyata kosong dan gelap.

tanpa membawa motor apalagi hp. Bella berlarian di sisi jalan sambil melirik kesana kemari dengan raut wajah cemas.

Bella berhenti berlari ketika melihat anak laki-laki berseragam putih merah sedang duduk di taman yang sepi sambil menangis.

Dengan perlahan Bella menghampiri Adiknya itu sambil matanya pura-pura melihat ke arah lain dan tidak menyadari ada adiknya.

"Padahal ga hujan, tapi ada air di pipi."sindir Bella pelan sambil menatap langit yang penuh bintang saat malam ini.

Aldi berhenti menangis lalu melirik ke arah samping yang ternyata ada kakaknya yang sedang berusaha pelan-pelan duduk untuk tidak disadari oleh dirinya. Namun sayang, Aldi sudah melihatnya dengan dekat dengan sangat jelas. Ia terkekeh melihat tingkah konyol kakaknya.

"Kaki lo ga pake softek ya jadinya bocor,"ucap Bella tanpa menatap ke arah Aldi.

Aldi tersenyum kecil ketika melihat kedua lututnya berdarah, karna habis main tadi. Ia kurang berhati-hati mengakibatkan lututnya terluka.

"Gua mau pulang"ucap Bella yang sudah bangun lalu melangkah pergi. Sementara Aldi masih diam di tempat sambil menundukan kepalanya.

"Gua mau pulang nih"ucap Bella lagi dengan berteriak supaya Aldi mendengar

"Yaudah pulang"ucap Aldi pelan

"Gua beneran pulang nih"ucap Bella sambil menengok ke belakang.

"Hati-hati"ucap Aldi yang masih menundukan kepalanya.

Bella geram dengan respon Aldi.
Adiknya ini sungguh tidak peka.
Dan Bella pun sungguh kebanyakan gengsi.

"Yak. Maksud lo apa bilang hati-hati. Lo ngedoain gua kenapa-kenapa gitu."ucap Bella dengan nada tinggi sambil menghampiri Aldi lagi.

Aldi mendongkahan kepalanya menatap Kakaknya dengan raut wajah sedih.

Bella membuang muka sambil membuang nafas kasar.

"Gua ga tau uang simpanan lo dimana, sekarang ayo tunjukin."ucap Bella sambil menarik tangan Aldi.

Padahal bilang ayo pulang, apa susahnya sih Lek, segala alesan uang simpanan.

Baru aja mau melangkah. Aldi merintih kesakitan. Karna luka dikakinya.

Bella melepas tangan Aldi dengan kasar. Setelah itu tiba-tiba ia loncat tinggi, lalu berlari di tempat.Aldi melihat tingkah kakaknya di buat bingung.

"Ah gua butuh olahraga malam kayanya"ucap Bella sambil berjongkok di depan Aldi.

"Lo ga budeg Kan? Gua udah bilang gua lagi butuh olahraga malam khususnya olahraga punggung. Karna di sini ga ada besi. Lo naik ke punggung gua. Berat lo kan sama kaya besi."ucap Bella dengan Seribu alasan.

Aldi dengan gugup. Melingkari tangannya di leher Bella.

Aldi langsung tersenyum ketika sekarang Ia sedang di gendong oleh kakak perempuannya.

Di sepanjang jalan, Kakaknya terus menghitung dari angka 1 sampai 10. Seperti sedang olahraga sungguhan. Padahal Aldi peka bahwa Olahraga punggu hanya sebuah alasan untuk mengendong dirinya yang kakinya sedang terluka.

Benar kata ka Arnad, Ka Bella ga benci aku.

"Lo gausah nangis, gua ga mau ingus lo jatuh ke rambut indah gua."ucap Bella.

Aldi tidak menjawab ia hanya membalasnya dengan tertawa bahagia.

Mendengar Adik yang ia benci tertawa. Diam-diam ia juga ikutan senyum bahagia.

Sementara di belakang mereka tanpa mereka sadari ada mobil Ka Arnad yang memang sengaja, tidak menghampiri adik-adiknya. Karna ini momen pas untuk meyakinkan mereka berdua.bahwa mereka saling menyayangi sebagai adik dan kakak.

___SEE YOU___

Bella ga jahat ia hanya iri dan benci terhadap anak kecil.

Bella yang suka dimanjakan oleh mamahnya tiba-tiba posisinya tergantikan oleh Adiknya Aldi.
Itu awal ia benci anak kecil. Kebencian itu bertambah ketika Mamahnya meninggal disebab kan oleh anak kecil.

Anak kecil itu bukan Aldi. Kalian sangat keliru kalo dari awal mikirnya Aldi lah penyebabnya.

Sekarang Putus Besok Balikan(COMPLETED)Where stories live. Discover now